Powered By Blogger

Jumat, 30 November 2012

Aku ingin bebas
bebaskan otakku yang buntu
bebaskan ikatan yang menjerat hati
persetan riak gelombang tajam karang
kan ku tendang jika menghadang
tak tahu lagi dengan yang serupa
lautan luas dalam menebar rintangan
do'akanlah ku belah-belah samudra

aku ingin lepas
lepaskan air mata
lepaskan segala belenggu
melihat matahari meski mata lebam
biar saja aku kalah
ku tak mau menyerah
memacu waktu hingga berlalu
sampai batas yang tak ada akhirnya

aku ingin damai
dengan apa saja yang ada
bersama siapa saja yang mau
dengan akal nurani
setidaknya masih ada cinta
walau hati terlanjur tersiksa

aku ingin menangis
membiarkan apa yang lewat
nenertawakan diri sendiri telanjang
ketika nafsu berkuasa
tak perlu lagi dibicarakan
mimpi-mimpi terlalu panjang
langit seperti terpisah-pisah
menjadi manusia tersenyum melihat air matanya

#...akhir November.

Senin, 26 November 2012

Seperti embun pagi hari
atau sisa hujan
sayangnya hari ini tak hujan
padahal ku sedang menungguinya
sampai malam tiba lagi malam

jatuhnya tunduk haru
rebah diatas bumi
seperti liur kala bermimpi

Minggu, 25 November 2012

November segera berlalu
awal yang ditunggu
angan tergantung-gantung dilangit tinggi
seperti sayap cendrawasih
terbangkan rindu citanya
bukan hanya ingin dalam dimimpi
sampai buru-buru hujan menderu

dalam November nyanyian jiwanya
ada harapan dan do'anya
sahabat dan duka cintanya
sedikit keinginan di angka delapan belas
tak banyak yang di ungkapkan
tak lama waktu cepat sekali berjalan
tak banyak yang tahu hari minggu
bahagianya menangisi malamnya
bergegas cepatkan langkahnya

hari November masih tersisa
ini saja adanya
musim hujan jatuhkan gelora berulang-ulang
iramanya membawa cerita lama
riak alirannya mengusik kisah rindu
sejuk aromanya mengindahkan dukanya
genangannya terpecah dari sisa-sisa
berulang-ulang menutupi wajahnya
sebab hati nurani tak mau di ingkari
pelan-pelan sayang

Jumat, 23 November 2012

Seperti itulah keadaannya
hujan sepertinya tak mau berhenti
lapar didada kantong kecil kosong
haus menengadahkan tangan mengumpulkan air hujan

yang ramai di atas atap
sepi dibawahnya
yang ramai bunyi daun-daun
meratap disandarannya
yang indah hujannya
tak terbayangkan tanpa keadaannya

Kamis, 22 November 2012

Angin malam
mengelus-elus pepohonan
meruntuhkan bunga-bunga
menyulut langit hitam
mengundang gemuruh
menyeret air hujan

angin malam
datang tiba-tiba
singgah diberanda
seperti mana warnanya
sebagaimana bentuknya

angin malam
tempuh jalan lewati hari
mencerahkan senyum tawa
menyedihkan luka duka

angin malam
detak dada bertabuh seperti burung nuri
sebentar hilang dibalik alang-alang
tanpa bayang-bayang menjalar dihati
sentuh telinga lalu pergi lagi

Senin, 19 November 2012

Langit mendung
orang-orang sibuk bekerja
antara gerimis yang turun kadang berhenti
mata kalut melihat alamnya
mulut berteriak memanggil cahaya
jalannya pincang menuju tujuan
jiwa yang koyak dijalan bergelombang
hatinya rusuh disela keramaian

bunga api seperti air mata
debu menggumpal masuk ke lubang pernafasan
keras berfikir diruang sempit
air mengendap tak jua kering
dalamnya lubang sulit menggapai permukaan
tak ada bintang melintas
untuk meminta sebuah permohonan

Minggu, 18 November 2012

Hujan sayang...
belum reda

ada pesta diseberang jalan
dengan musik menghentak
ada yang datang
sebagian pulang

ada mimpi dihotel sebelah
bersama keluarga, teman atau kawan nemu dijalan
mungkin ada yang mendengkur
mungkin juga ada yang merem-melek

ada kendaraan melintas dijalan
ngalor ngidul ngetan ngulon
entah kemana tujuan mereka
mungkin pulang
atauentahlah...

ada yang bekerja
disetiap penjuru mata memandang

lalu apa yang kau kerjakan sayang?

bersila diberanda
anganmu melintas langit tinggi
berdo'a meraih mimpi-mimpi
sejengkal umur berganti
dengan rokok dan kopi
kau ciptakan pestamu sendiri

hujan reda sayang...
habiskan kopimu
matikan rokokmu

03:11
Inginnya ku matahari pagi
menghangatkan harimu
inginnya ku mega sore
mengindahkan jelang malammu
inginnya ku bulan bintang
sebagai cahaya yang kau tunggu
tetapi...
akulah awan mendung yang menutupi
akulah kegelapan yang menyelimuti
mendera menabuh kegelisahan

inginnya ku tawa penghapus air mata
inginnya ku roda dilingkaran suci
inginnya ku ada dengan apa adanya menjadi makna
tetapi...
setidaknya aku masih merindukanmu
direlung hati didalam benakku
inginku menemanimu bersamamu
inginku melihatmu semenit atau sedetik saja
untuk kado dihari lahirku kini

aku mohon kabulkan, tolonglah...

Kamis, 15 November 2012

hujan berjatuhan
bunga-bunga berguguran

cahaya dihalangi
hitam menaungi

nyanyian hati
tarian jiwa
kemana perginya

air hujan
menggelantung dibunga-bunga

suara hati tercampak
kabarnya tak lagi bercinta
kering laparnya menyakitkan

Rabu, 14 November 2012

Percikan air berjauhan
tak pernah bersentuhan

telaga bergelombang
ada suara gelisah

gemuruh dilangit
bersautan tak berhenti

burung kecil bermimpi
matinya sunyi

Selasa, 13 November 2012

Kau kemanakan senyummu sayang
jangan disembunyikan
kesedihan kau pancarkan dari matamu
membuatku ikut larut didalamnya
tersenyumlah kepadaku
agar ku menangisi senyummu

Senin, 12 November 2012

Tersandung dan jatuh
yang kadang tak kita duga membuat luka
kesedihan membekas
menjadi renungan dalam diam
yang mungkin membuat kita menangis
kemarin hari ini atau esok lusa

cahaya yang tertutup
angin menggesek didaun
hujan mendera dari langit

kupu-kupu menangis melihat bunganya menangis
bunga menangis melihat akarnya menangis
akar menangis melihat buminya menangis
bumi menangis melihat langitnya menangis
00:05, Sen 12-11-2012

Jumat, 09 November 2012

Malam suram
kelelawar beterbangan melintas lampu jalan
angin yang datang dari lorong kehampaan
melalui mata lembab
ke atas kepala berputar-putar
tak bersuara

hangat matahari
cahaya bulan purnama
namanya terpendam
dibawah dahan pohon yang mati

Kamis, 08 November 2012

Kapan ada waktu bersua
dibelantara kata
didalam senyap peraduan
mengurai berjuta makna
bernada riuh dalam tawa

mata hati seolah mengajak bercumbu
menikmatimu dalam dekapku
membelaimu ditiap mesra kecupku

di hatimu kosong
di jiwaku tak bercahaya

di lingkaran terurai makna
ketika kata tertuang
kita tak satu
kau bukan milikku
mungkin selamanya memang bukan surgaku

Rabu, 07 November 2012

Dimana pintu masuknya
aku didalam sini
dari mana ku temukannya

sejak kapan aku masuk
didalam mana tak kau tanyakan
olehmu tak benar tahu

untuk apa aku didalam sini
banyak puing-puing berlubang
pecahan tak terasa ada
kenapa ada tak kau tanyakan

aku ingin keluar
dimana jalannya
mana kau tahu
didalamnya ada tak kau rasa

sore lama beranjak
didalam tajam pecahannya
diluar redup senjanya
diluar tunggu fajarnya
tapi mungkin matahari tak hangat lagi
hilang tawanya berkarat mulutnya

tanyakanlah apa yang terasa
perihnya dipaksa menyetubuhi
sakitnya sampai dimata
air mata hatinya
bimbang didalam lingkaran
tak pasti

(payah) didalam mana kapan masuknya
keluar(lah) dimata api

dimalamnya yang hanya mimpi
senyumnya berbunga seperti badut
matanya membuka
cengeng bersimpuh pada Tuhannya
pada esoknya didalam ada dimana keluarnya

Sabtu, 03 November 2012

Kemari sayang datang padaku
ku genggam tanganmu tanpa ragu
malam ini milik kita
dengan cinta yang menipu air mata
malam ini kita berdua
dengan rindu yang juga menipu kesengsaraan
biar keadaan apa adanya
jangan takut aku mendekapmu
ku tak akan pergi tinggalkanmu sendiri
ku memelukmu mencium mesra bibirmu
aku sayang kamu

#..gm
Indonesiaku satu
bermacam warna rupa agama
bermacam suku adat
bermacam bahasa budaya
beribu pulau terapung dilaut samudera

Indonesiaku satu
beradu tombak dan parang
saling bakar lempar batu
saling mengorek kuping
terasa menyayat hati

Indonesiaku satu
dengan alam yang kaya
dipimpin orang-orang hebat
memimpin kaum-kaum melarat
menjadikan hidup semakin sekarat

Indonesiaku satu
dibawah bayang kibar bendera usang
dengan do'a dan harapan
bersatulah dalam damai

Indonesiaku
aku cinta padamu
Dihempas tak berbatas
mendekat tak peduli
diam terabaikan
lari menghindar tak berarti
tak pernah jadi sirna
sempat jadi gunung lalu mengurai kembali
mencari sebutir padi ditumpukan jerami

merangkak dikolong langit
terjaga dilorong-lorong sepi
mimpi terpapar tak bicara
do'a harapan bersandar
tak perlu bersedih
tidurlah jika terasa lelah
meski berkalung ombak

matamu menancap bagai mata pisau
senyummu merambat mengakar disanubari
gambarmu sekian lama terbingkai dengan nyata
bayangmu bertahan sulit ku tanpamu
perasaanku utuh untukmu

adakah rasa indah rindumu
akankah ku rasa nikmat cintamu
sampai nanti air terus mengalir menjadi muara
tak jadi beda cinta tetap setia
ketahuilah cinta yang suci
pasti tetap ku nanti
meski ku tahu kau tak pasti

kulihat dirimu tanpa kemiskinan
kupahami kamu tanpa kemunafikan
kau tenangkan aku tanpa air mata
kau damaikan aku tanpa kesengsaraan
inginnya aku melihatmu bahagia meski tanpa aku dinafas terakhirku
dengan air mata yang tersenyum mendamaikan tidur panjangku

#...gm

Kamis, 01 November 2012

Kau terlihat gerah dimalam purnama
padahal aku sudah didekatmu
duduklah di pangkuanku
hadapkan wajahmu kelangit
rasakan cahayanya turun kehatimu
menjadi lingkaran di jiwamu
menghangatkan ragamu
mendamaikan hatimu
aku mendekapmu

#..gm