tiap malam
sebelum terpejam
aku selalu meminta pada Tuhan
kau tahu apa yang ku minta?
mimpi kecil, hanya mimpi kecil
tak bosan aku memintanya
meski lamat-lamat
aku selalu berbisik
meminta hal yang sama setiap hari
aku yakin, jika sungguh2 memintanya
Tuhan pasti akan mengabulkan
mimpi kecil
hanya mimpi kecil
tak sempurnapun tak apa
Jumat, 29 Juli 2011
Sabtu, 23 Juli 2011
Sebuah Jalan
Mungkin kita masih berjalan beriringan
tetapi tanganmu sudah terlanjur lepas dari genggaman
jalan ini masih panjang
terlalu panjang
hingga aku tak yakin apakah nanti kita akan bertemu
di ujung jalan yang masih belum kelihatan juga sampai sekarang
Terkadang aku takut tak punya cukup waktu untuk sampai ke sana
dari tempatku berdiri, aku masih bisa melihatmu
melangkah pelan di kejauhan
langkah berat
tetapi kamu telah memutuskan untuk tidak berhenti
Aku seperti ingin mengabadikanmu pada momen itu
hingga aku tak akan merasa terlalu kehilangan
tapi memotret punggungmu yang menjauh adalah sesuatu yang terlalu sepi
aku tak ingin menorehkan ingatan tentang perpisahan
ketika melihatnya kembali di kemudian hari
kita adalah serupa gramofon tua dan piringan hitam
yang sedih yang terus memutar suara-suara dari masa lalu
yang hanya akan tetap berputar selama kita meletakkan jarum di atas piringannya
tetapi tanganmu sudah terlanjur lepas dari genggaman
jalan ini masih panjang
terlalu panjang
hingga aku tak yakin apakah nanti kita akan bertemu
di ujung jalan yang masih belum kelihatan juga sampai sekarang
Terkadang aku takut tak punya cukup waktu untuk sampai ke sana
dari tempatku berdiri, aku masih bisa melihatmu
melangkah pelan di kejauhan
langkah berat
tetapi kamu telah memutuskan untuk tidak berhenti
Aku seperti ingin mengabadikanmu pada momen itu
hingga aku tak akan merasa terlalu kehilangan
tapi memotret punggungmu yang menjauh adalah sesuatu yang terlalu sepi
aku tak ingin menorehkan ingatan tentang perpisahan
ketika melihatnya kembali di kemudian hari
kita adalah serupa gramofon tua dan piringan hitam
yang sedih yang terus memutar suara-suara dari masa lalu
yang hanya akan tetap berputar selama kita meletakkan jarum di atas piringannya
Senin, 18 Juli 2011
Tanpa Judul
Matahari tenggelam,
dengan harapan bintangkan bersinar.
Surut mega,
dipucuk bambu bergoyang.
Malam bersahaja,
tutur angin menyapa.
Satu titik,
sama serta bertatap mata.
Disamping kosong,
buta.
dengan harapan bintangkan bersinar.
Surut mega,
dipucuk bambu bergoyang.
Malam bersahaja,
tutur angin menyapa.
Satu titik,
sama serta bertatap mata.
Disamping kosong,
buta.
Minggu, 17 Juli 2011
Putar Balik
Awan begitu putih
dan langit tak begitu indah.
Sajak berkhayal
gerimis mengundang dimusim kemarau.
Bintang tak nampak
rasa-rasanya bulan redup ditikam mati.
Gurat mata tipis menggaris
dan pandang kabur halusinasi.
Rasa berdendang
memaksa lidah menelan kepahitan.
Bahasa mimpi setiba malam
mengerang sakit mengusap kesedihan.
Menunggu berlabuh
harapan pecah menabrak karang.
Opini berkata
diputar kenyataan.
Tiada akhir cerita
riwayatnya bertulis derita.
dan langit tak begitu indah.
Sajak berkhayal
gerimis mengundang dimusim kemarau.
Bintang tak nampak
rasa-rasanya bulan redup ditikam mati.
Gurat mata tipis menggaris
dan pandang kabur halusinasi.
Rasa berdendang
memaksa lidah menelan kepahitan.
Bahasa mimpi setiba malam
mengerang sakit mengusap kesedihan.
Menunggu berlabuh
harapan pecah menabrak karang.
Opini berkata
diputar kenyataan.
Tiada akhir cerita
riwayatnya bertulis derita.
Jumat, 15 Juli 2011
Keruh ing ati
Ono wengi dadi keruh ananing ati
cahya mbulan tumibo ono pelataran
lintang ora ono ketingal pucuk wernane
gawe sepi ora ono rerencangan
ono ratan jiwa keluntang-lantung
keroso gunjang-ganjing koyok peperangan
timibo sekar melati
ora gawe merak ing ati
Kamis, 14 Juli 2011
Kabar Malam
Kabar malam begitu kelam
serasa ditikam sunyi yang mencakam
tiada langit menggambarkan
imajinasi hati dibuainya bungkam
Tiada terlihat isyarat
rasa rindu lama tersirat
terbalut sukma jiwa yang sekarat
Kemana harus mengadu?...
Ucap bahasa hanya kiasan
ketika rasa tiada bertempat
sekedar pelampiasan kata-kata
Selasa, 12 Juli 2011
Kangen
Adem suwong lan sepi
keroso rumasuk sak jroning ati
hawa bengi tambah ndalu
ing langit katon mbulan kang sajak gemuyu
weruh aku sing lagi rindu
marang wewadon kang dudu nduwekku
oh... angin bengi
kandakno wewuyungku iki
marang dewek'e sing tak kangeni
Senin, 11 Juli 2011
Sabtu, 09 Juli 2011
Syukur Ihklas
Pandang jauh sejauh mata melihat
melentur batin melesat bagai anak panah
terbang melayang menuju titik kehidupan
menggapai tangan bintang penerang
yang hilang tanpa ingatan
ikut tenggelam dalam kelarutan
bungkam senyum kebahagiaan
digilir air mata jerit tangisan
dalam hitungan
jatuh gugur daun menguning
dari hitungan detik
hingga hembus nafas mulai tersendat
tak sadarkah nikmatnya
syukur-syukur Alhamdulillah
hati bersabar dan ihklas
syukur-syukur Alhamdulillah
tetapan iman dan istiqomah
syukur-syukur Alhamdulillah
segala nikmat dan hidayah
segala puji bagi-Nya
pemilik hidup mati semesta
Jumat, 08 Juli 2011
Modal-Madil
modal-madul koyok gunung mabul
puniko wernanipun projo ati
naliko midangetake pangucape
gawe semrawut
ora elok rerupo
yen awan ora mangan
yen bengi ora turu
gawe gegunjing jiwo
mbingungake...
ora ono bebasan
utowo pangucap sing gawe pangerti ning ati
atine wong sopo sing ngerti
Rabu, 06 Juli 2011
Berhayal
Menunggu waktu berlalu
mainkan mimpi disejuta angan tentangmu
diiringi malam kelabu
membasuh jiwa ragaku
dalam getir pahitnya coba hidupmu aku
Kekasih hayalan...
ada duka berselimut senyuman
terik samar sabit rembulan
mencoba menggapai angan-angan
didalam mimpi biarkan rasa ini bahagia
ataukah biar berlalu bersama waktu
Selasa, 05 Juli 2011
Nulis Layang
Tak tulis layang iki
naliko langit kebak mendong
tibo lingsire wengi grimis cilik
nganti tumeko sesubuhan
Tak tulis layang iki
dipadangi lampu uplek
pinggiran kutho purwodadi
Ono layang iki kang dadi bukti
disekseni lintang langit bengi
dadi wakil ucape ati
Senin, 04 Juli 2011
Aku Bisa Apa
aku bisa apa untuk melakukan sesuatu untuknya
harus bagaimana untuknya bahagia
layaknya pujangga berpuisi
tiada cukup memberi
karenanya tiada pelaksanaan kata-kata
ketika perjuangan hanya barisan pecundang
banyak cinta & kasih sayang
banyak kabar tersurat
terang, ciut nyali berambisi
sementara, terang milik hati
Sabtu, 02 Juli 2011
Sekilas Simponi
sekilas simponi puisi cinta
dari rasa yang tak terlukiskan
kecantikannya...
bukan sang dewi didalam sanubari
sayang...
bahagia saat bersama
tatap batinku yang mencinta
getar tawa cintanya
sayang...
diam... hanya terdiam
layangkan mata
menembus cakrawala
isyarat berkata tentangnya bersama dia
perlahan... pupus rasa
sembilu hati
siksa batin yang merindu
yang tak mungkin memeluknya
dingin merasuk disekujur tubuhku
mimpi...
tiada pernah berakhir
pesona ayu
...telanjangi langit
yang seorang tiada peduli
sayang...
hanya didalam puisi
untuk damainya hati
dari rasa yang tak terlukiskan
kecantikannya...
bukan sang dewi didalam sanubari
sayang...
bahagia saat bersama
tatap batinku yang mencinta
getar tawa cintanya
sayang...
diam... hanya terdiam
layangkan mata
menembus cakrawala
isyarat berkata tentangnya bersama dia
perlahan... pupus rasa
sembilu hati
siksa batin yang merindu
yang tak mungkin memeluknya
dingin merasuk disekujur tubuhku
mimpi...
tiada pernah berakhir
pesona ayu
...telanjangi langit
yang seorang tiada peduli
sayang...
hanya didalam puisi
untuk damainya hati
Jumat, 01 Juli 2011
Ku Menunggu
Dibibir pantai yang menghisap air laut
ku menunggu...
Diatas tebing yang curam dan terjal
ku menunggu...
Surya berkaca kala senja
hancur, tenggelam menutup cahaya
Batu mengincar nyawa
tajam, tetap sama tiada upaya
Dimalam yang penuh senyum dan tangisan
redup samar cahaya
sepi, siapa peduli
ku menunggu...
Langganan:
Postingan (Atom)