Kamis, 29 Desember 2011
Jumat, 23 Desember 2011
Rindu Dari Rantau
ada rindu dari rantau
ketika kapal berlayar
membawaku membelah kilauan ombak lautan
sejenak melepas canda tawa ditanah kelahiran...
ada rindu dari rantau
ketika kapal bersandar didermaga
memutar haluan untuk satu tujuan...
ada rindu dari rantau
ketika keringat perih meleleh
hingga malam pejamkan mata
terucapkan dari do'a yang jatuh bederai...
rindu ku dari rantau
mengenangkan nasip di lepas angin pantai
hanya beban penyesalan tiada arti...
ketika kapal berlayar
membawaku membelah kilauan ombak lautan
sejenak melepas canda tawa ditanah kelahiran...
ada rindu dari rantau
ketika kapal bersandar didermaga
memutar haluan untuk satu tujuan...
ada rindu dari rantau
ketika keringat perih meleleh
hingga malam pejamkan mata
terucapkan dari do'a yang jatuh bederai...
rindu ku dari rantau
mengenangkan nasip di lepas angin pantai
hanya beban penyesalan tiada arti...
Selasa, 20 Desember 2011
Tak selalu sama rasa, akan tetapi masih dalam satu hati. Dari tiap-tiap langkah opsesi dan ambisi, berbeda arah tapi masih dalam satu tujuan. Walau bukan dalam satu jiwa.
Rabu, 07 Desember 2011
Bunga api turun dari langit
melompat lompat dari awan ke awan lain
bergerak merambat
Butir-butir air dan es bertabrakan
melompat dari awan menuju titik tertinggi di bumi
seperti pohon atau gedung yang tinggi
hingga terdengar suara gelegar menyambar
Senin, 05 Desember 2011
02:14
Wib. Ketika ku coba memejamkan mata, terlintas di benak pikran pada
sisa kopi yang ku nikmati. Ada rasa getar tertinggal, tak semanis yang
ku harapkan. Terlalu banyak yang ku khayalkan, namun hanya secuil
pengorbanan.
02:25 Wib. Mengeras isi kepala, terpontang-panting rasa
pahitnya. Terlanjur ku telan, sedetik terlambat pikir ku mencegahnya.
Tanpa banyak berbuat, begitu mudahnya ku gantungkan harapan.
02:32 Wib. Menunggu malam mengalungkan bunga di kepala sang fajar.
05:27 Wib. Tiada kehangatan, tapi senyum riuh tawa terasa di
sekeliling. Waktu bulir embun hilang dari daun bunga sepatu. Aku jadi
termenung.
05:46 Wib. Biar ku paparkan apa yang terjadi, semoga ini
bisa untuk intropeksi diri. Sampai ku bisa mengendalikan keadaan, tanpa
harus menunggu hingga air mata mengering.
05:51 Wib. Kan ku sedu kembali, agar ku merasakan kehangatannya. Langit makin hitam, hanya bisa berharap pada hujan.
05:54 Wib. Perutku lapar...
Minggu, 04 Desember 2011
Ada masanya ku tak ingin disentuh
berpalingkan muka
tanpa harus ada sebab dan alasan
Aku tak akan pergi
hanya sedikit memutar kata
nantinya dengar pada barisannya
akan ada suatu kesenangan tersendiri
Untukmu
untuk kita bersama
berpalingkan muka
tanpa harus ada sebab dan alasan
Aku tak akan pergi
hanya sedikit memutar kata
nantinya dengar pada barisannya
akan ada suatu kesenangan tersendiri
Untukmu
untuk kita bersama
Sabtu, 03 Desember 2011
Ciptakanlah puisi
dengan kata - kata yang berirama
dengan mata yang melihat tajam
untuk bintang tertutup kabut
pada masa menjelang purnama
Ciptakanlah puisi
dari imajinasi perasaan penuh daya
dari larik dan bait bahasa emosional
hingga terkumpul kembali kedamaian
Laksana kilat cahaya bintang
diatas langit hitam kelam
sinar cahaya berkilau dari auramu
menembus ke jiwa terdalam
Aroma bangkit dari pundakmu
menyanyi malam dalam mendo'a
Engkau berteriak-teriak tenang
ibarat kolam ditengah belukar
membekukan diri kedalam airmu...
Sabtu, 26 November 2011
Tak mudah untuk melupakan
dari perbuatan
disini, dihati ini
menjadi alasan agar tak ditinggalkan
kilasannya tak ingin pergi dari yang telah terlihat
tapi cinta tak menerima hal itu
Tak mungkin memiliki keduanya
segalanya tak mungkin bisa terwujud
peluang kan tertutup
atau tak akan datang sama sekali
Kemungkinannya...
dalam kilasanku
apa yang ku lihat?
Senin, 14 November 2011
Andaikan
Andaikan...
oleh Ard Ardiansyah pada 27 Oktober 2011 jam 5:26
andaikan aku mampu
kan ku petik bintang untuk mu
menempatkan pada tempat terindah disisi mu
andaikan waktu berkehendak
kan ku tempatkan cinta ku didalam hati mu
andaikan kau bisa mengerti
bahasa cintaku bukan sekedar puisi
andaikan kau tahu
pada masa indah bersama mu
terdapat bahasa mengalun indah didalam jiwa
andaikan kau tahu besarnya cintaku
besar harapan ku bersama mu
sulit menyirnakan bayang tentangmu
luka yang semakin dalam, menyisakan perih
pada rindu yang tak terbalas
resah jiwa ku mengingat semua yang terlewati
memaksa mengendapkannya disini
kemana arah cinta
ketika masa memisahkan
betapa aku memujikan mu
andaikan bisa untuk tak mendamba mu
menepikan mu diredup hati ku
sesalkan diriku
andaikan aku mampu
katakan aku merindukan mu
andai kau mendengar nyawa cinta ku
kan ku petik bintang untuk mu
menempatkan pada tempat terindah disisi mu
andaikan waktu berkehendak
kan ku tempatkan cinta ku didalam hati mu
andaikan kau bisa mengerti
bahasa cintaku bukan sekedar puisi
andaikan kau tahu
pada masa indah bersama mu
terdapat bahasa mengalun indah didalam jiwa
andaikan kau tahu besarnya cintaku
besar harapan ku bersama mu
sulit menyirnakan bayang tentangmu
luka yang semakin dalam, menyisakan perih
pada rindu yang tak terbalas
resah jiwa ku mengingat semua yang terlewati
memaksa mengendapkannya disini
kemana arah cinta
ketika masa memisahkan
betapa aku memujikan mu
andaikan bisa untuk tak mendamba mu
menepikan mu diredup hati ku
sesalkan diriku
andaikan aku mampu
katakan aku merindukan mu
andai kau mendengar nyawa cinta ku
Dua
hembus sang bayu
tiada
hangat seperti
tanganmu
suasana suram
sepi
bagai bintang kejora
gelap malam
rindu
datang meminang
ingatan mengadu tak berbatas
kalimat sanjung tak lagi
curah
langkah kecewa sampainya tercampakan
purnama hanya terkenang
serpihan duka
menjadi gema
dibalik
puisi tentangmu
Yang tak pernah berhenti berharap
kan slalu mencintai
yang tak ingin meninggalkan
bila memang kan ada cinta lain
yang tak pernah menghiraukan
jika kan ada perpisahan suatu saat nanti
Yang mencintai tak selamanya akan bersama...
Yang berharap
merasa harapanya karang
yang pergi
merasa ditenggelamkan diduka terdalam
yang anggapannya salah
ditinggalkan meski hatinya tak rela
Yang mnenukan kebahagiaan dengan yang lain...
Minggu, 13 November 2011
Jauh engkau dibalik langit berawan
tersepih cahaya terangi bumi
aku rindu kehangatan
dari lembutnya belaian kasih sayang
adakah sentuhan kasih yang mulia
dengan cahaya yang memandikan hati ini
tertutup hakikat kehidupan
didalam batasan keinginan
tiadalah arti cinta ku
Kamis, 10 November 2011
Cintanya serigala terjerat nafsu
kasih sayangnya air tenang bening menyilau
rindunya candu nikotin meresap ke paru-paru
andainya bersyair
pelangi tumbang ditangannya
andainya melagukan cinta
patah arang disambut api
tiada padam disambut badai salju
ada di diri manusia
Rabu, 09 November 2011
Cinta Terlarang
dari mana asal kita mengenal
sesuatu yang asing, tak seharusnya ada
menjamah ladang hati
tumbuhi rindu
padahal engkau telah habis dipangku pelamin
telah kita lebarkan layar
sandingkan gelombang yang mengancam
bercumbu bagai bulan dan bintang
kita tahu cincin buah tangan maharmu
terlepas ketika jangkar kita naikan
kita tahu bayi yang menyusu digendongmu
diam-diam kita jemput asmara dalam lelapnya
ada cinta antara kita
pada asal yang tak kita mengenalnya
pada tempat yang asing
ketika lelap mata manusia kita bercumbu
sesuatu yang asing, tak seharusnya ada
menjamah ladang hati
tumbuhi rindu
padahal engkau telah habis dipangku pelamin
telah kita lebarkan layar
sandingkan gelombang yang mengancam
bercumbu bagai bulan dan bintang
kita tahu cincin buah tangan maharmu
terlepas ketika jangkar kita naikan
kita tahu bayi yang menyusu digendongmu
diam-diam kita jemput asmara dalam lelapnya
ada cinta antara kita
pada asal yang tak kita mengenalnya
pada tempat yang asing
ketika lelap mata manusia kita bercumbu
Minggu, 06 November 2011
Sepenggal Puisi
ada rindu
merajah nama mu
tidak didada
tapi dihati
bukan dengan mimpi
melainkan do'a-do'a
merajah nama mu
tidak didada
tapi dihati
bukan dengan mimpi
melainkan do'a-do'a
Sisa Hujan
sisa air hujan timbulkan genangan
bulan jatuh pucat tak sempurna
mengeruh tak ada indahnya
malu lah malu dibalik awan
sisa hujan bergelantung didaun-daun
bening pucat pasi
bintang tak menyilau
mengerut tersudut cahaya yang surut
hening jadi primadona
menutup masuk ruang cahaya
diam-diam menghanyut
meredam rasa yang berkemelut
bulan jatuh pucat tak sempurna
mengeruh tak ada indahnya
malu lah malu dibalik awan
sisa hujan bergelantung didaun-daun
bening pucat pasi
bintang tak menyilau
mengerut tersudut cahaya yang surut
hening jadi primadona
menutup masuk ruang cahaya
diam-diam menghanyut
meredam rasa yang berkemelut
Sisa air hujan timbulkan genangan
bulan jatuh pucat tak sempurna
mengeruh tak ada indahnya
malu lah malu dibalik awan
Sisa hujan bergelantung didaun-daun
bening pucat pasi
bintang tak menyilau
mengerut tersudut cahaya yang surut
Hening jadi primadona
menutup ruang masuknya cahaya
Diam-diam menghanyut
meredam rasa yang berkemelut
Kabut pagi sesakan cahaya mentari
butir embun membias terjaga
pada warna kuncup bunga dirundung rindu
Maafkan...
semua resah terderai disetiap air mata
disela do'a malam-malam yang sunyi
Kabulkanlah...
dari luka didalam hati
telah lama mengeras membeku
dari rasa sakit merasuk tubuh
Tertutur kata hati
meluluh bergeming
nada beranjak diam sepi
yang tak pernah bisa akan terlupa
butir embun membias terjaga
pada warna kuncup bunga dirundung rindu
Maafkan...
semua resah terderai disetiap air mata
disela do'a malam-malam yang sunyi
Kabulkanlah...
dari luka didalam hati
telah lama mengeras membeku
dari rasa sakit merasuk tubuh
Tertutur kata hati
meluluh bergeming
nada beranjak diam sepi
yang tak pernah bisa akan terlupa
Sabtu, 05 November 2011
Yang Lama
kabut pagi sesakan cahaya mentari
butir embun membias terjkaga
pada warna kuncup bunga dirundung rindu
maafkan...
semua resah terderai disetiap air mata
disela do'a malam-malam sunyi
kabulkanlah...
dari luka didalam hati
telah lama mengeras membeku
dari rasa sakit merasuk tubuh
tertututr kata hati
meluluh bergeming
nada diam beranjak sunyi
yang tak pernah bisa akan terlupa
butir embun membias terjkaga
pada warna kuncup bunga dirundung rindu
maafkan...
semua resah terderai disetiap air mata
disela do'a malam-malam sunyi
kabulkanlah...
dari luka didalam hati
telah lama mengeras membeku
dari rasa sakit merasuk tubuh
tertututr kata hati
meluluh bergeming
nada diam beranjak sunyi
yang tak pernah bisa akan terlupa
Jumat, 04 November 2011
Aku Yang Masih
aku masih mendengar
teriakan ingatan yang terbuang
rintihan dari perasaan yang tersingkirkan
tawa dari kenangan yang terlupakan
aku masih merasakan
setiap langkah dari impian-impian yang maya
mengalir begitu saja pada jalur yang tak tersentuh
mengikis jalan yang mulai kering dari air mata
aku tak melihat
rasa iba dari seseorang
teriakan ingatan yang terbuang
rintihan dari perasaan yang tersingkirkan
tawa dari kenangan yang terlupakan
aku masih merasakan
setiap langkah dari impian-impian yang maya
mengalir begitu saja pada jalur yang tak tersentuh
mengikis jalan yang mulai kering dari air mata
aku tak melihat
rasa iba dari seseorang
aku masih mendengar
teriakan ingatan yang terbuang
rintihan dari perasaan yang tersingkirkan
tawa dari kenangan yang terlupakan
aku masih merasakan
setiap langkah dari impian-impian yang maya
mengalir begitu saja pada jalur yang tak tersentuh
mengikis jalan yang mulai kering dari air mata
aku tak melihat
rasa iba dari seseorang
teriakan ingatan yang terbuang
rintihan dari perasaan yang tersingkirkan
tawa dari kenangan yang terlupakan
aku masih merasakan
setiap langkah dari impian-impian yang maya
mengalir begitu saja pada jalur yang tak tersentuh
mengikis jalan yang mulai kering dari air mata
aku tak melihat
rasa iba dari seseorang
Selasa, 01 November 2011
Perahu Kertas
perahu kertas mengalir keparit
tersangkut akar rumput yang serabut
perahu kertas mengalir kekali
tak terlihat bayang pada air yang keruh
perahu kertas berlayar kelaut
dihantam gelombang hancur tenggelam
kisah perahu kertas tertulis derita
sepenggal cerita pelipur lara
dari perahu kertas yang berdiri
perjalanan panjang mencari arti
tersangkut akar rumput yang serabut
perahu kertas mengalir kekali
tak terlihat bayang pada air yang keruh
perahu kertas berlayar kelaut
dihantam gelombang hancur tenggelam
kisah perahu kertas tertulis derita
sepenggal cerita pelipur lara
dari perahu kertas yang berdiri
perjalanan panjang mencari arti
Sabtu, 29 Oktober 2011
Tanpa Judul
suratan tangan tergenggam bara api
sikap yang membuat hati bimbang
saat keyakinan bahagia tak kunjung datang
purnama perlahan sinarnya redup
mulai gelap tertutup awan biru
saat hati menyimpan duka
terbuai impian bernada cinta
menyimpan dahaga dan lapar
sampai hari larut malam
sadarkah arti sayang ini
degup jantung kian kali berbisik
yang ada untukmu
bila mentari tak bersinar lagi
sikap yang membuat hati bimbang
saat keyakinan bahagia tak kunjung datang
purnama perlahan sinarnya redup
mulai gelap tertutup awan biru
saat hati menyimpan duka
terbuai impian bernada cinta
menyimpan dahaga dan lapar
sampai hari larut malam
sadarkah arti sayang ini
degup jantung kian kali berbisik
yang ada untukmu
bila mentari tak bersinar lagi
Jumat, 28 Oktober 2011
Harap tentangmu
bahagianya dalam hati
semua tercipta sempurna
bersanding denganmu
jalani cinta hingga akhir masa
dalam gelap tiada manusia melihat
sisa dari sedalamnya cinta untukmu
saat tak bisa dengan kasih yang lain
cinta pergi...
tak terhenti bertahan hingga nanti
lihatlah kini begitu rapuh
bagai sebutir debu tak berdaya
lemah terluka ketika manusia tinggalkan sesalnya
hanya harap jauh mimpiku
tenggelam tentang mu
semua tercipta sempurna
bersanding denganmu
jalani cinta hingga akhir masa
dalam gelap tiada manusia melihat
sisa dari sedalamnya cinta untukmu
saat tak bisa dengan kasih yang lain
cinta pergi...
tak terhenti bertahan hingga nanti
lihatlah kini begitu rapuh
bagai sebutir debu tak berdaya
lemah terluka ketika manusia tinggalkan sesalnya
hanya harap jauh mimpiku
tenggelam tentang mu
Kamis, 27 Oktober 2011
berpadu dengan jerit tawa
dari hati kering kerontang
membanjiri bola mata
putihnya memerah tua
bayangannya matikan emosi...
suara yang mengiang
tentang khayalan
sebagai cerita pengantar tidur
dari hati kering kerontang
membanjiri bola mata
putihnya memerah tua
bayangannya matikan emosi...
suara yang mengiang
tentang khayalan
sebagai cerita pengantar tidur
Selasa, 25 Oktober 2011
coba lihat...
seperti kenangan suram
tanpa arah tujuan
didalam ketersia-siaan
kesadaran menyempurnakan
menjadi tujuan kebesaran pribadi
pada ketidak pastian
atau sesuatu yang t'lah hilang
seperti kenangan suram
tanpa arah tujuan
didalam ketersia-siaan
kesadaran menyempurnakan
menjadi tujuan kebesaran pribadi
pada ketidak pastian
atau sesuatu yang t'lah hilang
Minggu, 25 September 2011
Kembalianmu
Kenapa,
mengenangmu sakit hatiku. Kamu pergi sesukamu, tanpa berfikir
perasaanku yang disini. Awalnya gurauan, tahunya bara ditangan. Hingga
akhirnya memutus nadi cintamu padaku. Tak jauh beda dengan yang lain,
hanya datang ketika butuh, lalu pergi setelah dianggap tak berguna.
Rabu, 07 September 2011
Bangunan Mimpi
Rumah atap yang sunyi
menghirup udara malam sebuah kursi memandang panorama
semilir angin meniup lirih
kerlip lampu pengiring dalam kesendirian
Ada perubahan dalam diri
ketika sebuah mimpi mengarungi jagat batin
desir hati kian bergejolak
seakan menggores sebuah lukisan
Ada bahasa dari kalbu
detaknya jadi panutan sebagaimana ia berdegup
dan ke mana ia hendak meletup
Pada tiap jiwa
prasasti dalam hati yang menjadi nyata
mempesona dalam ingatan sebuah mimpi
Terlihat suminar kemolekan
dari pandangan yang dipinjamkan
serta merta mengoceh gila
dan dengan merasakan
serta mulai berbicara
untuk melihat-Mu...
Menjadi Diri
Ketika mereka bersama menciptakan banyak cerita.
Ketika diantaranya sendiri, maka...
...tersenyum dengan kenangan
...menikmati kesendirian
...tak cukup hanya menangisinya
Setidaknya ada sesuatu yang berarti.
Dari sesisanya air mata, dipelupuk cahaya yang menjadi abdi.
Sepi Kelam
laksana bintang berkilat cahaya
diatas langit hitam kelam
sinar berkilau cahya matamu
menembus aku ke jiwa dalam
gerimis mempercepat kelam
yang bangkit dari pundakku
desir hari berlari
menyinggung muram
membeku peluh hati
ibarat kolam ditengah belukar
berteriak tenang
membiarkan nyiur kedalam airku
hilang mimpi dalam kubur
senja kekecewaan dan putus asa
membuatku turut tersedu
meriak muka air kolam jiwa
dalam dada memerlu lagu
sepi menyanyi
menarik menari
Sabtu, 03 September 2011
Maafkan
aku. Tak ada yang terbaik bagimu. Bagai cahaya dari surga, mimpi dalam
hati. Ketakpastian urung atas pilihan. Sesuatu yang kau pertanyakan,
"Entah" ku temukan jawaban.
Maaf jika kurang berkenan. Selalu ku usahakan, mengejar badai didalam tangisan. Untuk pengabadian selamanya.
Kamis, 01 September 2011
Jika senyum membelah kasih
antara pendam tangis
dekap tanganku diatas dada
kuperas lemas tak berdaya
ada hati tertoreh luka
kala sedang bersemi cinta
terkoyak lebar menganga
Minggu, 28 Agustus 2011
Kamis, 25 Agustus 2011
Pada Kesendirian
Sejenak teringat dengan angin yang sering berhembus di tanah subur dan masih tersimpan di hati dan membeku menjadi impian-impian yang tiap hari mencoba untuk dikekalkan.Angin yang datang tanpa diminta, hembusan yang datang bukan untuk menerima, tapi memberi pada apa yg dikehendaki. Hingga ku rasa larut dalam kesendirian.
Selasa, 23 Agustus 2011
Kupu Terbang
Satu diantaranya tak ada yg berbeda
Yang lain pun tetap sama
Ulat telah masuk kedalam kepompong
Segera ditarik keluar untuk kupu-kupu
Terbang kemudian tak kembali untuk kepompong
Rabu, 17 Agustus 2011
Bebas
Harus bagaimana ku menafsirkan, bulan hanya menopang cahaya
Ketika burung mencari makan, dilupakanlah mimpi yang semalam
tak semua terlihat berbeda, dirasa lidah sama berbeda aroma
seumpama bunga yang ditabur, suguhkan untuk orang mati
burung camar turun lekas dari pangkuan
melihat mega akan hitam mungkin gelap
datang rintik hujan bersama sebuah bayang
menjelma menjadi aku yang tertawa, bebas berteriak
Sabtu, 06 Agustus 2011
Filosofi JAWA
Filosofi JAWA
Memahami Filosofi Leluhur Jawa
Eling kudu tansah semende marang pepesten.
Eling kudu tansah pasrah ing Allah.
Eling kudu rumangsa mung dadi titah.
Eling kudu rumangsa saderma nglakoni.
Eling kudu tansah sabar narima. Narimo ing pandum.
Eling kudu tansah lila legawa, bisa gawe seneng atine liyan.
Eling kudu mulat salira/tepa slira.
Eling kudu welas asih ing sapada - pada, nguwongke wong.
Eling kudu bisa ngregani marang liyan, sumanak lan sumadulur.
Eling kudu ngerti lan tansah nganggo tata krama, tata susila, unggah ungguh, tata basa.
Eling kudu tata, tangguh, tanggap, tanggon, alon - alon waton klakon.
Eling kudu taberi, nastiti, ngati - ati, tlaten.
Eling kudu tansah ngugemi janji, ora mencla - mencle.
Eling kudu seneng tetulung, seneng dedana marang kang merlokake.
Eling aja nganti lali marang Gusti Allahe.
Eling aja gawe seriking liyan.
Eling aja kumentus, umuk, keminter, arep menange dewe.
Eling aja dumeh, sumakeyan, adigang, adigung, adiguna.
Eling aja nguthuh, mbeguguk nguta waton, srakah, dremba, kemaruk, aluamah, ngangah angah, ngaji mumpung.
Eling aja gampangan, gumunan, bingungan, gampang gumuyu.
Eling aja ngaya, ngangsa, nggresula.
Eling aja kurang ajar, dahwen, juweh, drengki, srei, jahil metakil.
Eling aja ma lima, madat, main, madon, mangan, maling.
Eling aja nganti kliwatan seneng, kliwatan susah utawa samubarang kang kliwat wates.
Eling aja gawe kapitunaning liyan, clemer, colong jupuk, laku juti, ngapusi.
Eling aja grusa - grusu, aja briga brigi, ngawur.
Eling aja dadi tukang goroh, cidra janji, ngapusi, mlincur.
Eling sing sapa ngapusi bakal kaweleh.
Eling wong urip bakal mati.
Eling sing sapa nandur bakal ngunduh.
Eling sing sapa salah mesti bakal seleh, sing goroh growah.
Eling sing becik bakal ketitik sing ala ketara.
Eling wong urip kudu samad sinamadan.
Eling jer basuki mawa beya.
Kamis, 04 Agustus 2011
Tak Selamanya Ada
Antaramu memilih
bukan darimu memilih
ada pilihanmu
untukmu memilih
diantara pilihan
pilihlah untukmu
diantara pilihanmu
jawaban dari pilihanmu
bukan darimu memilih
ada pilihanmu
untukmu memilih
diantara pilihan
pilihlah untukmu
diantara pilihanmu
jawaban dari pilihanmu
Rabu, 03 Agustus 2011
Siaga
Ucap selamat malam, ketika mahkota bunga menguncup.
Ucap lelaplah, ketika embun lumuri rerumputan.
Ucap bermimpilah, ketika tiada lagi tempat tuk disinggahi.
Maka, tunggulah musim semi tiba.
Maka, tunggulah sang surya menampakan cahaya.
Maka tetaplah tersenyum, ketika kalimatku tiada lagi terbaca.
Lupakanlah jika tak berarti, ketika yang baru membuat arti.Tinggalah menutup mata, ketika senyap mulai terasa.
Selasa, 02 Agustus 2011
Senin, 01 Agustus 2011
Jumat, 29 Juli 2011
Mimpi Kecil
tiap malam
sebelum terpejam
aku selalu meminta pada Tuhan
kau tahu apa yang ku minta?
mimpi kecil, hanya mimpi kecil
tak bosan aku memintanya
meski lamat-lamat
aku selalu berbisik
meminta hal yang sama setiap hari
aku yakin, jika sungguh2 memintanya
Tuhan pasti akan mengabulkan
mimpi kecil
hanya mimpi kecil
tak sempurnapun tak apa
sebelum terpejam
aku selalu meminta pada Tuhan
kau tahu apa yang ku minta?
mimpi kecil, hanya mimpi kecil
tak bosan aku memintanya
meski lamat-lamat
aku selalu berbisik
meminta hal yang sama setiap hari
aku yakin, jika sungguh2 memintanya
Tuhan pasti akan mengabulkan
mimpi kecil
hanya mimpi kecil
tak sempurnapun tak apa
Sabtu, 23 Juli 2011
Sebuah Jalan
Mungkin kita masih berjalan beriringan
tetapi tanganmu sudah terlanjur lepas dari genggaman
jalan ini masih panjang
terlalu panjang
hingga aku tak yakin apakah nanti kita akan bertemu
di ujung jalan yang masih belum kelihatan juga sampai sekarang
Terkadang aku takut tak punya cukup waktu untuk sampai ke sana
dari tempatku berdiri, aku masih bisa melihatmu
melangkah pelan di kejauhan
langkah berat
tetapi kamu telah memutuskan untuk tidak berhenti
Aku seperti ingin mengabadikanmu pada momen itu
hingga aku tak akan merasa terlalu kehilangan
tapi memotret punggungmu yang menjauh adalah sesuatu yang terlalu sepi
aku tak ingin menorehkan ingatan tentang perpisahan
ketika melihatnya kembali di kemudian hari
kita adalah serupa gramofon tua dan piringan hitam
yang sedih yang terus memutar suara-suara dari masa lalu
yang hanya akan tetap berputar selama kita meletakkan jarum di atas piringannya
tetapi tanganmu sudah terlanjur lepas dari genggaman
jalan ini masih panjang
terlalu panjang
hingga aku tak yakin apakah nanti kita akan bertemu
di ujung jalan yang masih belum kelihatan juga sampai sekarang
Terkadang aku takut tak punya cukup waktu untuk sampai ke sana
dari tempatku berdiri, aku masih bisa melihatmu
melangkah pelan di kejauhan
langkah berat
tetapi kamu telah memutuskan untuk tidak berhenti
Aku seperti ingin mengabadikanmu pada momen itu
hingga aku tak akan merasa terlalu kehilangan
tapi memotret punggungmu yang menjauh adalah sesuatu yang terlalu sepi
aku tak ingin menorehkan ingatan tentang perpisahan
ketika melihatnya kembali di kemudian hari
kita adalah serupa gramofon tua dan piringan hitam
yang sedih yang terus memutar suara-suara dari masa lalu
yang hanya akan tetap berputar selama kita meletakkan jarum di atas piringannya
Senin, 18 Juli 2011
Tanpa Judul
Matahari tenggelam,
dengan harapan bintangkan bersinar.
Surut mega,
dipucuk bambu bergoyang.
Malam bersahaja,
tutur angin menyapa.
Satu titik,
sama serta bertatap mata.
Disamping kosong,
buta.
dengan harapan bintangkan bersinar.
Surut mega,
dipucuk bambu bergoyang.
Malam bersahaja,
tutur angin menyapa.
Satu titik,
sama serta bertatap mata.
Disamping kosong,
buta.
Minggu, 17 Juli 2011
Putar Balik
Awan begitu putih
dan langit tak begitu indah.
Sajak berkhayal
gerimis mengundang dimusim kemarau.
Bintang tak nampak
rasa-rasanya bulan redup ditikam mati.
Gurat mata tipis menggaris
dan pandang kabur halusinasi.
Rasa berdendang
memaksa lidah menelan kepahitan.
Bahasa mimpi setiba malam
mengerang sakit mengusap kesedihan.
Menunggu berlabuh
harapan pecah menabrak karang.
Opini berkata
diputar kenyataan.
Tiada akhir cerita
riwayatnya bertulis derita.
dan langit tak begitu indah.
Sajak berkhayal
gerimis mengundang dimusim kemarau.
Bintang tak nampak
rasa-rasanya bulan redup ditikam mati.
Gurat mata tipis menggaris
dan pandang kabur halusinasi.
Rasa berdendang
memaksa lidah menelan kepahitan.
Bahasa mimpi setiba malam
mengerang sakit mengusap kesedihan.
Menunggu berlabuh
harapan pecah menabrak karang.
Opini berkata
diputar kenyataan.
Tiada akhir cerita
riwayatnya bertulis derita.
Jumat, 15 Juli 2011
Keruh ing ati
Ono wengi dadi keruh ananing ati
cahya mbulan tumibo ono pelataran
lintang ora ono ketingal pucuk wernane
gawe sepi ora ono rerencangan
ono ratan jiwa keluntang-lantung
keroso gunjang-ganjing koyok peperangan
timibo sekar melati
ora gawe merak ing ati
Kamis, 14 Juli 2011
Kabar Malam
Kabar malam begitu kelam
serasa ditikam sunyi yang mencakam
tiada langit menggambarkan
imajinasi hati dibuainya bungkam
Tiada terlihat isyarat
rasa rindu lama tersirat
terbalut sukma jiwa yang sekarat
Kemana harus mengadu?...
Ucap bahasa hanya kiasan
ketika rasa tiada bertempat
sekedar pelampiasan kata-kata
Selasa, 12 Juli 2011
Kangen
Adem suwong lan sepi
keroso rumasuk sak jroning ati
hawa bengi tambah ndalu
ing langit katon mbulan kang sajak gemuyu
weruh aku sing lagi rindu
marang wewadon kang dudu nduwekku
oh... angin bengi
kandakno wewuyungku iki
marang dewek'e sing tak kangeni
Senin, 11 Juli 2011
Sabtu, 09 Juli 2011
Syukur Ihklas
Pandang jauh sejauh mata melihat
melentur batin melesat bagai anak panah
terbang melayang menuju titik kehidupan
menggapai tangan bintang penerang
yang hilang tanpa ingatan
ikut tenggelam dalam kelarutan
bungkam senyum kebahagiaan
digilir air mata jerit tangisan
dalam hitungan
jatuh gugur daun menguning
dari hitungan detik
hingga hembus nafas mulai tersendat
tak sadarkah nikmatnya
syukur-syukur Alhamdulillah
hati bersabar dan ihklas
syukur-syukur Alhamdulillah
tetapan iman dan istiqomah
syukur-syukur Alhamdulillah
segala nikmat dan hidayah
segala puji bagi-Nya
pemilik hidup mati semesta
Jumat, 08 Juli 2011
Modal-Madil
modal-madul koyok gunung mabul
puniko wernanipun projo ati
naliko midangetake pangucape
gawe semrawut
ora elok rerupo
yen awan ora mangan
yen bengi ora turu
gawe gegunjing jiwo
mbingungake...
ora ono bebasan
utowo pangucap sing gawe pangerti ning ati
atine wong sopo sing ngerti
Rabu, 06 Juli 2011
Berhayal
Menunggu waktu berlalu
mainkan mimpi disejuta angan tentangmu
diiringi malam kelabu
membasuh jiwa ragaku
dalam getir pahitnya coba hidupmu aku
Kekasih hayalan...
ada duka berselimut senyuman
terik samar sabit rembulan
mencoba menggapai angan-angan
didalam mimpi biarkan rasa ini bahagia
ataukah biar berlalu bersama waktu
Selasa, 05 Juli 2011
Nulis Layang
Tak tulis layang iki
naliko langit kebak mendong
tibo lingsire wengi grimis cilik
nganti tumeko sesubuhan
Tak tulis layang iki
dipadangi lampu uplek
pinggiran kutho purwodadi
Ono layang iki kang dadi bukti
disekseni lintang langit bengi
dadi wakil ucape ati
Senin, 04 Juli 2011
Aku Bisa Apa
aku bisa apa untuk melakukan sesuatu untuknya
harus bagaimana untuknya bahagia
layaknya pujangga berpuisi
tiada cukup memberi
karenanya tiada pelaksanaan kata-kata
ketika perjuangan hanya barisan pecundang
banyak cinta & kasih sayang
banyak kabar tersurat
terang, ciut nyali berambisi
sementara, terang milik hati
Sabtu, 02 Juli 2011
Sekilas Simponi
sekilas simponi puisi cinta
dari rasa yang tak terlukiskan
kecantikannya...
bukan sang dewi didalam sanubari
sayang...
bahagia saat bersama
tatap batinku yang mencinta
getar tawa cintanya
sayang...
diam... hanya terdiam
layangkan mata
menembus cakrawala
isyarat berkata tentangnya bersama dia
perlahan... pupus rasa
sembilu hati
siksa batin yang merindu
yang tak mungkin memeluknya
dingin merasuk disekujur tubuhku
mimpi...
tiada pernah berakhir
pesona ayu
...telanjangi langit
yang seorang tiada peduli
sayang...
hanya didalam puisi
untuk damainya hati
dari rasa yang tak terlukiskan
kecantikannya...
bukan sang dewi didalam sanubari
sayang...
bahagia saat bersama
tatap batinku yang mencinta
getar tawa cintanya
sayang...
diam... hanya terdiam
layangkan mata
menembus cakrawala
isyarat berkata tentangnya bersama dia
perlahan... pupus rasa
sembilu hati
siksa batin yang merindu
yang tak mungkin memeluknya
dingin merasuk disekujur tubuhku
mimpi...
tiada pernah berakhir
pesona ayu
...telanjangi langit
yang seorang tiada peduli
sayang...
hanya didalam puisi
untuk damainya hati
Jumat, 01 Juli 2011
Ku Menunggu
Dibibir pantai yang menghisap air laut
ku menunggu...
Diatas tebing yang curam dan terjal
ku menunggu...
Surya berkaca kala senja
hancur, tenggelam menutup cahaya
Batu mengincar nyawa
tajam, tetap sama tiada upaya
Dimalam yang penuh senyum dan tangisan
redup samar cahaya
sepi, siapa peduli
ku menunggu...
Kamis, 30 Juni 2011
Sela Rindu
Deru nafasmu menghentak jantungku
membuat hasrat bersemayam dijiwaku
dari bicaramu menggetarkan tubuhku
saat rasa kita bertemu diselat rindu
Cintta...
Tiada terlihat langit biru
bias senja digilir waktu
tiada ku dapat kau dalam mimpi
esok tanyakan kabar tambatan hati
Rabu, 29 Juni 2011
Pada Musim
Pohon mangga berbunga
dimusim kemarau
yang pada kalender diramalkan
bulir hujan turun seganasnya
menggenangi area persawahan
dimasa tanam disebarkan
tunas biji jagung dan kacang
tenggelam tak bisa berenang
hingga habis nafas tak bisa bertahan
esok tangis batin para petani
dapat tahu jika tiada hasil ditemui
hanya beriklas, mohon ampun pada Ilahi
Dirasa Tak Ku Rasa
Ku merasa rindu begitu lama
dibimbing angin yang hidup didalam jiwaku
Ku ketahui suatu kesendirian
merindukan senyuman yang begitu jauh
membuat mata tertutup untuk melihatnya
Ku hanya tau diriku
dari kata-kata atau puisi
untuk suatu kebebasan
bernyanyi menghibur diri
Ku bawa ilsi
meskipun ia tak disini
Memnemukan kebebasan dari rasa sakit
ku lakukan dengan rasa
kan ku temukan sebuah makna
Ku tau yang bukan dari bagianku
dan aku kan selalu ada
dengan rasa yang tetap sama
dibimbing angin yang hidup didalam jiwaku
Ku ketahui suatu kesendirian
merindukan senyuman yang begitu jauh
membuat mata tertutup untuk melihatnya
Ku hanya tau diriku
dari kata-kata atau puisi
untuk suatu kebebasan
bernyanyi menghibur diri
Ku bawa ilsi
meskipun ia tak disini
Memnemukan kebebasan dari rasa sakit
ku lakukan dengan rasa
kan ku temukan sebuah makna
Ku tau yang bukan dari bagianku
dan aku kan selalu ada
dengan rasa yang tetap sama
Selasa, 28 Juni 2011
Suoro Ati
Langgeming jiwo piturut kareping ati
alos waton keroso disemayami
tresno tulus mung dadi lesetan
urip keroso cedak pacoban
Suoro ati kedados lewat layang
panulisan sing tembungane kekangen
dadi wakil pangandikan
sak wentoro mpripat loro kepingin weruh
Kekangen koyok nyidam sari
nalikane langet sepi kuto purwodadi
disekseni lintang lan bumi
wektu kelingan eseme gawe ayeming ati
alos waton keroso disemayami
tresno tulus mung dadi lesetan
urip keroso cedak pacoban
Suoro ati kedados lewat layang
panulisan sing tembungane kekangen
dadi wakil pangandikan
sak wentoro mpripat loro kepingin weruh
Kekangen koyok nyidam sari
nalikane langet sepi kuto purwodadi
disekseni lintang lan bumi
wektu kelingan eseme gawe ayeming ati
Minggu, 26 Juni 2011
Tentangmu
Disana ku temukan bukit terbuka
seribu cemara halus mendesah
mengalir sungai membelah diantaranya
...
Disana kutemukan dirimu
tersenyum menusuk sukmaku
diujung awang-awang ku terpaut padamu
...
Disini ku nyalakan api unggun
berkobar besar
menjilat-jilat mejamah langit
...
Disini berpeluk rindu
sehangat kasihmu
selembut belaimu
seribu cemara halus mendesah
mengalir sungai membelah diantaranya
...
Disana kutemukan dirimu
tersenyum menusuk sukmaku
diujung awang-awang ku terpaut padamu
...
Disini ku nyalakan api unggun
berkobar besar
menjilat-jilat mejamah langit
...
Disini berpeluk rindu
sehangat kasihmu
selembut belaimu
Sabtu, 25 Juni 2011
Tandang Tresno
Abote kang tandang tresno
tresnoku sing kanggo sliramu
nanging kang wes nduweni
Sesepuhan sing merak ati
awan bengi tansah iling esem mu
Abote kang tandang tresno
ageman awakku ngumbar sujono
tansah iling aku mung durjono
Ora ono dwene nglilani
paribasan urip wes bebojoan
...
Abote wong tandang tresno
tresno sudro
tresnoku sing kanggo sliramu
nanging kang wes nduweni
Sesepuhan sing merak ati
awan bengi tansah iling esem mu
Abote kang tandang tresno
ageman awakku ngumbar sujono
tansah iling aku mung durjono
Ora ono dwene nglilani
paribasan urip wes bebojoan
...
Abote wong tandang tresno
tresno sudro
Petondoning Ati
Meniko dados petondone ati
milo kahanane bileh kepareng roso kangen
katresnane dadi nduwe'e
piyambak'e mugo ketingal pujonggo
Nanging ature maleh
ngrekso dumugi ketaman rogo
wujude angin gede, lindu nyampor
ngantos dadi mblenjani
Sak mestine ora nelangsani
naliko semono kebak wewangian
gawe jero roso ning dodo
Mugo-mugo ora gawe loro...
milo kahanane bileh kepareng roso kangen
katresnane dadi nduwe'e
piyambak'e mugo ketingal pujonggo
Nanging ature maleh
ngrekso dumugi ketaman rogo
wujude angin gede, lindu nyampor
ngantos dadi mblenjani
Sak mestine ora nelangsani
naliko semono kebak wewangian
gawe jero roso ning dodo
Mugo-mugo ora gawe loro...
Jumat, 24 Juni 2011
Misime Roso
Dasare koyok mongso katigo
ngrekso rogo
lepas mlampahe roso
wayah wengi lingser
bingung sambate awak ku
tansah mbedo ati
ngrenyoh karoso rasane
ampang memanise sekar melati
ngilani rosone mergi
sak nyotone ati ono rawe
nyidam nyikso rogo
ora maido sak wentoro ono roso kepengen
ora gampang koyok malek topo
eluh mili netesi karep ing ati
ngrekso rogo
lepas mlampahe roso
wayah wengi lingser
bingung sambate awak ku
tansah mbedo ati
ngrenyoh karoso rasane
ampang memanise sekar melati
ngilani rosone mergi
sak nyotone ati ono rawe
nyidam nyikso rogo
ora maido sak wentoro ono roso kepengen
ora gampang koyok malek topo
eluh mili netesi karep ing ati
Kamis, 23 Juni 2011
Namamu Dalam Surat Kabar
Namamu dalam surat kabar
huruf kapital hitam tebal besar
ironis hatimu terjual
kejujuran kau tawarkan
demi logam rupiah memenuhi kantongan
...
Hukum bagimu mainan
untuk kebebasan
untuk jalan melenggang
tak sadar akar rumput kekeringan
mengais, asin keringat yang tertelan
huruf kapital hitam tebal besar
ironis hatimu terjual
kejujuran kau tawarkan
demi logam rupiah memenuhi kantongan
...
Hukum bagimu mainan
untuk kebebasan
untuk jalan melenggang
tak sadar akar rumput kekeringan
mengais, asin keringat yang tertelan
Selasa, 21 Juni 2011
Apa Salahku
Merenungkan apa yang menjadi keinginan. Mencari didalam segenap sudut penjuru hati. Apa adanya menerima.
Dapatnya tetapan arah tujuan. Menutup ego berkata harga diri tak terbayar. Sanggup, tak menyalahkan.
Keinginan mewujudkan tak mudah. Bintang tetap menjadi bintang. Bukan mentari yang kadang tertutup awan. Lambat berakhir merelakan kenyataan.
Bersama siapa. Ada cinta. Cerita menaungi asa.
Lepas keinginan. Salah menjadi sesuatu. Salah mengerti. Mungkin bermimpi.
Tak hilang tak lelah. Hingga kembali. Dihati masih terkenang. Dihati terdalam.
Memutar waktu. Sisa hati tak ingin begitu. Dalam hidupku. Kemana pun itu. Sejauh apapun itu.
Merasa damai. Merasa bahagia. Banyak kisah indah. Tentang cinta.
Tiada kesedihan. Tiada air mata. Tiada luka.
Banyak kebahagian. Kisah tentang cinta. Hanya kebahagiaan.
Caraku. Bahasaku. Langkahku. Kata-kataku. Pikiranku. Hidupku. Hingga matiku.
Dapatnya tetapan arah tujuan. Menutup ego berkata harga diri tak terbayar. Sanggup, tak menyalahkan.
Keinginan mewujudkan tak mudah. Bintang tetap menjadi bintang. Bukan mentari yang kadang tertutup awan. Lambat berakhir merelakan kenyataan.
Bersama siapa. Ada cinta. Cerita menaungi asa.
Lepas keinginan. Salah menjadi sesuatu. Salah mengerti. Mungkin bermimpi.
Tak hilang tak lelah. Hingga kembali. Dihati masih terkenang. Dihati terdalam.
Memutar waktu. Sisa hati tak ingin begitu. Dalam hidupku. Kemana pun itu. Sejauh apapun itu.
Merasa damai. Merasa bahagia. Banyak kisah indah. Tentang cinta.
Tiada kesedihan. Tiada air mata. Tiada luka.
Banyak kebahagian. Kisah tentang cinta. Hanya kebahagiaan.
Caraku. Bahasaku. Langkahku. Kata-kataku. Pikiranku. Hidupku. Hingga matiku.
Senin, 20 Juni 2011
Minggu, 19 Juni 2011
Burung Dalam sangkar
Burung dalam sangkar yg malang
batin menangis hati patah
tiada orang ambil tau nasibmu
duka lara dihatimu
riwayat tertulis penuh dengan air mata
Dia bunga malu tertunduk
melihat pucat warnanya
Burung dalam sangkar yg malang
lepas cincin putih pergi tinggal sendiri
cincin putih tak menyesalkan untuk bertahan
kau tangguhkan kasih sayang tergenggam
Bunga-bunga layu subur ditaman
batin menangis hati patah
tiada orang ambil tau nasibmu
duka lara dihatimu
riwayat tertulis penuh dengan air mata
Dia bunga malu tertunduk
melihat pucat warnanya
Burung dalam sangkar yg malang
lepas cincin putih pergi tinggal sendiri
cincin putih tak menyesalkan untuk bertahan
kau tangguhkan kasih sayang tergenggam
Bunga-bunga layu subur ditaman
Sabtu, 18 Juni 2011
Ketika Mereka Pergi
Ketika mereka pergi tak pernah ingat apa yang mereka tinggalkan. Ketika mereka pergi seolah lupa apa yang dulu pernah menyentuh mereka. Lupa siapa yang ditinggalkan sebab untuk mereka lupakan. Yang terlupakan kini hanya, ntah apa...
Tertawa mereka berbahagia melupakan yang ditinggalkan. Seolah tiada pernah ada mereka yang dilupakan sebab ditinggalkan.
Tertawa mereka berbahagia melupakan yang ditinggalkan. Seolah tiada pernah ada mereka yang dilupakan sebab ditinggalkan.
Jumat, 17 Juni 2011
Akhir Cerita
Maafkanlah kasih tercintta
jika ada salah semasa kita bersama
membuai asmara ditaman jiwa
apa yang kau rasa
aku pun sama merasakannya
tapi apa hendak dikata
takdir Yang Kuasa menuliskan berbeda
Perpisahan bukan kehendak hati
tiada sangka untuk ingkari janji
biar kita dapat berencana
tetapi Tuhanlah yang menentukannya
Ku do'akan agar hidupmu selalu berbahagia
ketika hatiku membawa duka lara
Cinta ku tak akan beku
sampai nanti kau kan ku kenang selalu
Wahai insan yang tercinta
badai derita datang melanda
saat kau jauh entah dimana
tinggalkan aku didalam kecewa
Maafkanlah kasih tercinta
jika ada salah ketika ku ucap kata
dari barisan puisi yang ku tuliskan
tentang hati yang terkulai
pedih didalam dada
putus terkarang
saat kasih mulai membara
Tiada lagi rindu belaian kasih sayang
indahnya mahligai cinta tak akan pernah ada
Masih ada cerita tentamu
ketika waktu perlahan berlalu
tak ada lagi tawamu
yang menghapus sepi dihatiku
Semoga ku dapat melewatinya
tanpamu, Cintta...
jika ada salah semasa kita bersama
membuai asmara ditaman jiwa
apa yang kau rasa
aku pun sama merasakannya
tapi apa hendak dikata
takdir Yang Kuasa menuliskan berbeda
Perpisahan bukan kehendak hati
tiada sangka untuk ingkari janji
biar kita dapat berencana
tetapi Tuhanlah yang menentukannya
Ku do'akan agar hidupmu selalu berbahagia
ketika hatiku membawa duka lara
Cinta ku tak akan beku
sampai nanti kau kan ku kenang selalu
Wahai insan yang tercinta
badai derita datang melanda
saat kau jauh entah dimana
tinggalkan aku didalam kecewa
Maafkanlah kasih tercinta
jika ada salah ketika ku ucap kata
dari barisan puisi yang ku tuliskan
tentang hati yang terkulai
pedih didalam dada
putus terkarang
saat kasih mulai membara
Tiada lagi rindu belaian kasih sayang
indahnya mahligai cinta tak akan pernah ada
Masih ada cerita tentamu
ketika waktu perlahan berlalu
tak ada lagi tawamu
yang menghapus sepi dihatiku
Semoga ku dapat melewatinya
tanpamu, Cintta...
Kamis, 16 Juni 2011
Siapa
Merasa bersalah patut untuk disalahkan
Bukan yang sempurna tak menjadi sempurna
Bertempat dipojok sebab tersudutkan
Tak membahagiakan karena tak bisa
Menyendiri sebab pantas sendiri
...Jangan didekati sebab benalu yang mengkrikiti
Jangan dicintai sebab tak pantas mendapatkan cinta
Tinggalkan biarkan
Cintta
Cintta...
Bayanganku tentangmu
ku impikan senyum indahmu
ku bahagia mendengar kata-katmu
ku impikan kau memegang tanganku
...dihatiku di jiwaku...
Maafkan aku ini
ketika bayangmu tak dapat ku rengkuh
maafkan aku ini
ketika gelombang rindu menghantam hatimu
maafkanlah aku ini
ketika tiada sesuatu apapun ku lakukan untukmu
Rabu, 15 Juni 2011
Berontak Hatimu
Aku orang yang ditimpa sakit bertubi-tubi
hanya kesabaran yang membuat aku bertahan
tapi malam ini rasanya sudah mencapai puncak
ku tak ingin mengenal mereka lagi
yang menjadikan aku persinggahan
kepenatan hati mereka
Harapan lebihku terhadap mereka
nyatanya hanya di balas sekedarnya saja
mereka hanya menyuguhkan mimpi
tanpa memberi sesuatu yang ku ingini
Telunjukku menunjuk pada mereka
bahwa tanpa mereka aku bisa
biar ku hapus segala yang mengikat
baik itu rasa atau apapun
ku tak ingin mengenal mereka lagi
Aku ingin mereka tersentak
aku yang berontak
tak mau lagi menyantap
apa yang mereka suguhkan
sedang aku tak punya pilihan
Biar saja pesta ini bubar
berantakan...
hingga tak ada lagi sisa sedikitpun keindahan
biar saja mereka murka
kita pulang saja!!
berpisah...
Aku ingin menapaki mimpi yang baru
meski bermimpi lagi sekalipun...
hanya kesabaran yang membuat aku bertahan
tapi malam ini rasanya sudah mencapai puncak
ku tak ingin mengenal mereka lagi
yang menjadikan aku persinggahan
kepenatan hati mereka
Harapan lebihku terhadap mereka
nyatanya hanya di balas sekedarnya saja
mereka hanya menyuguhkan mimpi
tanpa memberi sesuatu yang ku ingini
Telunjukku menunjuk pada mereka
bahwa tanpa mereka aku bisa
biar ku hapus segala yang mengikat
baik itu rasa atau apapun
ku tak ingin mengenal mereka lagi
Aku ingin mereka tersentak
aku yang berontak
tak mau lagi menyantap
apa yang mereka suguhkan
sedang aku tak punya pilihan
Biar saja pesta ini bubar
berantakan...
hingga tak ada lagi sisa sedikitpun keindahan
biar saja mereka murka
kita pulang saja!!
berpisah...
Aku ingin menapaki mimpi yang baru
meski bermimpi lagi sekalipun...
Wong Cilik
Sisi hidupku tak pernah benar
dimataku dimata mereka
yang bukan jadi keinginan hati
seperti yang ku tahu
jiwaku keras membantah
...
Warna kelam tiang sandaran
disudutkan takutku tentang keindahan
kedalaman relung bisu tiada pijakan
hanya ku tahu mensyukuri keadaan
Selasa, 14 Juni 2011
Saat Lelapmu
Cintta...
Mungkin kamu sedang berada diranjang tidurmu
mencari kehangatan
memeluk guling berisi kapas
berselimut kain tebal
sebab suasana berudara dingin malam ini...
Mungkin tidurmu telah pulas
menarik mengenduskan nafas
tak sadar aku berdiri diam menghayatimu
wajah ayu masih melekat pada auramu
ruh hilang bermimpi bunga setaman...
Aku takut menyentuhmu
sekedar mengelus lurus rambutmu
takut kamu terbangun atas kehadiranku
biar saja hanya memandangmu
suatu keistimewaan bagiku...
Ijinkan aku rebah disampingmu
mendampingimu ketika yang lain menutup mata
menikmati rasa bungah hati berada didekatmu
sekali ini biarlah ku mencuri kecup dikeningmu
suatu tanda aku yang menyayangimu...
Cintta...
Mungkin kamu sedang berada diranjang tidurmu
mencari kehangatan
memeluk guling berisi kapas
berselimut kain tebal
sebab suasana berudara dingin malam ini...
Mungkin tidurmu telah pulas
menarik mengenduskan nafas
tak sadar aku berdiri diam menghayatimu
wajah ayu masih melekat pada auramu
ruh hilang bermimpi bunga setaman...
Aku takut menyentuhmu
sekedar mengelus lurus rambutmu
takut kamu terbangun atas kehadiranku
biar saja hanya memandangmu
suatu keistimewaan bagiku...
Ijinkan aku rebah disampingmu
mendampingimu ketika yang lain menutup mata
menikmati rasa bungah hati berada didekatmu
sekali ini biarlah ku mencuri kecup dikeningmu
suatu tanda aku yang menyayangimu...
Cintta...
Kita Berdua
Bersamamu..
Ku ingin merajut garis perih
menjadi tenunan kasih
selimuti hati yang sepi
hangatkan kebekuan dijiwa...
Sayang...
Peluk hangat hati kita
hingga kuat jejak langkah
kita menapaki hari-hari
menepikan nafas di keindahan takdir
akhir kita...
Hanya kamu...
sandaran gelisah dan galau rasaku
terserah kamu
ku hanya ada kamu
karenanya bersandarlah pula padaku
Dengan aku...
menyulap rasa luka
menjadi cahaya permata
hiasan rindu dan cinta kita
memperelok ikatan tali kasih antara kita berdua
Cintta...
Datangilah rinduku
genapkan rangkaian puisiku
hingga hati kita bertemu
merayu dan bercumbu
memadukan nafas jadi satu
cinta kita...
Ku ingin merajut garis perih
menjadi tenunan kasih
selimuti hati yang sepi
hangatkan kebekuan dijiwa...
Sayang...
Peluk hangat hati kita
hingga kuat jejak langkah
kita menapaki hari-hari
menepikan nafas di keindahan takdir
akhir kita...
Hanya kamu...
sandaran gelisah dan galau rasaku
terserah kamu
ku hanya ada kamu
karenanya bersandarlah pula padaku
Dengan aku...
menyulap rasa luka
menjadi cahaya permata
hiasan rindu dan cinta kita
memperelok ikatan tali kasih antara kita berdua
Cintta...
Datangilah rinduku
genapkan rangkaian puisiku
hingga hati kita bertemu
merayu dan bercumbu
memadukan nafas jadi satu
cinta kita...
Senin, 13 Juni 2011
Patah Hancur
Membisikkan kata-kata di telingaku
mati rasa genggaman jiwaku
dan jantung berdetak cepat
kenangan redup
kabur dengan air mata
hancur ketika keraguan muncul
tak ada bayangan harapan
tak ada terang benderang
tersungkur ketika mati rasa memikat
kata maaf tak sanggup membayar
meskipun tak akan pernah tahu
hanya jalan malam terasa lembut
rasa ingin terilis
kata-kata dalam sajak tertulis
cinta mati...
janji patah hanya ilusi
mati rasa genggaman jiwaku
dan jantung berdetak cepat
kenangan redup
kabur dengan air mata
hancur ketika keraguan muncul
tak ada bayangan harapan
tak ada terang benderang
tersungkur ketika mati rasa memikat
kata maaf tak sanggup membayar
meskipun tak akan pernah tahu
hanya jalan malam terasa lembut
rasa ingin terilis
kata-kata dalam sajak tertulis
cinta mati...
janji patah hanya ilusi
Biar Hati Bicara
Biar hati bicara
melihat dengan mata telanjang
sempat hilang
rindu yang tersimpan ditelaga
...
mengalir mengalir
sampai berapa lama kan bertahan
terjerat dalam mimpi indah
tampar lalu pukul
bangunkan hati yang beku
tak percaya tak sadar
tolong dengar ungkapan hati
esok mungkin tak kembali
dari yang terdalam
isi nurani
melihat dengan mata telanjang
sempat hilang
rindu yang tersimpan ditelaga
...
mengalir mengalir
sampai berapa lama kan bertahan
terjerat dalam mimpi indah
tampar lalu pukul
bangunkan hati yang beku
tak percaya tak sadar
tolong dengar ungkapan hati
esok mungkin tak kembali
dari yang terdalam
isi nurani
Biar Ada Cinta
Biar ada cinta slamanya
walau tak ada tatap mata
walau tak berhadap jiwa raga
Biar ini didalam hati saja
walau kata-kata sering kali mengungkapkannya
walau tak sama cinta mereka
Biar hasrat menyayangi tumbuh dikalbu
walau rindu terbalas rasa cemburu
walau tak ada tatap mata
walau tak berhadap jiwa raga
Biar ini didalam hati saja
walau kata-kata sering kali mengungkapkannya
walau tak sama cinta mereka
Biar hasrat menyayangi tumbuh dikalbu
walau rindu terbalas rasa cemburu
Minggu, 12 Juni 2011
Terasa... Entah...
Semua terasa... entah, bagaimana ku mengungkapkannya...
Kurasakan entah apa
Sedih bahagia ada pula rindu
bercampur jadi satu
teringat masa lalu
Dulu bahagia
dulu kini duka
dan rasa kecewa
Bodohnya aku tentang masa lalu
masa lalu telah berlalu
masa lalu yang tak pernah mengingatku
Kurasakan entah apa
Sedih bahagia ada pula rindu
bercampur jadi satu
teringat masa lalu
Dulu bahagia
dulu kini duka
dan rasa kecewa
Bodohnya aku tentang masa lalu
masa lalu telah berlalu
masa lalu yang tak pernah mengingatku
Sabtu, 11 Juni 2011
Biar Siapa Tau
Siapa yang tahu
jauh mata memandang,
hati kita bertemu
Siapa yang tahu
dalam gelap malam,
rasa kita bercumbu
Ini rinduku
gambaran rasaku ada padamu
Ini cintaku
terlampau jauh ku paksa
Biar ada yang tahu
ada cerita antara kita
Biar siapa tahu
ku merindu dan mencintaimu
...
jauh mata memandang,
hati kita bertemu
Siapa yang tahu
dalam gelap malam,
rasa kita bercumbu
Ini rinduku
gambaran rasaku ada padamu
Ini cintaku
terlampau jauh ku paksa
Biar ada yang tahu
ada cerita antara kita
Biar siapa tahu
ku merindu dan mencintaimu
...
Aku Sama Atau Beda
Aku juga seperti mereka
aku memiliki rasa disini, dihati ini...
Aku tak jauh berbeda dengan mereka
hanya saja aku tak seperti mereka
dimatamu atau dimata hatimu...
Jika aku terlihat beda
jangan samakan dengan mereka...
Jika aku terasa sama dari sentuhanmu
pandang aku, hatiku...
aku memiliki rasa disini, dihati ini...
Aku tak jauh berbeda dengan mereka
hanya saja aku tak seperti mereka
dimatamu atau dimata hatimu...
Jika aku terlihat beda
jangan samakan dengan mereka...
Jika aku terasa sama dari sentuhanmu
pandang aku, hatiku...
Jumat, 10 Juni 2011
Darimu Ku Tuliskan 3
Ketika pintu kamar itu kau buka
temui aku disini
merebah lepaskan penat hari ini...
Kecup keningku cintta
dan bisikkan lembut di telingaku
ucap selamat malam...
dalam pejam mataku ada bayangmu
yang selalu ku rindu...
Fikirku tak pernah lepas
dari setiap jengkal langkahmu
mataku tak pernah lelah
menatap bayangmu
karena kamu nyata
disini, dihati ku
bagai hujan di tujuh musim kemarau
Cintta...
temui aku disini
merebah lepaskan penat hari ini...
Kecup keningku cintta
dan bisikkan lembut di telingaku
ucap selamat malam...
dalam pejam mataku ada bayangmu
yang selalu ku rindu...
Fikirku tak pernah lepas
dari setiap jengkal langkahmu
mataku tak pernah lelah
menatap bayangmu
karena kamu nyata
disini, dihati ku
bagai hujan di tujuh musim kemarau
Cintta...
Dia Hati Siapa?
Dia yang siapa
mengalihkan pandanganmu
dia yang siapa
datang bagai bunga cintamu
dia yang siapa
lidah manis bermadu
dia yang siapa
mengatakan mencintaimu
dia yang mana
sendiri berteman sunyi
dia yang mana
hilang terbawa angin lalu
dia yang mana
asa terbang jauh melayang
dia yang mana
mimpi yang indah hilang
Dia, hati siapa
jatuh terkulai
dia, hati siapa
luka pedih didalam dada
Dia
tetes air mata
dia
hati yang pedih
Dia yang hatinya aku...
mengalihkan pandanganmu
dia yang siapa
datang bagai bunga cintamu
dia yang siapa
lidah manis bermadu
dia yang siapa
mengatakan mencintaimu
dia yang mana
sendiri berteman sunyi
dia yang mana
hilang terbawa angin lalu
dia yang mana
asa terbang jauh melayang
dia yang mana
mimpi yang indah hilang
Dia, hati siapa
jatuh terkulai
dia, hati siapa
luka pedih didalam dada
Dia
tetes air mata
dia
hati yang pedih
Dia yang hatinya aku...
Kamis, 09 Juni 2011
Maaf Untukmu Rindu
Maaf, jika harapmu luruh
ketika rindu yang mulai sekarat
membuat seisi dadamu terasa rapuh
Maaf, tiada bisa ku hapus kecewamu
damaikan cinta tuntun rindumu
Maaf, aku yang kurang mengerti
akan rasa bertahta dihatimu
tiada dapat kau dekap
rindu yang bertanya keberadaan cinta
Aku disini
melihat rindumu telah pergi
tiada dapat ku tetapi janji
Ku masih tetap disini
menunggu rindumu
mungkin kan kembali
Maaf, untuk rindumu
ketika rindu yang mulai sekarat
membuat seisi dadamu terasa rapuh
Maaf, tiada bisa ku hapus kecewamu
damaikan cinta tuntun rindumu
Maaf, aku yang kurang mengerti
akan rasa bertahta dihatimu
tiada dapat kau dekap
rindu yang bertanya keberadaan cinta
Aku disini
melihat rindumu telah pergi
tiada dapat ku tetapi janji
Ku masih tetap disini
menunggu rindumu
mungkin kan kembali
Maaf, untuk rindumu
Darimu Ku Tuliskan 2
Sayang..
Ijinkan aku menggenggam kedua tanganmu
tatap teduh matamu
menembus jantungmu
hingga kau tak mampu mengelak
saat ku cium mesra keningmu
pejam matamu
rasakan aku tinggalkan rindu
rasakan aku titipkan kasih tulusku
Itu...
di kening dan hatimu
Ku peluk hangat tubuhmu
dengarlah degub jantungku
tidakkah kau maknai
dekapnya sebagai sayangku padamu
yang sejujurnya
ku tak mampu melepasmu
Sungguh ini bukanlah bayangan
cinta ini begitu nyata di nafasku
pesonamu desir aliran darah ku
lembutmu katup dijantung ku
Maafkan aku cintta
hatiku yang terantai takdir
ragaku yang terpasung
gunung
cinta hanya singgah sejenak
lalu pergi...
Ijinkan aku menggenggam kedua tanganmu
tatap teduh matamu
menembus jantungmu
hingga kau tak mampu mengelak
saat ku cium mesra keningmu
pejam matamu
rasakan aku tinggalkan rindu
rasakan aku titipkan kasih tulusku
Itu...
di kening dan hatimu
Ku peluk hangat tubuhmu
dengarlah degub jantungku
tidakkah kau maknai
dekapnya sebagai sayangku padamu
yang sejujurnya
ku tak mampu melepasmu
Sungguh ini bukanlah bayangan
cinta ini begitu nyata di nafasku
pesonamu desir aliran darah ku
lembutmu katup dijantung ku
Maafkan aku cintta
hatiku yang terantai takdir
ragaku yang terpasung
gunung
cinta hanya singgah sejenak
lalu pergi...
Rabu, 08 Juni 2011
Belum Ada Judul
Apa yang ku rasakan
belum bisa ku ungkapkan
ku selami lebih dalam
arti dari makna masa silam
dari awal malam hari
hingga senja menghampiri
langkah tak pernah beranjak
dari tempat kini ku berpijak
Ku hanya bisa mengingat
masa silam yang mulai berkarat
didalam hati masih terasa
dan tiada dapat tertutur lewat bahasa
mereka-mereka yang pernah hadir
hilang lenyap di telan takdir
Aku telah terbiasa disini
tak ada lagi rasa benci
mungkin ku tak selalu tertawa
tapi kasih ku tak pernah lupa
lupakan sisi arogan cinta
utamakan yang utama diatas segala
Ku melihat didalam anganku
ku bayangkan seseorang memegang tanganku
ku impikan senyum indah didepan mataku
ku upayakan segala daya yang ada dijiwaku
tapi ku bukan yang terbaik
kerap kali ego emosi yang naik
Tapi hatiku tetap rasakan
tapi hatiku masih bisa ungkapkan
tak peduli paras cantik tak terlihat mata
tak peduli ku tak bisa berkata-kata
Aku masih bisa percaya
disudut gelap masih ada cahaya
belum bisa ku ungkapkan
ku selami lebih dalam
arti dari makna masa silam
dari awal malam hari
hingga senja menghampiri
langkah tak pernah beranjak
dari tempat kini ku berpijak
Ku hanya bisa mengingat
masa silam yang mulai berkarat
didalam hati masih terasa
dan tiada dapat tertutur lewat bahasa
mereka-mereka yang pernah hadir
hilang lenyap di telan takdir
Aku telah terbiasa disini
tak ada lagi rasa benci
mungkin ku tak selalu tertawa
tapi kasih ku tak pernah lupa
lupakan sisi arogan cinta
utamakan yang utama diatas segala
Ku melihat didalam anganku
ku bayangkan seseorang memegang tanganku
ku impikan senyum indah didepan mataku
ku upayakan segala daya yang ada dijiwaku
tapi ku bukan yang terbaik
kerap kali ego emosi yang naik
Tapi hatiku tetap rasakan
tapi hatiku masih bisa ungkapkan
tak peduli paras cantik tak terlihat mata
tak peduli ku tak bisa berkata-kata
Aku masih bisa percaya
disudut gelap masih ada cahaya
Selasa, 07 Juni 2011
Suara Hati
Tiada angin malam berhembus
tiada lirihnya menyapa
tiada ku rasa semilir kehadiranmu
ku tanya rindu
kemana tujuan cinta
sekeping jiwa ragaku
tiada berpijak dibumi
rindu ini merangkul kalbu
menghiasi dan membelenggu
pujian hatiku memanggilmu
lewat angkasa terdengar syahdu
engkau dengarkah suara hatiku
tiada lirihnya menyapa
tiada ku rasa semilir kehadiranmu
ku tanya rindu
kemana tujuan cinta
sekeping jiwa ragaku
tiada berpijak dibumi
rindu ini merangkul kalbu
menghiasi dan membelenggu
pujian hatiku memanggilmu
lewat angkasa terdengar syahdu
engkau dengarkah suara hatiku
Minggu, 05 Juni 2011
Darimu Ku Tuliskan
Apa arti tameng sementara aku pasti kalah perang
kutelah pijakan kaki dibumi mimpi
hingga tak tau mentari telah beranjak senja
dan ku hanya berselimut pekat
Biarlah dalam sepimu
bersama gerimis dan sisa surya
aku berdendang tentang pelangi
bila saatnya memudar
kau telah tersenyum
memeluk cinta
dan melangkah bersama angin
Bersandarlah pada bahuku
rabahkan penatmu
kan ku bercerita tentang rindu
yang tak pernah putus
diantara senyum dan rapuh kisahku
Menjagamu dengan hatiku
membelaimu dengan tulusku
karena aku bukan malaikat
yang tak kuasa menahan kasih yang di anugerahkan
Ku tak berani berucap cinta
karena aku tak ingin sakit
meski kini telah sakit
berdusta pada hati
hanya ketulusan kasih
itu saja, terimalah...
Kepadaa mereka aku ingin berteriak
muntahkan rasa yang ada dari mu
namun bibirku terkunci takdir
Kamu seperti kertas
yang aku bisa menulis apa ssaja dihati mu
seperti bayi
yang tak kenal dusta
Tak ada bantahan yang berarti dalam ucapmu
meng-iya-kan apa yang ku pinta
egomu kau bunuh
dewasanya kamu...
Biarlah aku menimangmu cinta
biar aku memanjakanmu sayang
selalu terselip dihatiku
kamu...
Bukian kata indah ku suguhkan
tak sekedar manis ucapan
baik atau buruk yang kau tangkap
sejujurnya itu aku...
I Love You kasih
With all of my heart...
kutelah pijakan kaki dibumi mimpi
hingga tak tau mentari telah beranjak senja
dan ku hanya berselimut pekat
Biarlah dalam sepimu
bersama gerimis dan sisa surya
aku berdendang tentang pelangi
bila saatnya memudar
kau telah tersenyum
memeluk cinta
dan melangkah bersama angin
Bersandarlah pada bahuku
rabahkan penatmu
kan ku bercerita tentang rindu
yang tak pernah putus
diantara senyum dan rapuh kisahku
Menjagamu dengan hatiku
membelaimu dengan tulusku
karena aku bukan malaikat
yang tak kuasa menahan kasih yang di anugerahkan
Ku tak berani berucap cinta
karena aku tak ingin sakit
meski kini telah sakit
berdusta pada hati
hanya ketulusan kasih
itu saja, terimalah...
Kepadaa mereka aku ingin berteriak
muntahkan rasa yang ada dari mu
namun bibirku terkunci takdir
Kamu seperti kertas
yang aku bisa menulis apa ssaja dihati mu
seperti bayi
yang tak kenal dusta
Tak ada bantahan yang berarti dalam ucapmu
meng-iya-kan apa yang ku pinta
egomu kau bunuh
dewasanya kamu...
Biarlah aku menimangmu cinta
biar aku memanjakanmu sayang
selalu terselip dihatiku
kamu...
Bukian kata indah ku suguhkan
tak sekedar manis ucapan
baik atau buruk yang kau tangkap
sejujurnya itu aku...
I Love You kasih
With all of my heart...
Sabtu, 04 Juni 2011
Jangan Lupakan Aku
Apa yang ia fikirkan,
samakah dengan yang ku fikirkan?
Apa yang ia impikan,
samakah dengan impianku?
Semua tak sama
tak akan pernah sama
apa yang ku sentuh
belum pernah ku rasa utuh
Ada rasa
tak bersuara
mata ku tak buta
tak melihat walau ku paksa
Apakah ia lupa,
saat aku tak pernah bisa melupakan namanya?
Sampai datang gelap
tiada suara ku dapat
Bacalah puisi ku
dariku yang tak bisa memeluk mu
...
Yang tak terlupakan
jangan pernah melupakan
Lepaslah semua
jangan ada tersisa
ungkapan hati
setitik rasa saling memberi
Jangan lupakan aku...
samakah dengan yang ku fikirkan?
Apa yang ia impikan,
samakah dengan impianku?
Semua tak sama
tak akan pernah sama
apa yang ku sentuh
belum pernah ku rasa utuh
Ada rasa
tak bersuara
mata ku tak buta
tak melihat walau ku paksa
Apakah ia lupa,
saat aku tak pernah bisa melupakan namanya?
Sampai datang gelap
tiada suara ku dapat
Bacalah puisi ku
dariku yang tak bisa memeluk mu
...
Yang tak terlupakan
jangan pernah melupakan
Lepaslah semua
jangan ada tersisa
ungkapan hati
setitik rasa saling memberi
Jangan lupakan aku...
Jumat, 03 Juni 2011
Dengar Dan Rasakan
Terdengar melalui desahan panjang
lewat kata-kata yang terucap di antaranya.
Nyanyian hati mengalun merdu
yang terucap dari bahasa rohani.
Melodinya hembusan angin
yang membuat dawai-dawai bergetar didalam jiwa.
Apakah bisa memahami burung-burung
yang berkicau saat mereka memanggil bunga-bunga?
Apakah bisa mendengar bisikan sungai
saat ia mericik mengalir?
Apakah bisa mengetahui apa yang dikatakan hujan
saat ia jatuh diatas daun-daun?
Tapi hati dapat merasakan
dan menangkap suara-suara
yang bermain didalam perasaan...
lewat kata-kata yang terucap di antaranya.
Nyanyian hati mengalun merdu
yang terucap dari bahasa rohani.
Melodinya hembusan angin
yang membuat dawai-dawai bergetar didalam jiwa.
Apakah bisa memahami burung-burung
yang berkicau saat mereka memanggil bunga-bunga?
Apakah bisa mendengar bisikan sungai
saat ia mericik mengalir?
Apakah bisa mengetahui apa yang dikatakan hujan
saat ia jatuh diatas daun-daun?
Tapi hati dapat merasakan
dan menangkap suara-suara
yang bermain didalam perasaan...
Kamis, 02 Juni 2011
Mencintai & Dicintai
Siapa didunia ini yang tak ingin memiliki kekasih
mencintai dan dicintai
tapi aku hanya mencintai
tanpa aku dicintai
...
indahnya cinta...
melayang
tersenyum
membuat tidur nyenyak
sampai terkadang mimpi pun indah
bodohkah cinta terlalu mengharap...
tahukah apa arti cinta?
mencintai dan dicintai?
mencintai dan dicintai
tapi aku hanya mencintai
tanpa aku dicintai
...
indahnya cinta...
melayang
tersenyum
membuat tidur nyenyak
sampai terkadang mimpi pun indah
bodohkah cinta terlalu mengharap...
tahukah apa arti cinta?
mencintai dan dicintai?
Titik jenuh ku rasakan
pada lingkar semu guratkan kesedihan
bersembunyi dalam kesendirian
sepi selimut awan kelam
rasa yang tak pernah ku inginkan
kebosanan yang menyesakan
tatapan mata kosong
berkeluh perasaan
rindu terbenam dilembah kenistaan
pada lingkar semu guratkan kesedihan
bersembunyi dalam kesendirian
sepi selimut awan kelam
rasa yang tak pernah ku inginkan
kebosanan yang menyesakan
tatapan mata kosong
berkeluh perasaan
rindu terbenam dilembah kenistaan
Rabu, 01 Juni 2011
Tanpa Judul 3
Dimana semua terasa hilang
betapa lemah hati ku rasakan
mengambang ditengah kebimbangan
Dimana jarak terlalu jauh
ku rasa raga mengeluh
kasih sayang seraya jatuh kebawah
Sampai kuat ku berdiri
sampai terdengar kata-kata
sampai suara mulut bisa berbahasa
biar hati kan bicara
biar hati kan rasakan
Dimana ku tak akan lupa
hadirkan penantian panjang
bukan satu alasan hinadari kenyataan
Dimana haru didalam hati mengingat
bayang-bayang jelas melekat
Sampai kini masih hilang
sampai kini lemah ku rasakan
sampai kini ku merasa bimbang
sampai kini ku masih mengeluh
sampai kini ku rasa haru
Dari yang terdalam
hati yang hampa
sekujur jiwa penuh luka
sampai tamat kisah ku
betapa lemah hati ku rasakan
mengambang ditengah kebimbangan
Dimana jarak terlalu jauh
ku rasa raga mengeluh
kasih sayang seraya jatuh kebawah
Sampai kuat ku berdiri
sampai terdengar kata-kata
sampai suara mulut bisa berbahasa
biar hati kan bicara
biar hati kan rasakan
Dimana ku tak akan lupa
hadirkan penantian panjang
bukan satu alasan hinadari kenyataan
Dimana haru didalam hati mengingat
bayang-bayang jelas melekat
Sampai kini masih hilang
sampai kini lemah ku rasakan
sampai kini ku merasa bimbang
sampai kini ku masih mengeluh
sampai kini ku rasa haru
Dari yang terdalam
hati yang hampa
sekujur jiwa penuh luka
sampai tamat kisah ku
Selasa, 31 Mei 2011
Tanpa Judul 2
Sebiru langit diangkasa
yang memantul kebumi
mengingatkan masa lalu
menorehkan rindu dan duka
Seolah dermaga tepian pantai
tempat kapal berlabuh
menepi layar pautan hati
jatuh menghantam batu karang
goyah dihempas badai gelombang
Ada risau dibalik cerita
masa yang lalu bayang kaca
benci rindu merasuk kalbu
tak ada kata mengungkapkannya
Biar kata saling berpeluk
telaga berkumpul kalbu
tak senyawa
hancur dilautan kelam
biar membelai indah dalam puisi
Ada hasrat untuk memiliki
tetapi cinta dirundung sepi
catatan sekedar tulisan
dari rasa yang nyata
yang memantul kebumi
mengingatkan masa lalu
menorehkan rindu dan duka
Seolah dermaga tepian pantai
tempat kapal berlabuh
menepi layar pautan hati
jatuh menghantam batu karang
goyah dihempas badai gelombang
Ada risau dibalik cerita
masa yang lalu bayang kaca
benci rindu merasuk kalbu
tak ada kata mengungkapkannya
Biar kata saling berpeluk
telaga berkumpul kalbu
tak senyawa
hancur dilautan kelam
biar membelai indah dalam puisi
Ada hasrat untuk memiliki
tetapi cinta dirundung sepi
catatan sekedar tulisan
dari rasa yang nyata
"Kemana kau tau isi hatiku,
ketika kau lihat isi bola mataku?"
Jangan dekatkan matahari
dingin biar ku sendiri
jiwa yang sepi
...mulai terabaikan...
Seperti mudar langit ku
biru kelabu...
Indah begitu tenang
terasa terbuai alunannya...
ketika kau lihat isi bola mataku?"
Jangan dekatkan matahari
dingin biar ku sendiri
jiwa yang sepi
...mulai terabaikan...
Seperti mudar langit ku
biru kelabu...
Indah begitu tenang
terasa terbuai alunannya...
Senin, 30 Mei 2011
"Air mata melukiskan kepedihannya."
bodohnya cinta
melihat mata buta
mendengar tuli telinga
meraba mati rasa
"Resah jiwanya memaksa rindu."
lambat waktu berganti
luka mengendap dihati
redup menepi
getir takdir sendiri
"Mengapa benar ia sadar cinta yang salah."
bodohnya cinta
melihat mata buta
mendengar tuli telinga
meraba mati rasa
"Resah jiwanya memaksa rindu."
lambat waktu berganti
luka mengendap dihati
redup menepi
getir takdir sendiri
"Mengapa benar ia sadar cinta yang salah."
Tanpa Judul
Ilhami jiwanya
pergilah ia
tak sia-sia
Atap rumah hilang
dari do'a-do'a
harga yang terbeli
pantaslah dirinya
Yang samar yang gelap
turun dari pangkuan
menembus hayalan
Pergilah ia
sebelah lengan
prosa jalanan
Semusim berbunga
buyar seketika
mimpi lepas lagi
Memisahlah ia
dari dada bumi
Ruh tenggelam
serupa gumpal awan
ditelan kegelapan
dijerat keindahan mimpi
Biar hujan turun
membasahi note cerita
pergilah sepeninggalnnya
hingga senja dihati
Ingatkanlah ia
roda nasib berputar
Pergilah ia
jalannya sendiri
tajam waktu berlalu
Jangan lupa mengingat dirinya
dirinya tak mati
dikepalan tangannya
dirinya hidup
pergilah ia
tak sia-sia
Atap rumah hilang
dari do'a-do'a
harga yang terbeli
pantaslah dirinya
Yang samar yang gelap
turun dari pangkuan
menembus hayalan
Pergilah ia
sebelah lengan
prosa jalanan
Semusim berbunga
buyar seketika
mimpi lepas lagi
Memisahlah ia
dari dada bumi
Ruh tenggelam
serupa gumpal awan
ditelan kegelapan
dijerat keindahan mimpi
Biar hujan turun
membasahi note cerita
pergilah sepeninggalnnya
hingga senja dihati
Ingatkanlah ia
roda nasib berputar
Pergilah ia
jalannya sendiri
tajam waktu berlalu
Jangan lupa mengingat dirinya
dirinya tak mati
dikepalan tangannya
dirinya hidup
Langganan:
Postingan (Atom)