Powered By Blogger

Kamis, 29 Desember 2011

Masih banyak ruang untuk jalan pulang
jika hampa menjelang senja
hingga purnama menjadi penguasa
dibawah langit tanah yang subur...

Jumat, 23 Desember 2011

Rindu Dari Rantau


ada rindu dari rantau
ketika kapal berlayar
membawaku membelah kilauan ombak lautan
sejenak melepas canda tawa ditanah kelahiran...
ada rindu dari rantau
ketika kapal bersandar didermaga
memutar haluan untuk satu tujuan...
ada rindu dari rantau
ketika keringat perih meleleh
hingga malam pejamkan mata
terucapkan dari do'a yang jatuh bederai...
rindu ku dari rantau
mengenangkan nasip di lepas angin pantai
hanya beban penyesalan tiada arti...
 

Selasa, 20 Desember 2011

Tak selalu sama rasa, akan tetapi masih dalam satu hati. Dari tiap-tiap langkah opsesi dan ambisi, berbeda arah tapi masih dalam satu tujuan. Walau bukan dalam satu jiwa.

Rabu, 07 Desember 2011

Bunga api turun dari langit
melompat lompat dari awan ke awan lain
bergerak merambat

Butir-butir air dan es bertabrakan
melompat dari awan menuju titik tertinggi di bumi
seperti pohon atau gedung yang tinggi
hingga terdengar suara gelegar menyambar

Senin, 05 Desember 2011

02:14 Wib. Ketika ku coba memejamkan mata, terlintas di benak pikran pada sisa kopi yang ku nikmati. Ada rasa getar tertinggal, tak semanis yang ku harapkan. Terlalu banyak yang ku khayalkan, namun hanya secuil pengorbanan.
02:25 Wib. Mengeras isi kepala, terpontang-panting rasa pahitnya. Terlanjur ku telan, sedetik terlambat pikir ku mencegahnya. Tanpa banyak berbuat, begitu mudahnya ku gantungkan harapan.
02:32 Wib. Menunggu malam mengalungkan bunga di kepala sang fajar.
05:27 Wib. Tiada kehangatan, tapi senyum riuh tawa terasa di sekeliling. Waktu bulir embun hilang dari daun bunga sepatu. Aku jadi termenung.
05:46 Wib. Biar ku paparkan apa yang terjadi, semoga ini bisa untuk intropeksi diri. Sampai ku bisa mengendalikan keadaan, tanpa harus menunggu hingga air mata mengering.
05:51 Wib. Kan ku sedu kembali, agar ku merasakan kehangatannya. Langit makin hitam, hanya bisa berharap pada hujan.
05:54 Wib. Perutku lapar...

Minggu, 04 Desember 2011

Ada masanya ku tak ingin disentuh
berpalingkan muka
tanpa harus ada sebab dan alasan

Aku tak akan pergi

hanya sedikit memutar kata
nantinya dengar pada barisannya
akan ada suatu kesenangan tersendiri

Untukmu
untuk kita bersama

Sabtu, 03 Desember 2011

Ciptakanlah puisi
dengan kata - kata yang berirama
dengan mata yang melihat tajam
untuk bintang tertutup kabut
pada masa menjelang purnama

Ciptakanlah puisi
dari imajinasi perasaan penuh daya
dari larik dan bait bahasa emosional
hingga terkumpul kembali kedamaian
Laksana kilat cahaya bintang
diatas langit hitam kelam
sinar cahaya berkilau dari auramu
menembus ke jiwa terdalam
Aroma bangkit dari pundakmu
menyanyi malam dalam mendo'a

Engkau berteriak-teriak tenang
ibarat kolam ditengah belukar
membekukan diri kedalam airmu...

Sabtu, 26 November 2011

Tak mudah untuk melupakan
dari perbuatan
disini, dihati ini
menjadi alasan agar tak ditinggalkan
kilasannya tak ingin pergi dari yang telah terlihat
tapi cinta tak menerima hal itu

Tak mungkin memiliki keduanya
segalanya tak mungkin bisa terwujud
peluang kan tertutup
atau tak akan datang sama sekali

Kemungkinannya...
dalam kilasanku
apa yang ku lihat?

Senin, 14 November 2011

Andaikan

Andaikan...

oleh Ard Ardiansyah pada 27 Oktober 2011 jam 5:26
andaikan aku mampu
kan ku petik bintang untuk mu
menempatkan pada tempat terindah disisi mu

andaikan waktu berkehendak
kan ku tempatkan cinta ku didalam hati mu

andaikan kau bisa mengerti
bahasa cintaku bukan sekedar puisi

andaikan kau tahu
pada masa indah bersama mu
terdapat bahasa mengalun indah didalam jiwa

andaikan kau tahu besarnya cintaku
besar harapan ku bersama mu

sulit menyirnakan bayang tentangmu
luka yang semakin dalam, menyisakan perih
pada rindu yang tak terbalas

resah jiwa ku mengingat semua yang terlewati
memaksa mengendapkannya disini

kemana arah cinta
ketika masa memisahkan
betapa aku memujikan mu

andaikan bisa untuk tak mendamba mu
menepikan mu diredup hati ku
sesalkan diriku

andaikan aku mampu
katakan aku merindukan mu

andai kau mendengar nyawa cinta ku

Dua

hembus sang bayu
tiada hangat seperti tanganmu

suasana suram
sepi bagai bintang kejora
gelap malam
rindu datang meminang

ingatan mengadu tak berbatas
kalimat sanjung tak lagi curah

langkah kecewa sampainya tercampakan
purnama hanya terkenang

serpihan duka menjadi gema
dibalik puisi tentangmu
Yang tak pernah berhenti berharap
kan slalu mencintai
yang tak ingin meninggalkan
bila memang kan ada cinta lain
yang tak pernah menghiraukan
jika kan ada perpisahan suatu saat nanti

Yang mencintai tak selamanya akan bersama...

Yang berharap
merasa harapanya karang
yang pergi
merasa ditenggelamkan diduka terdalam
yang anggapannya salah
ditinggalkan meski hatinya tak rela

Yang mnenukan kebahagiaan dengan yang lain...

Minggu, 13 November 2011

Jauh engkau dibalik langit berawan
tersepih cahaya terangi bumi
aku rindu kehangatan
dari lembutnya belaian kasih sayang

adakah sentuhan kasih yang mulia
dengan cahaya yang memandikan hati ini

tertutup hakikat kehidupan
didalam batasan keinginan
tiadalah arti cinta ku

Kamis, 10 November 2011

Cintanya serigala terjerat nafsu
kasih sayangnya air tenang bening menyilau
rindunya candu nikotin meresap ke paru-paru

andainya bersyair
pelangi tumbang ditangannya
andainya melagukan cinta
patah arang disambut api
tiada padam disambut badai salju

ada di diri manusia

Rabu, 09 November 2011

Cinta Terlarang

dari mana asal kita mengenal
sesuatu yang asing, tak seharusnya ada
menjamah ladang hati
tumbuhi rindu
padahal engkau telah habis dipangku pelamin

telah kita lebarkan layar

sandingkan gelombang yang mengancam
bercumbu bagai bulan dan bintang

kita tahu cincin buah tangan maharmu

terlepas ketika jangkar kita naikan
kita tahu bayi yang menyusu digendongmu
diam-diam kita jemput asmara dalam lelapnya

ada cinta antara kita

pada asal yang tak kita mengenalnya
pada tempat yang asing
ketika lelap mata manusia kita bercumbu

Minggu, 06 November 2011

Sepenggal Puisi

ada rindu
merajah nama mu
tidak didada
tapi dihati
bukan dengan mimpi
melainkan do'a-do'a

Sisa Hujan

sisa air hujan timbulkan genangan
bulan jatuh pucat tak sempurna
mengeruh tak ada indahnya
malu lah malu dibalik awan

sisa hujan bergelantung didaun-daun
bening pucat pasi
bintang tak menyilau
mengerut tersudut cahaya yang surut

hening jadi primadona
menutup masuk ruang cahaya

diam-diam menghanyut
meredam rasa yang berkemelut


Sisa air hujan timbulkan genangan
bulan jatuh pucat tak sempurna
mengeruh tak ada indahnya
malu lah malu dibalik awan

Sisa hujan bergelantung didaun-daun
bening pucat pasi
bintang tak menyilau
mengerut tersudut cahaya yang surut

Hening jadi primadona
menutup ruang masuknya cahaya

Diam-diam menghanyut
meredam rasa yang berkemelut
 
Kabut pagi sesakan cahaya mentari
butir embun membias terjaga
pada warna kuncup bunga dirundung rindu

Maafkan...
semua resah terderai disetiap air mata
disela do'a malam-malam yang sunyi

Kabulkanlah...
dari luka didalam hati
telah lama mengeras membeku
dari rasa sakit merasuk tubuh

Tertutur kata hati
meluluh bergeming
nada beranjak diam sepi
yang tak pernah bisa akan terlupa

Sabtu, 05 November 2011

Yang Lama

kabut pagi sesakan cahaya mentari
butir embun membias terjkaga
pada warna kuncup bunga dirundung rindu

maafkan...
semua resah terderai disetiap air mata
disela do'a malam-malam sunyi

kabulkanlah...
dari luka didalam hati
telah lama mengeras membeku
dari rasa sakit merasuk tubuh

tertututr kata hati
meluluh bergeming
nada diam beranjak sunyi
yang tak pernah bisa akan terlupa

Jumat, 04 November 2011

Aku Yang Masih

aku masih mendengar
teriakan ingatan yang terbuang
rintihan dari perasaan yang tersingkirkan
tawa dari kenangan yang terlupakan

aku masih merasakan
setiap langkah dari impian-impian yang maya
mengalir begitu saja pada jalur yang tak tersentuh
mengikis jalan yang mulai kering dari air mata

aku tak melihat
rasa iba dari seseorang
 
aku masih mendengar
teriakan ingatan yang terbuang
rintihan dari perasaan yang tersingkirkan
tawa dari kenangan yang terlupakan

aku masih merasakan
setiap langkah dari impian-impian yang maya
mengalir begitu saja pada jalur yang tak tersentuh
mengikis jalan yang mulai kering dari air mata

aku tak melihat
rasa iba dari seseorang

Selasa, 01 November 2011

Perahu Kertas

perahu kertas mengalir keparit
tersangkut akar rumput yang serabut

perahu kertas mengalir kekali
tak terlihat bayang pada air yang keruh

perahu kertas berlayar kelaut
dihantam gelombang hancur tenggelam

kisah perahu kertas tertulis derita
sepenggal cerita pelipur lara
dari perahu kertas yang berdiri
perjalanan panjang mencari arti

Sabtu, 29 Oktober 2011

Tanpa Judul

suratan tangan tergenggam bara api
sikap yang membuat hati bimbang
saat keyakinan bahagia tak kunjung datang

purnama perlahan sinarnya redup
mulai gelap tertutup awan biru
saat hati menyimpan duka
terbuai impian bernada cinta

menyimpan dahaga dan lapar
sampai hari larut malam
sadarkah arti sayang ini
degup jantung kian kali berbisik

yang ada untukmu
bila mentari tak bersinar lagi

Jumat, 28 Oktober 2011

Harap tentangmu

bahagianya dalam hati
semua tercipta sempurna
bersanding denganmu
jalani cinta hingga akhir masa

dalam gelap tiada manusia melihat
sisa dari sedalamnya cinta untukmu

saat tak bisa dengan kasih yang lain
cinta pergi...
tak terhenti bertahan hingga nanti

lihatlah kini begitu rapuh
bagai sebutir debu tak berdaya
lemah terluka ketika manusia tinggalkan sesalnya

hanya harap jauh mimpiku
tenggelam tentang mu


Kamis, 27 Oktober 2011

berpadu dengan jerit tawa
dari hati kering kerontang
membanjiri bola mata
putihnya memerah tua

bayangannya matikan emosi...

suara yang mengiang
tentang khayalan
sebagai cerita pengantar tidur

Selasa, 25 Oktober 2011

coba lihat...

seperti kenangan suram
tanpa arah tujuan
didalam ketersia-siaan

kesadaran menyempurnakan
menjadi tujuan kebesaran pribadi
pada ketidak pastian
atau sesuatu yang t'lah hilang

Minggu, 25 September 2011

Kembalianmu

Kenapa, mengenangmu sakit hatiku. Kamu pergi sesukamu, tanpa berfikir perasaanku yang disini. Awalnya gurauan, tahunya bara ditangan. Hingga akhirnya memutus nadi cintamu padaku. Tak jauh beda dengan yang lain, hanya datang ketika butuh, lalu pergi setelah dianggap tak berguna.

Rabu, 07 September 2011

Bangunan Mimpi


Rumah atap yang sunyi
menghirup udara malam sebuah kursi memandang panorama
semilir angin meniup lirih
kerlip lampu pengiring dalam kesendirian

Ada perubahan dalam diri
ketika sebuah mimpi mengarungi jagat batin
desir hati kian bergejolak
seakan menggores sebuah lukisan

Ada bahasa dari kalbu
detaknya jadi panutan sebagaimana ia berdegup
dan ke mana ia hendak meletup

Pada tiap jiwa
prasasti dalam hati yang menjadi nyata
mempesona dalam ingatan sebuah mimpi

Terlihat suminar kemolekan
dari pandangan yang dipinjamkan
serta merta mengoceh gila
dan dengan merasakan
serta mulai berbicara
untuk melihat-Mu...

Menjadi Diri



Ketika mereka bersama menciptakan banyak cerita.
Ketika diantaranya sendiri, maka...
...tersenyum dengan kenangan
...menikmati kesendirian
...tak cukup hanya menangisinya

Setidaknya ada sesuatu yang berarti.
Dari sesisanya air mata, dipelupuk cahaya yang menjadi abdi.

Sepi Kelam


laksana bintang berkilat cahaya
diatas langit hitam kelam
sinar berkilau cahya matamu
menembus aku ke jiwa dalam

gerimis mempercepat kelam
yang bangkit dari pundakku
desir hari berlari
menyinggung muram

membeku peluh hati
ibarat kolam ditengah belukar
berteriak tenang
membiarkan nyiur kedalam airku

hilang mimpi dalam kubur
senja kekecewaan dan putus asa
membuatku turut tersedu

meriak muka air kolam jiwa
dalam dada memerlu lagu
sepi menyanyi
menarik menari

Sabtu, 03 September 2011

Maafkan aku. Tak ada yang terbaik bagimu. Bagai cahaya dari surga, mimpi dalam hati. Ketakpastian urung atas pilihan. Sesuatu yang kau pertanyakan, "Entah" ku temukan jawaban.
Maaf jika kurang berkenan. Selalu ku usahakan, mengejar badai didalam tangisan. Untuk pengabadian selamanya.

Kamis, 01 September 2011

Jika senyum membelah kasih
antara pendam tangis
dekap tanganku diatas dada
kuperas lemas tak berdaya

ada hati tertoreh luka
kala sedang bersemi cinta
terkoyak lebar menganga

Minggu, 28 Agustus 2011

Senyuman


Serasa terguncang oleh kenyataan
kesendiriian yang mengisi
penantian berlagak haru
tiada tempat penghapus kerinduan

terkadang serasa ingin lari dari kelemahan
tapi kaki seolah tertambat oleh senyuman

Kamis, 25 Agustus 2011

Pada Kesendirian

Sejenak teringat dengan angin yang sering berhembus di tanah subur dan masih tersimpan di hati dan membeku menjadi impian-impian yang tiap hari mencoba untuk dikekalkan.Angin yang datang tanpa diminta, hembusan yang datang bukan untuk menerima, tapi memberi pada apa yg dikehendaki. Hingga ku rasa larut dalam kesendirian.

Selasa, 23 Agustus 2011

Kupu Terbang


Satu diantaranya tak ada yg berbeda

Yang lain pun tetap sama

Ulat telah masuk kedalam kepompong

Segera ditarik keluar untuk kupu-kupu

Terbang kemudian tak kembali untuk kepompong


Rabu, 17 Agustus 2011

Bebas


Harus bagaimana ku menafsirkan, bulan hanya menopang cahaya
Ketika burung mencari makan, dilupakanlah mimpi yang semalam
tak semua terlihat berbeda, dirasa lidah sama berbeda aroma
seumpama bunga yang ditabur, suguhkan untuk orang mati
burung camar turun lekas dari pangkuan
melihat mega akan hitam mungkin gelap
datang rintik hujan bersama sebuah bayang
menjelma menjadi aku yang tertawa, bebas berteriak


Sabtu, 06 Agustus 2011

Filosofi JAWA


Filosofi JAWA
Memahami Filosofi Leluhur Jawa

Eling kudu tansah semende marang pepesten.
Eling kudu tansah pasrah ing Allah.
Eling kudu rumangsa mung dadi titah.
Eling kudu rumangsa saderma nglakoni.
Eling kudu tansah sabar narima. Narimo ing pandum.
Eling kudu tansah lila legawa, bisa gawe seneng atine liyan.
Eling kudu mulat salira/tepa slira.
Eling kudu welas asih ing sapada - pada, nguwongke wong.
Eling kudu bisa ngregani marang liyan, sumanak lan sumadulur.
Eling kudu ngerti lan tansah nganggo tata krama, tata susila, unggah ungguh, tata basa.
Eling kudu tata, tangguh, tanggap, tanggon, alon - alon waton klakon.
Eling kudu taberi, nastiti, ngati - ati, tlaten.
Eling kudu tansah ngugemi janji, ora mencla - mencle.
Eling kudu seneng tetulung, seneng dedana marang kang merlokake.
Eling aja nganti lali marang Gusti Allahe.
Eling aja gawe seriking liyan.
Eling aja kumentus, umuk, keminter, arep menange dewe.
Eling aja dumeh, sumakeyan, adigang, adigung, adiguna.
Eling aja nguthuh, mbeguguk nguta waton, srakah, dremba, kemaruk, aluamah, ngangah angah, ngaji mumpung.
Eling aja gampangan, gumunan, bingungan, gampang gumuyu.
Eling aja ngaya, ngangsa, nggresula.
Eling aja kurang ajar, dahwen, juweh, drengki, srei, jahil metakil.
Eling aja ma lima, madat, main, madon, mangan, maling.
Eling aja nganti kliwatan seneng, kliwatan susah utawa samubarang kang kliwat wates.
Eling aja gawe kapitunaning liyan, clemer, colong jupuk, laku juti, ngapusi.
Eling aja grusa - grusu, aja briga brigi, ngawur.
Eling aja dadi tukang goroh, cidra janji, ngapusi, mlincur.
Eling sing sapa ngapusi bakal kaweleh.
Eling wong urip bakal mati.
Eling sing sapa nandur bakal ngunduh.
Eling sing sapa salah mesti bakal seleh, sing goroh growah.
Eling sing becik bakal ketitik sing ala ketara.
Eling wong urip kudu samad sinamadan.
Eling jer basuki mawa beya.

Kamis, 04 Agustus 2011

Tak Selamanya Ada

Antaramu memilih
bukan darimu memilih

ada pilihanmu
untukmu memilih

diantara pilihan
pilihlah untukmu

diantara pilihanmu
jawaban dari pilihanmu

Rabu, 03 Agustus 2011

Siaga

Ucap selamat malam, ketika mahkota bunga menguncup.
Ucap lelaplah, ketika embun lumuri rerumputan.
Ucap bermimpilah, ketika tiada lagi tempat tuk disinggahi.

Maka, tunggulah musim semi tiba.
Maka, tunggulah sang surya menampakan cahaya.
Maka tetaplah tersenyum, ketika kalimatku tiada lagi terbaca.
Lupakanlah jika tak berarti, ketika yang baru membuat arti.
Tinggalah menutup mata, ketika senyap mulai terasa.

Selasa, 02 Agustus 2011

Beda

Terasa tak sama, 
pada keadaan yang tak terlalu beda.
Bukan halnya keadaan berbeda, 
menuntut sesuatu yang sama.
Berbanding lurus, 

pada keadaan yang sama. 

Membedakan jarak, 

pada rasa yang sama.

Yang ku rasa sama, 

terasa berbeda.

Senin, 01 Agustus 2011

Entah

Sepertiga kadangkalanya seperempat, 
tak pernah sepenuhnya.
Seperti kalanya melihat bintang,
dimana sebuah arti hanya menjadi misteri.
Segala sesuatunya hanya berputar, 
hingga akhirnya mati. 
 

Jumat, 29 Juli 2011

Mimpi Kecil

tiap malam
sebelum terpejam
aku selalu meminta pada Tuhan

kau tahu apa yang ku minta?
mimpi kecil, hanya mimpi kecil

tak bosan aku memintanya
meski lamat-lamat
aku selalu berbisik
meminta hal yang sama setiap hari

aku yakin, jika sungguh2 memintanya
Tuhan pasti akan mengabulkan


mimpi kecil
hanya mimpi kecil
tak sempurnapun tak apa

Sabtu, 23 Juli 2011

Sebuah Jalan

Mungkin kita masih berjalan beriringan
tetapi tanganmu sudah terlanjur lepas dari genggaman
jalan ini masih panjang
terlalu panjang
hingga aku tak yakin apakah nanti kita akan bertemu
di ujung jalan yang masih belum kelihatan juga sampai sekarang

Terkadang aku takut tak punya cukup waktu untuk sampai ke sana
dari tempatku berdiri, aku masih bisa melihatmu
melangkah pelan di kejauhan
langkah berat
tetapi kamu telah memutuskan untuk tidak berhenti

Aku seperti ingin mengabadikanmu pada momen itu
hingga aku tak akan merasa terlalu kehilangan
tapi memotret punggungmu yang menjauh adalah sesuatu yang terlalu sepi
aku tak ingin menorehkan ingatan tentang perpisahan
ketika melihatnya kembali di kemudian hari




kita adalah serupa gramofon tua dan piringan hitam
yang sedih yang terus memutar suara-suara dari masa lalu
yang hanya akan tetap berputar selama kita meletakkan jarum di atas piringannya

Senin, 18 Juli 2011

Tanpa Judul

Matahari tenggelam,
dengan harapan bintangkan bersinar.
Surut mega,
dipucuk bambu bergoyang.
Malam bersahaja,
tutur angin menyapa.
Satu titik,
sama serta bertatap mata.
Disamping kosong,
buta.


Minggu, 17 Juli 2011

Putar Balik

Awan begitu putih
dan langit tak begitu indah.
Sajak berkhayal
gerimis mengundang dimusim kemarau.
Bintang tak nampak
rasa-rasanya bulan redup ditikam mati.

Gurat mata tipis menggaris

dan pandang kabur halusinasi.
Rasa berdendang
memaksa lidah menelan kepahitan.

Bahasa mimpi setiba malam

mengerang sakit mengusap kesedihan.
Menunggu berlabuh
harapan pecah menabrak karang.
Opini berkata
diputar kenyataan.
Tiada akhir cerita
riwayatnya bertulis derita.

Jumat, 15 Juli 2011

Keruh ing ati

Ono wengi dadi keruh ananing ati
cahya mbulan tumibo ono pelataran
lintang ora ono ketingal pucuk wernane
gawe sepi ora ono rerencangan

ono ratan jiwa keluntang-lantung
keroso gunjang-ganjing koyok peperangan

timibo sekar melati
ora gawe merak ing ati
 

Kamis, 14 Juli 2011

Kabar Malam

Kabar malam begitu kelam
serasa ditikam sunyi yang mencakam
tiada langit menggambarkan
imajinasi hati dibuainya bungkam

Tiada terlihat isyarat
rasa rindu lama tersirat
terbalut sukma jiwa yang sekarat

Kemana harus mengadu?...

Ucap bahasa hanya kiasan
ketika rasa tiada bertempat
sekedar pelampiasan kata-kata
 

Selasa, 12 Juli 2011

Kangen

Adem suwong lan sepi
keroso rumasuk sak jroning ati
hawa bengi tambah ndalu
ing langit katon mbulan kang sajak gemuyu
weruh aku sing lagi rindu
marang wewadon kang dudu nduwekku
oh... angin bengi
kandakno wewuyungku iki
marang dewek'e sing tak kangeni

Senin, 11 Juli 2011

Perasaan

Perasaan...
pernahkah kau kosong
bahkan untuk sebait puisi
dari majas bahasa bersayap-sayap
dalam cerita bermacam tema
t'lah ku perankan ribuan topeng
hanya untuk menipu kenyataan
tapi...sama rasa ku tak berdaya
 

Sabtu, 09 Juli 2011

Syukur Ihklas

Pandang jauh sejauh mata melihat
melentur batin melesat bagai anak panah
terbang melayang menuju titik kehidupan
menggapai tangan bintang penerang

yang hilang tanpa ingatan
ikut tenggelam dalam kelarutan
bungkam senyum kebahagiaan
digilir air mata jerit tangisan
dalam hitungan
jatuh gugur daun menguning
dari hitungan detik
hingga hembus nafas mulai tersendat
tak sadarkah nikmatnya

syukur-syukur Alhamdulillah
hati bersabar dan ihklas
syukur-syukur Alhamdulillah
tetapan iman dan istiqomah
syukur-syukur Alhamdulillah
segala nikmat dan hidayah

segala puji bagi-Nya
pemilik hidup mati semesta
 

Jumat, 08 Juli 2011

Modal-Madil

modal-madul koyok gunung mabul
puniko wernanipun projo ati
naliko midangetake pangucape
gawe semrawut
ora elok rerupo

yen awan ora mangan
yen bengi ora turu
gawe gegunjing jiwo
mbingungake...

ora ono bebasan
utowo pangucap sing gawe pangerti ning ati
atine wong sopo sing ngerti

Rabu, 06 Juli 2011

Berhayal

Menunggu waktu berlalu
mainkan mimpi disejuta angan tentangmu
diiringi malam kelabu
membasuh jiwa ragaku
dalam getir pahitnya coba hidupmu aku

Kekasih hayalan...
ada duka berselimut senyuman
terik samar sabit rembulan
mencoba menggapai angan-angan
didalam mimpi biarkan rasa ini bahagia
ataukah biar berlalu bersama waktu
 

Selasa, 05 Juli 2011

Nulis Layang

Tak tulis layang iki
naliko langit kebak mendong
tibo lingsire wengi grimis cilik
nganti tumeko sesubuhan

Tak tulis layang iki
dipadangi lampu uplek
pinggiran kutho purwodadi

Ono layang iki kang dadi bukti
disekseni lintang langit bengi
dadi wakil ucape ati

Senin, 04 Juli 2011

Aku Bisa Apa

aku bisa apa untuk melakukan sesuatu untuknya
harus bagaimana untuknya bahagia
layaknya pujangga berpuisi
tiada cukup memberi
karenanya tiada pelaksanaan kata-kata
ketika perjuangan hanya barisan pecundang

banyak cinta & kasih sayang
banyak kabar tersurat
terang, ciut nyali berambisi
sementara, terang milik hati

Sabtu, 02 Juli 2011

Sekilas Simponi

sekilas simponi puisi cinta
dari rasa yang tak terlukiskan
kecantikannya...
bukan sang dewi didalam sanubari

sayang...

bahagia saat bersama
tatap batinku yang mencinta
getar tawa cintanya

sayang...

diam... hanya terdiam
layangkan mata
menembus cakrawala
isyarat berkata tentangnya bersama dia

perlahan... pupus rasa

sembilu hati
siksa batin yang merindu
yang tak mungkin memeluknya
dingin merasuk disekujur tubuhku

mimpi...

tiada pernah berakhir
pesona ayu
...telanjangi langit
yang seorang tiada peduli

sayang...

hanya didalam puisi
untuk damainya hati

Jumat, 01 Juli 2011

Ku Menunggu

Dibibir pantai yang menghisap air laut
ku menunggu...
Diatas tebing yang curam dan terjal
ku menunggu...

Surya berkaca kala senja
hancur, tenggelam menutup cahaya
Batu mengincar nyawa
tajam, tetap sama tiada upaya

Dimalam yang penuh senyum dan tangisan
redup samar cahaya
sepi, siapa peduli
ku menunggu...
 

Kamis, 30 Juni 2011

Sela Rindu

Deru nafasmu menghentak jantungku
membuat hasrat bersemayam dijiwaku
dari bicaramu menggetarkan tubuhku
saat rasa kita bertemu diselat rindu

Cintta...
Tiada terlihat langit biru
bias senja digilir waktu
tiada ku dapat kau dalam mimpi
esok tanyakan kabar tambatan hati

 

Rabu, 29 Juni 2011

Pada Musim

Pohon mangga berbunga
dimusim kemarau
yang pada kalender diramalkan

bulir hujan turun seganasnya
menggenangi area persawahan
dimasa tanam disebarkan

tunas biji jagung dan kacang
tenggelam tak bisa berenang
hingga habis nafas tak bisa bertahan

esok tangis batin para petani
dapat tahu jika tiada hasil ditemui
hanya beriklas, mohon ampun pada Ilahi

Dirasa Tak Ku Rasa

Ku merasa rindu begitu lama
dibimbing angin yang hidup didalam jiwaku


Ku ketahui suatu kesendirian
merindukan senyuman yang begitu jauh
membuat mata tertutup untuk melihatnya

Ku hanya tau diriku
dari kata-kata atau puisi
untuk suatu kebebasan
bernyanyi menghibur diri

Ku bawa ilsi
meskipun ia tak disini

Memnemukan kebebasan dari rasa sakit
ku lakukan dengan rasa
kan ku temukan sebuah makna

Ku tau yang bukan dari bagianku
dan aku kan selalu ada
dengan rasa yang tetap sama

Selasa, 28 Juni 2011

Suoro Ati

Langgeming jiwo piturut kareping ati
alos waton keroso disemayami
tresno tulus mung dadi lesetan
urip keroso cedak pacoban

Suoro ati kedados lewat layang
panulisan sing tembungane kekangen
dadi wakil pangandikan
sak wentoro mpripat loro kepingin weruh

Kekangen koyok nyidam sari
nalikane langet sepi kuto purwodadi
disekseni lintang lan bumi
wektu kelingan eseme gawe ayeming ati

Minggu, 26 Juni 2011

Tentangmu

Disana ku temukan bukit terbuka
seribu cemara halus mendesah
mengalir sungai membelah diantaranya

...
Disana kutemukan dirimu
tersenyum menusuk sukmaku
diujung awang-awang ku terpaut padamu

...
Disini ku nyalakan api unggun
berkobar besar
menjilat-jilat mejamah langit

...
Disini berpeluk rindu
sehangat kasihmu
selembut belaimu

Sabtu, 25 Juni 2011

Tandang Tresno

Abote kang tandang tresno
tresnoku sing kanggo sliramu
nanging kang wes nduweni

Sesepuhan sing merak ati
awan bengi tansah iling esem mu

Abote kang tandang tresno
ageman awakku ngumbar sujono
tansah iling aku mung durjono

Ora ono dwene nglilani
paribasan urip wes bebojoan

...
Abote wong tandang tresno
tresno sudro

Petondoning Ati

Meniko dados petondone ati
milo kahanane bileh kepareng roso kangen
katresnane dadi nduwe'e
piyambak'e mugo ketingal pujonggo

Nanging ature maleh
ngrekso dumugi ketaman rogo
wujude angin gede, lindu nyampor
ngantos dadi mblenjani

Sak mestine ora nelangsani
naliko semono kebak wewangian
gawe jero roso ning dodo

Mugo-mugo ora gawe loro...

Jumat, 24 Juni 2011

Misime Roso

Dasare koyok mongso katigo
ngrekso rogo
lepas mlampahe roso

wayah wengi lingser
bingung sambate awak ku
tansah mbedo ati

ngrenyoh karoso rasane
ampang memanise sekar melati
ngilani rosone mergi

sak nyotone ati ono rawe
nyidam nyikso rogo

ora maido sak wentoro ono roso kepengen
ora gampang koyok malek topo
eluh mili netesi karep ing ati

Kamis, 23 Juni 2011

Namamu Dalam Surat Kabar

Namamu dalam surat kabar
huruf kapital hitam tebal besar
ironis hatimu terjual
kejujuran kau tawarkan
demi logam rupiah memenuhi kantongan
...
Hukum bagimu mainan
untuk kebebasan
untuk jalan melenggang
tak sadar akar rumput kekeringan
mengais, asin keringat yang tertelan

Selasa, 21 Juni 2011

Apa Salahku

Merenungkan apa yang menjadi keinginan. Mencari didalam segenap sudut penjuru hati. Apa adanya menerima.
Dapatnya tetapan arah tujuan. Menutup ego berkata harga diri tak terbayar. Sanggup, tak menyalahkan.
Keinginan mewujudkan tak mudah. Bintang tetap menjadi bintang. Bukan mentari yang kadang tertutup awan. Lambat berakhir merelakan kenyataan.
Bersama siapa. Ada cinta. Cerita menaungi asa.
Lepas keinginan. Salah menjadi sesuatu. Salah mengerti. Mungkin bermimpi.
Tak hilang tak lelah. Hingga kembali. Dihati masih terkenang. Dihati terdalam.
Memutar waktu. Sisa hati tak ingin begitu. Dalam hidupku. Kemana pun itu. Sejauh apapun itu.
Merasa damai. Merasa bahagia. Banyak kisah indah. Tentang cinta.
Tiada kesedihan. Tiada air mata. Tiada luka.
Banyak kebahagian. Kisah tentang cinta. Hanya kebahagiaan.
Caraku. Bahasaku. Langkahku. Kata-kataku. Pikiranku. Hidupku. Hingga matiku.

Senin, 20 Juni 2011

Angan

...
Jauh angan yang terbang
jatuh, siapa bilang tak sakit
tak jarang membekas luka

Dari hati yang luka
lewat keindahan kata
hati yang hampa

Terkadang terlihat angkuh
selaksana tak terkata

Jutaan warna
bintang-bintang
cahaya nyata

...

Minggu, 19 Juni 2011

Burung Dalam sangkar

Burung dalam sangkar yg malang
batin menangis hati patah
tiada orang ambil tau nasibmu
duka lara dihatimu
riwayat tertulis penuh dengan air mata

Dia bunga malu tertunduk
melihat pucat warnanya

Burung dalam sangkar yg malang
lepas cincin putih pergi tinggal sendiri
cincin putih tak menyesalkan untuk bertahan
kau tangguhkan kasih sayang tergenggam

Bunga-bunga layu subur ditaman

Sabtu, 18 Juni 2011

Ketika Mereka Pergi

Ketika mereka pergi tak pernah ingat apa yang mereka tinggalkan. Ketika mereka pergi seolah lupa apa yang dulu pernah menyentuh mereka. Lupa siapa yang ditinggalkan sebab untuk mereka lupakan. Yang terlupakan kini hanya, ntah apa...
Tertawa mereka berbahagia melupakan yang ditinggalkan. Seolah tiada pernah ada mereka yang dilupakan sebab ditinggalkan.

Jumat, 17 Juni 2011

Akhir Cerita

Maafkanlah kasih tercintta
jika ada salah semasa kita bersama
membuai asmara ditaman jiwa
apa yang kau rasa
aku pun sama merasakannya
tapi apa hendak dikata
takdir Yang Kuasa menuliskan berbeda

Perpisahan bukan kehendak hati
tiada sangka untuk ingkari janji
biar kita dapat berencana
tetapi Tuhanlah yang menentukannya

Ku do'akan agar hidupmu selalu berbahagia
ketika hatiku membawa duka lara

Cinta ku tak akan beku
sampai nanti kau kan ku kenang selalu

Wahai insan yang tercinta
badai derita datang melanda
saat kau jauh entah dimana
tinggalkan aku didalam kecewa

Maafkanlah kasih tercinta
jika ada salah ketika ku ucap kata
dari barisan puisi yang ku tuliskan
tentang hati yang terkulai
pedih didalam dada
putus terkarang
saat kasih mulai membara

Tiada lagi rindu belaian kasih sayang
indahnya mahligai cinta tak akan pernah ada

Masih ada cerita tentamu
ketika waktu perlahan berlalu
tak ada lagi tawamu
yang menghapus sepi dihatiku

Semoga ku dapat melewatinya
tanpamu, Cintta...

Rasa

Tersenyum terbawa hayalan
terkenang dalam impian
si anak dara yang merasakan cinta
yang merasa dicintai
ia pun tau isi didalam hati

menjalin rasa saat bersua
melangkah membara keufuk rindu
berubah seketika haluan
berganti masa meluluhkan rasa

Kamis, 16 Juni 2011

Siapa

Merasa bersalah patut untuk disalahkan
Bukan yang sempurna tak menjadi sempurna
Bertempat dipojok sebab tersudutkan
Tak membahagiakan karena tak bisa
Menyendiri sebab pantas sendiri
...Jangan didekati sebab benalu yang mengkrikiti
Jangan dicintai sebab tak pantas mendapatkan cinta
Tinggalkan biarkan

Cintta

Cintta...
Bayanganku tentangmu
ku impikan senyum indahmu
ku bahagia mendengar kata-katmu
ku impikan kau memegang tanganku
...dihatiku di jiwaku...

Maafkan aku ini
ketika bayangmu tak dapat ku rengkuh
maafkan aku ini
ketika gelombang rindu menghantam hatimu
maafkanlah aku ini
ketika tiada sesuatu apapun ku lakukan untukmu

Rabu, 15 Juni 2011

Berontak Hatimu

Aku orang yang ditimpa sakit bertubi-tubi
hanya kesabaran yang membuat aku bertahan
tapi malam ini rasanya sudah mencapai puncak
ku tak ingin mengenal mereka lagi
yang menjadikan aku persinggahan
kepenatan hati mereka

Harapan lebihku terhadap mereka
nyatanya hanya di balas sekedarnya saja
mereka hanya menyuguhkan mimpi
tanpa memberi sesuatu yang ku ingini

Telunjukku menunjuk pada mereka
bahwa tanpa mereka aku bisa
biar ku hapus segala yang mengikat
baik itu rasa atau apapun
ku tak ingin mengenal mereka lagi

Aku ingin mereka tersentak
aku yang berontak
tak mau lagi menyantap
apa yang mereka suguhkan
sedang aku tak punya pilihan

Biar saja pesta ini bubar
berantakan...
hingga tak ada lagi sisa sedikitpun keindahan
biar saja mereka murka
kita pulang saja!!
berpisah...

Aku ingin menapaki mimpi yang baru
meski bermimpi lagi sekalipun...

Wong Cilik

Sisi hidupku tak pernah benar
dimataku dimata mereka
yang bukan jadi keinginan hati
seperti yang ku tahu
jiwaku keras membantah
...
Warna kelam tiang sandaran
disudutkan takutku tentang keindahan
kedalaman relung bisu tiada pijakan
hanya ku tahu mensyukuri keadaan

Selasa, 14 Juni 2011

Saat Lelapmu

Cintta...

Mungkin kamu sedang berada diranjang tidurmu
mencari kehangatan
memeluk guling berisi kapas
berselimut kain tebal
sebab suasana berudara dingin malam ini...

Mungkin tidurmu telah pulas
menarik mengenduskan nafas
tak sadar aku berdiri diam menghayatimu
wajah ayu masih melekat pada auramu
ruh hilang bermimpi bunga setaman...

Aku takut menyentuhmu
sekedar mengelus lurus rambutmu
takut kamu terbangun atas kehadiranku
biar saja hanya memandangmu
suatu keistimewaan bagiku...

Ijinkan aku rebah disampingmu
mendampingimu ketika yang lain menutup mata
menikmati rasa bungah hati berada didekatmu
sekali ini biarlah ku mencuri kecup dikeningmu
suatu tanda aku yang menyayangimu...

Cintta...

Kita Berdua

Bersamamu..
Ku ingin merajut garis perih
menjadi tenunan kasih
selimuti hati yang sepi
hangatkan kebekuan dijiwa...

Sayang...
Peluk hangat hati kita
hingga kuat jejak langkah
kita menapaki hari-hari
menepikan nafas di keindahan takdir
akhir kita...

Hanya kamu...
sandaran gelisah dan galau rasaku
terserah kamu
ku hanya ada kamu
karenanya bersandarlah pula padaku

Dengan aku...
menyulap rasa luka
menjadi cahaya permata
hiasan rindu dan cinta kita
memperelok ikatan tali kasih antara kita berdua

Cintta...
Datangilah rinduku
genapkan rangkaian puisiku
hingga hati kita bertemu
merayu dan bercumbu
memadukan nafas jadi satu
cinta kita...

Senin, 13 Juni 2011

Patah Hancur

Membisikkan kata-kata di telingaku

mati rasa genggaman jiwaku
dan jantung berdetak cepat
kenangan redup
kabur dengan air mata
hancur ketika keraguan muncul


tak ada bayangan harapan
tak ada terang benderang
tersungkur ketika mati rasa memikat


kata maaf tak sanggup membayar
meskipun tak akan pernah tahu
hanya jalan malam terasa lembut

rasa ingin terilis
kata-kata dalam sajak tertulis
cinta mati...
janji patah hanya ilusi

Biar Hati Bicara

Biar hati bicara


melihat dengan mata telanjang



sempat hilang

rindu yang tersimpan ditelaga

...

mengalir mengalir

sampai berapa lama kan bertahan

terjerat dalam mimpi indah



tampar lalu pukul

bangunkan hati yang beku

tak percaya tak sadar



tolong dengar ungkapan hati

esok mungkin tak kembali



dari yang terdalam

isi nurani

Biar Ada Cinta

Biar ada cinta slamanya
walau tak ada tatap mata
walau tak berhadap jiwa raga


Biar ini didalam hati saja
walau kata-kata sering kali mengungkapkannya
walau tak sama cinta mereka


Biar hasrat menyayangi tumbuh dikalbu
walau rindu terbalas rasa cemburu

Minggu, 12 Juni 2011

Terasa... Entah...

Semua terasa... entah, bagaimana ku mengungkapkannya...



Kurasakan entah apa


Sedih bahagia ada pula rindu
bercampur jadi satu
teringat masa lalu


Dulu bahagia
dulu kini duka
dan rasa kecewa


Bodohnya aku tentang masa lalu
masa lalu telah berlalu
masa lalu yang tak pernah mengingatku

Sabtu, 11 Juni 2011

Biar Siapa Tau

Siapa yang tahu

jauh mata memandang,
hati kita bertemu


Siapa yang tahu
dalam gelap malam,
rasa kita bercumbu


Ini rinduku
gambaran rasaku ada padamu


Ini cintaku
terlampau jauh ku paksa


Biar ada yang tahu
ada cerita antara kita


Biar siapa tahu
ku merindu dan mencintaimu
...

Aku Sama Atau Beda

Aku juga seperti mereka

aku memiliki rasa disini, dihati ini...


Aku tak jauh berbeda dengan mereka
hanya saja aku tak seperti mereka
dimatamu atau dimata hatimu...


Jika aku terlihat beda
jangan samakan dengan mereka...

Jika aku terasa sama dari sentuhanmu
pandang aku, hatiku...

Jumat, 10 Juni 2011

Darimu Ku Tuliskan 3

Ketika pintu kamar itu kau buka

temui aku disini
merebah lepaskan penat hari ini...


Kecup keningku cintta
dan bisikkan lembut di telingaku
ucap selamat malam...
dalam pejam mataku ada bayangmu
yang selalu ku rindu...


Fikirku tak pernah lepas
dari setiap jengkal langkahmu
mataku tak pernah lelah
menatap bayangmu
karena kamu nyata
disini, dihati ku
bagai hujan di tujuh musim kemarau


Cintta...

Dia Hati Siapa?

Dia yang siapa

mengalihkan pandanganmu
dia yang siapa
datang bagai bunga cintamu
dia yang siapa
lidah manis bermadu
dia yang siapa
mengatakan mencintaimu


dia yang mana
sendiri berteman sunyi
dia yang mana
hilang terbawa angin lalu
dia yang mana
asa terbang jauh melayang
dia yang mana
mimpi yang indah hilang
Dia, hati siapa
jatuh terkulai
dia, hati siapa
luka pedih didalam dada


Dia
tetes air mata
dia
hati yang pedih
 
Dia yang hatinya aku...

Kamis, 09 Juni 2011

Maaf Untukmu Rindu

Maaf, jika harapmu luruh
ketika rindu yang mulai sekarat
membuat seisi dadamu terasa rapuh


Maaf, tiada bisa ku hapus kecewamu
damaikan cinta tuntun rindumu


Maaf, aku yang kurang mengerti
akan rasa bertahta dihatimu
tiada dapat kau dekap
rindu yang bertanya keberadaan cinta


Aku disini
melihat rindumu telah pergi
tiada dapat ku tetapi janji


Ku masih tetap disini
menunggu rindumu
mungkin kan kembali


Maaf, untuk rindumu

Darimu Ku Tuliskan 2

Sayang..


Ijinkan aku menggenggam kedua tanganmu
tatap teduh matamu
menembus jantungmu
hingga kau tak mampu mengelak
saat ku cium mesra keningmu
pejam matamu
rasakan aku tinggalkan rindu
rasakan aku titipkan kasih tulusku
Itu...
di kening dan hatimu


Ku peluk hangat tubuhmu
dengarlah degub jantungku
tidakkah kau maknai
dekapnya sebagai sayangku padamu
yang sejujurnya
ku tak mampu melepasmu


Sungguh ini bukanlah bayangan
cinta ini begitu nyata di nafasku
pesonamu desir aliran darah ku
lembutmu katup dijantung ku


Maafkan aku cintta
hatiku yang terantai takdir
ragaku yang terpasung
gunung
cinta hanya singgah sejenak
lalu pergi...

Rabu, 08 Juni 2011

Belum Ada Judul

Apa yang ku rasakan

belum bisa ku ungkapkan
ku selami lebih dalam
arti dari makna masa silam
dari awal malam hari
hingga senja menghampiri
langkah tak pernah beranjak
dari tempat kini ku berpijak


Ku hanya bisa mengingat
masa silam yang mulai berkarat
didalam hati masih terasa
dan tiada dapat tertutur lewat bahasa
mereka-mereka yang pernah hadir
hilang lenyap di telan takdir


Aku telah terbiasa disini
tak ada lagi rasa benci
mungkin ku tak selalu tertawa
tapi kasih ku tak pernah lupa
lupakan sisi arogan cinta
utamakan yang utama diatas segala


Ku melihat didalam anganku
ku bayangkan seseorang memegang tanganku
ku impikan senyum indah didepan mataku
ku upayakan segala daya yang ada dijiwaku
tapi ku bukan yang terbaik
kerap kali ego emosi yang naik


Tapi hatiku tetap rasakan
tapi hatiku masih bisa ungkapkan
tak peduli paras cantik tak terlihat mata
tak peduli ku tak bisa berkata-kata


Aku masih bisa percaya
disudut gelap masih ada cahaya

Selasa, 07 Juni 2011

Suara Hati

Tiada angin malam berhembus

tiada lirihnya menyapa
tiada ku rasa semilir kehadiranmu
ku tanya rindu
kemana tujuan cinta

sekeping jiwa ragaku
tiada berpijak dibumi
rindu ini merangkul kalbu
menghiasi dan membelenggu


pujian hatiku memanggilmu
lewat angkasa terdengar syahdu
engkau dengarkah suara hatiku

Minggu, 05 Juni 2011

Darimu Ku Tuliskan

Apa arti tameng sementara aku pasti kalah perang

kutelah pijakan kaki dibumi mimpi
hingga tak tau mentari telah beranjak senja
dan ku hanya berselimut pekat


Biarlah dalam sepimu
bersama gerimis dan sisa surya
aku berdendang tentang pelangi
bila saatnya memudar
kau telah tersenyum
memeluk cinta
dan melangkah bersama angin


Bersandarlah pada bahuku
rabahkan penatmu
kan ku bercerita tentang rindu
yang tak pernah putus
diantara senyum dan rapuh kisahku


Menjagamu dengan hatiku
membelaimu dengan tulusku
karena aku bukan malaikat
yang tak kuasa menahan kasih yang di anugerahkan


Ku tak berani berucap cinta
karena aku tak ingin sakit
meski kini telah sakit
berdusta pada hati
hanya ketulusan kasih
itu saja, terimalah...


Kepadaa mereka aku ingin berteriak
muntahkan rasa yang ada dari mu
namun bibirku terkunci takdir


Kamu seperti kertas
yang aku bisa menulis apa ssaja dihati mu
seperti bayi
yang tak kenal dusta


Tak ada bantahan yang berarti dalam ucapmu
meng-iya-kan apa yang ku pinta
egomu kau bunuh
dewasanya kamu...


Biarlah aku menimangmu cinta
biar aku memanjakanmu sayang
selalu terselip dihatiku
kamu...


Bukian kata indah ku suguhkan
tak sekedar manis ucapan
baik atau buruk yang kau tangkap
sejujurnya itu aku...
I Love You kasih
With all of my heart...

Sabtu, 04 Juni 2011

Jangan Lupakan Aku

Apa yang ia fikirkan,

samakah dengan yang ku fikirkan?
Apa yang ia impikan,
samakah dengan impianku?


Semua tak sama
tak akan pernah sama
apa yang ku sentuh
belum pernah ku rasa utuh


Ada rasa
tak bersuara
mata ku tak buta
tak melihat walau ku paksa


Apakah ia lupa,
saat aku tak pernah bisa melupakan namanya?


Sampai datang gelap
tiada suara ku dapat


Bacalah puisi ku
dariku yang tak bisa memeluk mu

...
Yang tak terlupakan
jangan pernah melupakan


Lepaslah semua
jangan ada tersisa
ungkapan hati
setitik rasa saling memberi


Jangan lupakan aku...

Jumat, 03 Juni 2011

Dengar Dan Rasakan

Terdengar melalui desahan panjang

lewat kata-kata yang terucap di antaranya.
Nyanyian hati mengalun merdu
yang terucap dari bahasa rohani.
Melodinya hembusan angin
yang membuat dawai-dawai bergetar didalam jiwa.


Apakah bisa memahami burung-burung
yang berkicau saat mereka memanggil bunga-bunga?
Apakah bisa mendengar bisikan sungai
saat ia mericik mengalir?
Apakah bisa mengetahui apa yang dikatakan hujan
saat ia jatuh diatas daun-daun?


Tapi hati dapat merasakan
dan menangkap suara-suara
yang bermain didalam perasaan...

Kamis, 02 Juni 2011

Mencintai & Dicintai

Siapa didunia ini yang tak ingin memiliki kekasih

mencintai dan dicintai


tapi aku hanya mencintai
tanpa aku dicintai

...
indahnya cinta...
melayang
tersenyum
membuat tidur nyenyak
sampai terkadang mimpi pun indah


bodohkah cinta terlalu mengharap...


tahukah apa arti cinta?
mencintai dan dicintai?
Titik jenuh ku rasakan

pada lingkar semu guratkan kesedihan
bersembunyi dalam kesendirian
sepi selimut awan kelam


rasa yang tak pernah ku inginkan
kebosanan yang menyesakan


tatapan mata kosong
berkeluh perasaan
rindu terbenam dilembah kenistaan

Rabu, 01 Juni 2011

Tanpa Judul 3

Dimana semua terasa hilang
betapa lemah hati ku rasakan
mengambang ditengah kebimbangan

Dimana jarak terlalu jauh
ku rasa raga mengeluh
kasih sayang seraya jatuh kebawah


Sampai kuat ku berdiri
sampai terdengar kata-kata
sampai suara mulut bisa berbahasa

biar hati kan bicara
biar hati kan rasakan


Dimana ku tak akan lupa
hadirkan penantian panjang
bukan satu alasan hinadari kenyataan


Dimana haru didalam hati mengingat
bayang-bayang jelas melekat


Sampai kini masih hilang
sampai kini lemah ku rasakan
sampai kini ku merasa bimbang
sampai kini ku masih mengeluh
sampai kini ku rasa haru


Dari yang terdalam
hati yang hampa
sekujur jiwa penuh luka
sampai tamat kisah ku

Selasa, 31 Mei 2011

Tanpa Judul 2

Sebiru langit diangkasa

yang memantul kebumi
mengingatkan masa lalu
menorehkan rindu dan duka


Seolah dermaga tepian pantai
tempat kapal berlabuh
menepi layar pautan hati
jatuh menghantam batu karang
goyah dihempas badai gelombang


Ada risau dibalik cerita
masa yang lalu bayang kaca
benci rindu merasuk kalbu
tak ada kata mengungkapkannya


Biar kata saling berpeluk
telaga berkumpul kalbu
tak senyawa
hancur dilautan kelam
biar membelai indah dalam puisi


Ada hasrat untuk memiliki
tetapi cinta dirundung sepi
catatan sekedar tulisan
dari rasa yang nyata
"Kemana kau tau isi hatiku,



ketika kau lihat isi bola mataku?"


Jangan dekatkan matahari


dingin biar ku sendiri


jiwa yang sepi


...mulai terabaikan...


Seperti mudar langit ku


biru kelabu...






Indah begitu tenang


terasa terbuai alunannya...

Senin, 30 Mei 2011

"Air mata melukiskan kepedihannya."



bodohnya cinta
melihat mata buta
mendengar tuli telinga
meraba mati rasa
"Resah jiwanya memaksa rindu."
lambat waktu berganti
luka mengendap dihati
redup menepi
getir takdir sendiri

"Mengapa benar ia sadar cinta yang salah."

Tanpa Judul

Ilhami jiwanya

pergilah ia
tak sia-sia


Atap rumah hilang
dari do'a-do'a
harga yang terbeli
pantaslah dirinya


Yang samar yang gelap
turun dari pangkuan
menembus hayalan


Pergilah ia
sebelah lengan
prosa jalanan


Semusim berbunga
buyar seketika
mimpi lepas lagi


Memisahlah ia
dari dada bumi


Ruh tenggelam
serupa gumpal awan
ditelan kegelapan
dijerat keindahan mimpi


Biar hujan turun
membasahi note cerita
pergilah sepeninggalnnya
hingga senja dihati
Ingatkanlah ia
roda nasib berputar


Pergilah ia
jalannya sendiri
tajam waktu berlalu


Jangan lupa mengingat dirinya
dirinya tak mati
dikepalan tangannya
dirinya hidup