Powered By Blogger

Minggu, 25 September 2011

Kembalianmu

Kenapa, mengenangmu sakit hatiku. Kamu pergi sesukamu, tanpa berfikir perasaanku yang disini. Awalnya gurauan, tahunya bara ditangan. Hingga akhirnya memutus nadi cintamu padaku. Tak jauh beda dengan yang lain, hanya datang ketika butuh, lalu pergi setelah dianggap tak berguna.

Rabu, 07 September 2011

Bangunan Mimpi


Rumah atap yang sunyi
menghirup udara malam sebuah kursi memandang panorama
semilir angin meniup lirih
kerlip lampu pengiring dalam kesendirian

Ada perubahan dalam diri
ketika sebuah mimpi mengarungi jagat batin
desir hati kian bergejolak
seakan menggores sebuah lukisan

Ada bahasa dari kalbu
detaknya jadi panutan sebagaimana ia berdegup
dan ke mana ia hendak meletup

Pada tiap jiwa
prasasti dalam hati yang menjadi nyata
mempesona dalam ingatan sebuah mimpi

Terlihat suminar kemolekan
dari pandangan yang dipinjamkan
serta merta mengoceh gila
dan dengan merasakan
serta mulai berbicara
untuk melihat-Mu...

Menjadi Diri



Ketika mereka bersama menciptakan banyak cerita.
Ketika diantaranya sendiri, maka...
...tersenyum dengan kenangan
...menikmati kesendirian
...tak cukup hanya menangisinya

Setidaknya ada sesuatu yang berarti.
Dari sesisanya air mata, dipelupuk cahaya yang menjadi abdi.

Sepi Kelam


laksana bintang berkilat cahaya
diatas langit hitam kelam
sinar berkilau cahya matamu
menembus aku ke jiwa dalam

gerimis mempercepat kelam
yang bangkit dari pundakku
desir hari berlari
menyinggung muram

membeku peluh hati
ibarat kolam ditengah belukar
berteriak tenang
membiarkan nyiur kedalam airku

hilang mimpi dalam kubur
senja kekecewaan dan putus asa
membuatku turut tersedu

meriak muka air kolam jiwa
dalam dada memerlu lagu
sepi menyanyi
menarik menari

Sabtu, 03 September 2011

Maafkan aku. Tak ada yang terbaik bagimu. Bagai cahaya dari surga, mimpi dalam hati. Ketakpastian urung atas pilihan. Sesuatu yang kau pertanyakan, "Entah" ku temukan jawaban.
Maaf jika kurang berkenan. Selalu ku usahakan, mengejar badai didalam tangisan. Untuk pengabadian selamanya.

Kamis, 01 September 2011

Jika senyum membelah kasih
antara pendam tangis
dekap tanganku diatas dada
kuperas lemas tak berdaya

ada hati tertoreh luka
kala sedang bersemi cinta
terkoyak lebar menganga