Powered By Blogger

Senin, 30 Desember 2013

Sebebas camar kau berteriak
setabah nelayan menembus badai
seiklas karang menunggu ombak
seperti lautan engkau bersikap

kesadaran adalah matahari
kesabaran adalah bumi
keberanian menjadi cakrawala
dan perjuangan adalah pelaksanaan kata-kata

Jumat, 04 Oktober 2013

Seperti malam datang membawa cerita
tanah menjadi panas ketika kaki menginjaknya
agaknya terbakar entah tak terasa
angin baluri sekujur tubuh menjadi dingin
terasa resah merintih dan berdo'a
rumput basah embun musim kemarau
persembahkan kehangatan dimata
walau hanya sekejap memandang
tak ada musim semi dari api yang menjilat-jilati langit
ku tanya mengapa
mungkin sebab aku tak punya apa-apa_

Minggu, 01 September 2013

Terjenuh kata tiada kiasan
kata yang sama berarak tak peduli
semakin murung bergelut dengan resah
membelah belah
mencari cari
datang kepadaku jangan tanya mengapa

dilangkah ini jangan pergi
sapa bulan tak buat nyeri
kau sendiri
kau tak sendiri
mengertilah apa didalam hati

sebaris kata kata semoga tak buat jemu
seseorang diantara gaduh suasana
wajahmu samar
bayangmu gelap
tak pernah malas jadi gelombang
hantam langit langit
membelah hati jadi luh

segudang kata masih terasa jauh bertutur menjadi guru
maaflah Tuhan ampuni aku_

Kamis, 25 Juli 2013

Fajar merekah
purnama bertahan
sedikit basah rumput sepanjang jalan
memancar terang
seolah menebar senyuman

Selasa, 16 Juli 2013


Kenapa aku harus merindukannya?
Katakan padanya, aku akan mendatanginya.

Angin mengalun pelan pelan
bambu bambu berdansa
katak jangkrik disawah
dibawa angin suaranya
rumput rumput basah
berselimut embun butir butir
pengantin tunggu purnama
dimana ketika ayam jantan bangunkan pagi.

Sabtu, 15 Juni 2013

Jomblo ngopi
rokok ditangan kiri
otaknya lari-lari
mencari mimpi
mencari inspirasi
coba buat puisi

jomblo masih gentayangan
coba cari hiburan
agar ngga ngerasa kesepian

jomblo berdo'a
kepada Yang Maha Kuasa
lekas diberi ketenangan jiwa
meski hati merana
dia minta bisa bersyukur dijauhkan dari dosa

jomblo memberi salam
untukmu yang menikmati malam
wa'alaikummussalam...

Kamis, 06 Juni 2013

Rinduku merenangi peristiwa
bunga ditabur
tonggak ditancapkan
serupa musim berguguran

rindu mendekat perlahan
beringsut kepadamu dipalingkan
ku temukan didalam nadi jiwaku
dengan sebelah lengan dimataku

rinduku tak bisa bermimpi
melenggang pergi
lari takut bersembunyi
berakhir diujung waktu sia-sia

rindu menari kembali pulang
rindu sendiri kesepian
tak ditemukan wajah yang dirindui
percaya langit bumi ada
tiada rindu kan kembali merenangi lautan

Senin, 06 Mei 2013


Bila malam datang menghampiri
kubayangkan bintang sepertimu
bunga yang harum bagaikan aroma tubuhmu
pesta raya adalah senyum kecil bibir itu
yang menyirami pikiranku dengan cahaya
meski duka suka tumbuh diatas bumi
dibalik jendela tak ku lihat hujau dipematang
tercoreng hitam karena jejakku
disini dari jauh menjadi pilu
maafkan aku tak bisa menahan rindu
nyanyiannya merdu semakin menyiksa
biarlah jejak kata-kata ini ku ikuti
untukku jalan pulang nanti

Jumat, 03 Mei 2013

Memikirkan dan merangkai kata ketika waktu kosong
yang biasa juga sederhana tak begitu luar biasa indahnya
untuk yang tercinta jiwanya luka
untuk yang terkasih entah dimana berada
untuk yang membaca damai sejahtera

akalku bernyanyi dibawah hujan
pikirku menari di atas awan
terpisah dari ramai
wajah murung didadaku
tak hingar tangismu
atau tuli telingaku

yang tercinta berontak dicemooh
menjadi terbuang tetapkan hati
yang terkasih dadanya bergetar memenangi air mata
ada do'a untukmu
yang membaca bola matanya hitam
tolong maafkan aku

Minggu, 21 April 2013

Matanya membara
wajahnya legam
menyetubuhi waktu

mulutnya tak bisa bicara
mungkin telah kalah
apalah kata mereka
jerit dan keringat seperti tak pasti

malam telah pergi
fajar menjelang pagi
bulan bintang t'lah pulang
ucapkan salam embun pagi

batas yang dinanti tak berbatas
akhir yang ditunggu tak juga berakhir
waktu masih berpacu maki angin pagi

Rabu, 10 April 2013

Dalam ku mencari untuk mengerti
jejak-jejak ini masih ada disini
aku tak tahu apakah pasti
masih saja tak ku pahami

suara angin yang antarkanmu disini
turunkan wajah bulan dalam jiwa
bintang-bintang menyimpan kenangan
membuat tak bisa bicara

Minggu, 07 April 2013

Mungkin malam belum menemukan bulan
tapi bukalah matamu sebab disana ku temukan bintang
meski gelap buramkan wajahmu
senyummu lembut tak menyakitkan
mungkin langit malam turunkan hujan
tapi katakanlah apa yang harus dikatakan
meski tertikam gamblang
matamu merah kerap merintih kerap menjerit

Rabu, 03 April 2013

Ada nafas dalam perut sang ibu berkembang benih dirahimnya
sang bapak tak bisa berbuat apa-apa sedang degup jantung semakin jelas
delapan bulan umurnya cepat-cepatlah menanti kelahirannya
senyum sumringah wajah sang bapak lelah bahagia ibu mendengar tangisan pertamanya
dido'akan untuknya untuk bangsa dan agama bukan jadi pecandu apa lagi pengedar narkoba
disusui ibunya agar otak paten sehat jasmaninya bukan meracuni dengan alkohol atau ekstasi
diajari ia bekal agama supaya mengingat Tuhan dimana saja bukan malah mengutuk anjing buta
dengan air mata si ibu membelai sayang anaknya dengan nyanyi-nyanyi sang bapak menjadi guru untuk anaknya yang harapan terkait diawan

Minggu, 10 Maret 2013

Malam meninggi
dinginnya terasa sunyi
bekukan kepala
tebalkan rindu
hati yang berkabung

tengah malam menjerit
teman hitam langit
datang dengan segunung mimpi

betapa indah alam
buru-buru hujan tumpah
hilangkan hati yang resah
seberkas cahaya datangkan wajahmu
diantara belukar berduri

semua terlewat tanpamu
berdiri digaris lingkar sunyi
hujan dan angin menari
suaraku tinggi melenggang mencarimu

00:46, Mg 24-02-2013

Kamis, 21 Februari 2013


Minggu, 17 Februari 2013

Mengupas Sisi Misteri Lagu Iwan Fals

Mengupas Sisi Misteri Lagu Iwan Fals

wawancara dengan Iwan Fals, mengupas sisi misteri karya Iwan Fals
Tidak banyak yang mengetahui sisi lain dari karya Iwan Fals. Bahkan penggemar beratnya sekalipun ada yang tidak tahu. Itu terjadi sebab media yang meliput berita atau perjalanan karir Iwan Fals lebih suka membahas topik-topik yang umum. Media lebih suka membahas lagu-lagu hitsnya sehingga melupakan atau menganggap informasi unik mengenai karya Iwan Fals tidak begitu menarik bagi pembacanya.

Tulisan dibawah ini bersumber dari :

Dipublikasikan ulang kedalam iwanfalsmania.com dengan seijin langsung penulisnya.
Selamat membaca...

---------------------------------------------------------------------------
Wawacanda Sore Dengan Iwan Fals

Kali kedua saya bertemu dengan Iwan Fals secara personal sambil tanya soal ini soal itu, di bilangan radio swasta di Jakarta (21/01/2013). Ketika bertemu seperti biasa memberi salam kepada Bagoes AA dan Iwan Fals yang kala itu sedang berbincang santai... sambil mengenalkan diri kepada Iwan Fals.. lalu saya langsung ke pokok permasalahan (soalnya Iwan akan on air radio ).
Beberapa pertanyaan tapi tepatnya sih konfirmasi kepada Iwan Fals soal karyanya tahun '80an:

- Soal judul lagu "Doa Pengobral Dosa". Yang tertera di PH (piringan hitam) judulnya lebih panjang menjadi "Doa Pengobral Dosa di Sudut Dekat Gerbong Butut". Itu merupakan kesalahan dari pihak Label kata Iwan Fals, tetapi bagi kolektor ini menjadi unik.

- Lagu  "Menjelang Bobo/tidur" di album Wajib Belajar nya Rita Rubby Hartland, dimana disitu tertera ciptaan Willy.S/Rita Rubby/Iwan Fals, disini Iwan bilang "LUPA" mungkin juga saat itu. "Kalo bisa lagunya saya minta kayak apa lagu-lagu tersebut", ujar Iwan.

- Soal lagu "Keluarga Dalam Bencana" di album EXAMASIST. "Saya lupa tentang lagu tersebut, dan baru tau ada lagu saya disitu, itu grupnya Helmi dan Bambang. Setelah AMBURADUL saya ikut lomba Humor, Totok Gunarto ke DEMOKRATIK", kata Iwan.

- Lantas soal perbedaan singkatan KPJ antara kaset dan PH Iwan bilang, "Coba tanya ke Anto Baret, soalnya ada dua persepsi juga antara Kelompok Pemusik Jalanan dan Kelompok Penyanyi Jalanan.. kalo penyanyi hanya bernyanyi, kalo pemusik lebih luas".

- Tentang lagu "Luka" dan "Annisa" yang tidak dimasukan ke album, ternyata Iwan sendiri gak tau kenapa tidak dimasukan dua lagu tersebut. "Mungkin untuk lagu Annisa gak muat dikaset waktu itu (kaset c-45)", kata Iwan.

- Lagu "Percayalah Kasih" dialbum Yockie - PENANTIAN. "Tadinya suara cewek itu Yos (istri Iwan), tapi saya gak setuju lalu digantikan oleh Vina Panduwinata", kata Iwan.
- Suara cewek di lagu "Damai Kami Sepanjang Hari" dan "Surat Buat Wakil Rakyat" merupakan suara mbak Yos (istri Iwan). Dan suara anak kecil di lagu "Surat Buat Wakil Rakyat" dan "Kemesraan" versi awal itu suara anaknya Heirrie Buchaeri ketika saya tanya ke Bagoes AA.

- Ketika saya tanya soal Jingle Iklan, Iwan bilang, "Ada tiga jingle iklan yang saya bikin, iklan Jeans JOIN-IN, iklan Vespa waktu dibandung awal 80-an dan iklan Tabloid "DETAK" (90an).". # Wah punya Pe-er lagi nih iklan sebuah Vespa, hunting lageee.....
Album-Album awal Iwan Fals menurut beliau sendiri:

1. Rekaman di Radio EH 8 (tidak diedarkan) dimana Iwan bermain sendiri.
2. Kelompok Amburadul (Totok Gunarto ke Bandung mengajak Iwan membentuk band di Jakarta dan rekaman diawal 1979)
3. Yang Muda Yang Bercanda II (vakumnya Amburadul Iwan ikut lomba musik humor, Totok ke Demokratik)
4. Canda Dalam Ronda (bersama Pepeng, Krisna, Nana Krip)
5. Canda Dalam Nada (lagu yang di ambil dari dua album sebelumnya di bendera LHI)
Ketika Iwan bermain di Balai Sidang Jakarta ada pihak Musica Studio menawarkan rekaman. Maka rilis album Sarjana Muda (th 1981).

Sedikit wawancanda bareng Iwan Fals dengan suasana yang hangat dan santai. Sebenarnya masih banyak yang saya ingin tanyakan, apa daya waktunya sangat pendek mungkin lain waktu di album barunya Iwan Fals yang akan edar medio 2013 ini....(abd)

------------------------------------------

Untuk penjelasan detail, Anda bisa klik tautan yang terdapat dalam tulisan diatas. Atau coba search dalam blog ini.
Alam bersolek
bintang bertaburan
cahaya berwarna-warna
sunyi menyusun nada
suaranya terasing
warnanya mendarah-darah
jatuhkan berjuta kata

kelopak bunga gugur
kembang baru akan tumbuh
dibumi dan langit
dari lidah seniman
memburu hakekat diri
dari diri sendiri
menjadi tokok sendiri
menerima puisi
sambil menangis
jiwanya berpuisi-puisi

rintik-rintik terkapar
ubah warna langit berdebu-debu
menggumpal membayang-bayang
sekilat cahaya memecut langit
hitam legam kesakitan
menjerit lantang

tumpah mengalir meluapkan lautan
setiap jengkal antarkan kelopak bunga
raih bibir pesisir yang melambai
temukan seniman bersajak-sajak
ketika malam sunyi terangkat tinggi
dengan nada yang terasing
sebelum puisi tertutup cahaya matahari
inilah dongen tidur
cerita di alam mimpi
berenang di lautan menangis panjang
berenang di langit sunyi
bersayap cinta terbang kehutan
mabuk kepayang punggung yang luka
sekali bernapas menghapus air mata
gelombang laut meronta
sunyikan langit basah
sayap cinta kusut
terbang tinggi lalu tumbang
pulas di akhir nafas

23:56, Rb 06-02-2013
Terdiam dalam titik sepi
ada rindu dahagakanku
bayangmu menembus khayalku
membelah dada butakan mata
meniti waktu ku kirim kembang
semakin dalam rinduku dalam
mimpi panjang ini telah jadi telaga
terlelap pada mega kelabu
hapuskanlah, pastikan do'aku padamu
mengerat dalam dekapanku
biar lagi tak terasa duka
matamu bening sejukan aku
senyummu lembut merdekakan aku
ku tak peduli, jangan kau pergi dariku

22:28, 26-01-2012
Angin malam berdansa liar
berserakan disegala penjuru
debu-debu menatap bimbang
suaranya terdengar
tinggi mengambang

hujan turun dari langit
cantik dibelai angin malam
bunga melati tak berani bersembunyi
kepalanya basah
kelopaknya jatuh
menghitung hujan dan harapan

hujan berhenti
angin diam
suaranya tak lagi terdengar
terbaring bagai embun
tunggu tumbuh bunga baru
menghangatkan seperti matahari
menjadi jinga-jingga usaikan duka

#langit bogor gelap
13:54, Sel 23-01-2013
Oh Juwita
kau tuangkan senyum kepadaku
membuat candu rindu kepadamu
kau suguhkan tawa bersahaja
ingin rasanya ku nikmati selalu
dimanakah engkau wahai Juwita?

Oh Juwita
terbayang putik bunga mulai bermekaran
andainya nafasku bernafas dengan nafasmu
hati pun berbunga-bunga
terbayang jika engkau milikku
ada pagi yang bernyanyi
masuk lewat jendela
melewati duka derita kita bersama

Wahai sang Juwita
usir keraguan ini
tidurlah dalam pelukanku
bersama cinta yang hangat
tahukah kau, ku kan ada untukmu
berbagi rasa yang tak menyiksa
tersenyumlah jangan resah

21:04, Sab 12-01-2013
Menjelang Magrib
senja ini indah sekali
langit membiru
awan tipis mengambang

matahari kan pulang
tinggalkan sisa mega
tekankan langit katulistiwa
di kejar burung yang terbang rendah

senja berdo'a
ketika matahari menunduk
langit setengah terpejam
hari ini awan memutih bersih
mega berkumandang
menyeru Agung Sang Pencipta

matahari pulang
ekor burung jauh hilang
nampak mata bintang
tersenyum ke bumi

17:50, Jum 11-01-2013

Selasa, 12 Februari 2013

Apa lagi harus ku katakan
suka duka yang terasa tak pernah terpendam
aku tak mengerti apa yang ku inginkan
begitu banyak warna keindahan
ku reguk rasa berburu sunyi
cuma puisi untuk segores luka
air yang mengalir seperti tangisan bayi
dengan dendam cinta minta digoda
beribu-ribu sajak menaklukan waktu
dengan air mata dan api sebagai melodi
anyaman syairku melahap rindu
dalam ruang sujud memujamu

Sabtu, 09 Februari 2013

Kau jauh-jauhkan keresahan
datang hujan berudara dingin
menderas bergelombang seperti ombak
kau tutup-tutupi luka
agar tak mengalir kepadamu
namun ia mengalir seperti sungai

ia berdenyut menjelma sesukanya
bercanda tertawa siang malam
betapa sebuah pertemuan
berhari-hari diminta

ku datang menghadap bersama mendung
dengan cemas yang membakarku
tak berbatas selalu saja rinduku
garis tanganmu di pojok batinku
tak berkedip menatapku

dimana kamu yang ku dambakan
ku lingkarkan sajak ketika jiwamu kusut
memeluk guling rahasia tak kan berakhir

Senin, 21 Januari 2013

Angin senja selembut wajahmu
mega sewarna asmara
matahari seindah kasihmu
burung-burung bernyanyi
merdu cinta untukmu

langit secerah harimu
bintang seindah senyummu
rindu tertumpah untukmu
merdu cinta untukmu

redup senja berlalu
ku bawa semua tentangmu
betapa ku rindu kasih cintamu
merdu seperti tembang diujung malam
kau dengar dan sadarkan?
tolong rasakan
Dia menatap langitnya
jerit suara luka duka
menderu di atap rumah-rumah
hingar bingar menggenangi jiwanya
dia mencari cahaya melihat dari kegelapan
hilang pandang terang
menenggelamkan mata mereka
keras menghimpit
dibawah langit tanpa cahaya

di atas air dan tanah milik mereka juga
dia bersetubuh dengan waktu
berdesak nafas-nafas bisu
bergeliat di jalan yang licin
angin mengalir ke tubuh-tubuh
menjejalkan mimpi-mimpi
di tanahnya dia tiba-tiba terbangun
hujan datang seketika
menemani senja bermega
dipelataran berdebu

dia coba mengerti meski tak terasa
masih saja terasa sedih
do'a yang rimbun menyejukan
dia diam tak bisa bicara
bintang-bintang menyimpan kenangan
menghangatkan seperti api

Kamis, 17 Januari 2013

Tak seperti awan-awan putih
jika gelap untuk di syukuri
melayang-layang di langit-langit
di satu titik sudut memenuhi angan
kosong...
tak ada apa-apa

aku tertidur
dan disana aku melihatnya tersenyum
dia melambaikan tangan
lalu membalikan badan
ku berkata; "aku mencintaimu, tak perlu kau tahu, tak ada perpisahan hanya ada cinta"

langit gelap memerah
tak ada angin kemarin

Selasa, 15 Januari 2013

Menghangat pada selembar kain
asap tembakau yang mengudara
tersadar aku, kopi tinggal ampas
seperti abu tembakau

lagu country yang mengalun
undang hujan untuk turun
suasana teramat syahdu
menggaet ku ciptakan rindu

terciptalah lamunan
mengingat masa lalu
di iringi melodi akustik
semakin timbul enggan padam

bara tembakau mati
ragu untuk mengulang kembali
warnanya hitam seperti ampas kopi
seperti abu yang terbuang

Rabu, 09 Januari 2013

Langit seperti rapuh
warnanya menua
gelap sepanjang cakrawala
awan berarak turunkan hujan
menggugah ketakutan
terlepas dihempas udara
tertumpuk dalam harap
memudar keindahannya
seperti dibelah-belah

langit seperti marah
warnanya seperti warna api
memantul ke bumi
cacat tanahnya memerah darah
amarah alam tak di jaga
jangan di salahkan
hormati perasaannya
ini ciptaan Tuhan juga

Selasa, 08 Januari 2013

Tentangmu...
dengan apa lagi harus ku lukiskan
hadirnya cintamu tak pernah ada akhir
kasihmu tak pernah padam
begitu kuat hangat yang kau hadirkan

maafkan anakmu timbulkan keluhmu
sesakan dadamu
dalam pandang atas tingkahku
durhakakah aku
tak membuat legamu
berdosalah aku
membangkang ikhlas kembangmu

damai sejati putihmu
senyum nurani sampai ke hati

Sabtu, 05 Januari 2013

Air mata menjadi pena
duka pun menjadi tinta
bergulat dalam jiwa berhari-hari
kepasrahan sebagai mentari pagi
untuk pengorbanan diri

"dosakah jika tak ku turuti ingimu
dosakah jika tak ku turuti bahagiamu..."

pahit terpendam dihati
kecemasan jiwa menyiksa bertubi-tubi
tak ada sedikit tumbuh bibit cinta
kecuali kaktus mengganjal dihati

mampukah seseorang hidup tanpa cinta?

rasanya gelap semua isi dunia
pasrah tercampak tampa mimpi mulia
memberikan mahkota kehormatan tanpa cinta
menggadaikan hidup dengan makan simalakama

#tertulis, yang dimintakan seorang kawan

Jumat, 04 Januari 2013

Sayap malam turun pekat
membungkus alam dalam temaram
langit terasa hiruk
menyebarkan awan putih lembayung
cahaya bulan kadang hilang

embun diambang daun
dengan kilat cahaya kosong
dalam jaring-jaring kabut
yang turun merangkap

Kamis, 03 Januari 2013

Gelap petang kembali membayang
gemericik deru suara hujan
riang bersautan
berbaur dengan jerit hati kesepian
di alur tembang duka tak berkesudahan
basah menari sendiri
dalam sepi

bulir hujan berkilat tajam
dengan jerit pelengkap simponi
mengurai bau harum alami
melepas gaun ketika cahaya menjadi pelurus hati

walau samar adalah kenyataan
impian tak lagi menyilaukan
hujan berarak menyanyi lagi
mengulang irama tari
mengendap wangi kedalam hati

Rabu, 02 Januari 2013

Di waktu itu
di saat ku tatap bola matamu
ku lihat sungging senyummu
ku rasa posisi terpuruknya jiwamu
terselip dalam mata sipit
ketika tawa kecil lahir dari suaramu

Tuhan Maha Menolong
jauhkanlah tempat menetap keburukan
Ya Tuhan Maha Pengasih
limpahkan damai kasih mendalam
telapak yang menutup muka
sesenggukan malaikat meng-Aamiin-kan do'a

sekuntum melati tumbuh cintaku
mekar setia setiap hari
di hati, tanpa dusta nurani

Selasa, 01 Januari 2013

Siapa yang sedang sendiri
menjadi atau mencari
tentang apa yang ada didalam
yang tak terlihat dari luar
cahaya bergelantung
seperti kunang-kunang
bayangan berlarian
mencari arah digelap malam
seperti dongeng
yang bergaun cahaya
dimana air dan tumbuhan
merajut kehidupan
dia menyanyi
merasa sepi
merasa sendiri
dijerat impian
dibatas keinginan