Sabtu, 26 Mei 2012
Selasa, 22 Mei 2012
Wajah-wajah tak berupa menjadi lukisan abstrak
di pasir-pasir pantai hanyut oleh arus gelombang...
Keperihan yang meraja
memagut aksara demikian liar dan nanar
menyimpan rindu berdebu di buku-buku
... yang tak di tuliskan penanggalan
di mana bermula riwayat...
Di padang-padang pemburuan
di rumah-rumah sakit jiwa
di jalan-jalan berlubang
di lubang-lubang pemakaman masal
jiwa yang berteriak-teriak tak henti
di lecut-lecut api yang mencambuk-cambuk...
Harapan timbul tenggelam dalam
jauh-jauh cahaya terpandang
lebur rindu lenyap di tatap mata...
Senin, 21 Mei 2012
Lelah menantang badai
angin menampar pipi
tapi mimpi tak cukup memberi
tapi janji tak cukup menepati
... di mana ujung segala cerita
riwayat para petualang
gemetar rindu menerangi peristiwa
tumpah ruah segala gundah
engkau yang selalu terjaga
ada yang tersendu saat waktu telah menutup
serupa ingatan musim berguguran
beringsut mendekat perlahan
duh... rindu tak sampai lintasan
Sabtu, 19 Mei 2012
Ada lagi jeram yang harus di arungi
ada lagi gelombang yang harus di hadapi
perahu kecil di tengah badai
terombang ambing jeram curam gelombang bandang
akankah jarak akan membawa kepadamu?
...
Pelupuk mata di cium angin
ketika manusia bermimpi kenangan juga kesunyian
menjadi lorong-lorong cahaya di ujung harap
tak tergapai tak usai tangis
kehendak siapa
atau takdir Tuhan
Selasa, 15 Mei 2012
Kekasih dunia memabukanku dengan gemerlap
tapi rasa sakit juga bersarang di sini
gumam do'a diam-diam terlontar
tak tahu dari urat di leherku
semakin lamat di kejahuhan
begitu sayup suara di gigil angin malam
namamu di terbangkang dari pucuk menara
Kian samar demikian sayup cinta memanggil
gemetarkan penuh rindu dalam sunyi sendiri
demikian indah cahaya menyergap kelam
di atas angan menerpa-nerpa
... lelah waktu merutuki nasib sendiri
sesal tak cukup menutup
kesal tak cukup merungkup
segala sunyi adalah mimpi
tajam menikam tak henti
Kamis, 10 Mei 2012
entah mungkin ketiadaan atau segala asal mula persoalan
sebagai ingatan yang kosong
tumpah sebagai tangis pada kesunyian
seperti keheningan hira
ketika Nabi Muhammad menekuri kesejatian hidup
...
ketika kekasih menghembus cintanya kedada
menembus tabir-tabir rahasia wajahnya
tabir cahaya berlapis cahaya
menari dalam lagu rindu yang menghentak-hentak
hingga terbang tak terhingga
jarak dan waktu sebagai liku-liku pendakian
sebagai hakikat makrifat
dengan sayap yang robek dan patah di tengah badai menghempas-hempas ke tebing derita bahagia
sebagai kesunyian yang diterima
Minggu, 06 Mei 2012
adalah Nuh yang menangis dihujan deras mendo'a
meminta ampunan bagi anaknya yang durhaka
adalah Yunus yang lari dari kaumnya
mendo'a didalam perut ikan nun
adalah Ibrahim mendo'a meminta ampunan
... untuk bapak pembuat berhala
adalah aku berdo'a sebagai orang-orang yang telah menzalimi diri sendiri
dari kekalahan diri sendiri
dari goda
dari angan
mimpi yang dikejar sebagai bayang
tiada habis diujung cakrawala
Sabtu, 05 Mei 2012
Ada apa gerangan
dengan waktu yang menyakitkan
di jalan-jalan berdebu
langitmu seperti lebam membiru
seperti ada gerhana bulan
cahayamu tak nampak di mataku
Aku takut bernyanyi
sumbang tak berani menggauli asmara
seperti enggan jika dianggap selingan
... terlenakan hati redupkan purnama nantinya
Terbayang jauh-jauh darimu
untuk apa kesedihan tiada arti
semakin dalam impian dibuai cinta yang lapar
untuk apa di dengar jika tak bermakna
lelah mencumbu menahan luka batin hatimu
dengan waktu yang menyakitkan
di jalan-jalan berdebu
langitmu seperti lebam membiru
seperti ada gerhana bulan
cahayamu tak nampak di mataku
Aku takut bernyanyi
sumbang tak berani menggauli asmara
seperti enggan jika dianggap selingan
... terlenakan hati redupkan purnama nantinya
Terbayang jauh-jauh darimu
untuk apa kesedihan tiada arti
semakin dalam impian dibuai cinta yang lapar
untuk apa di dengar jika tak bermakna
lelah mencumbu menahan luka batin hatimu
Kamis, 03 Mei 2012
Aku menyapamu dalam mimpi yang mengembun
ketika subuh merekah sepi dan nyeri
panas yang bergejolak dibenak juga didada
hingga tiada lagi rahasia
diriku tegak telanjang di hadapmu
...
adakah waktu
adakah ruang
adakah diriku menjengukmu dalam deru
hanya rindu yang sanggup
menahanku padamu
kebisingan ini mungkin melindas segala
tapi tidak padamu
detak jantungku tangis tertahan
tumpahlah tumpahlah...
jarak direntang pembatas adalah khianat
aku menggigil mendapati diri begitu kerdil
hai yang menjadi impian
ku ingin menatapmu selalu
dan selalu...
Rabu, 02 Mei 2012
Dimanakah cahaya matamu
masihkah ada harap dapati manis senyummu
ada khianat membodohi diri sendiri
hendak menipu tatapmu yang menusuk relung hati
...
bawalah aku terbang ke langit
hingga kurasa daging menjerit
bawalah aku ke lorong waktu tak terhingga
hingga tersayat daging melepuh diatas bara
ketika do'a menjelang pagi melucutku
berulang kali ku rasa salah membenci diri sendiri
tahukah kebenaran berada?
hanya senyap...
Sampai kini keinginan tak ada habisnya
kepuasan tak ada ujungnya
pesta telah usai merayakan kekalahan sendiri
helai demi helai terbukalah rahasia
... nafas cahaya yang kau hembuskan ke dada
rentang ruang waktu jua telah lupa
ada rindu menyelinap
bermain dipucuk api
nafas cahaya tinggal jerit sendiri
rasa takut ini datang
siapa lagi yang bisa membangkitkan keberanian
ketika rasa putus asa datang
siapa lagi yang akan menumbuhkan harapan
Engkaulah tempat bergantung
tunjukanlah jalan
berilah kekuatan
berilah ketabahan
Selasa, 01 Mei 2012
Langit hitam menatapmu
jarak juga waktu membentang berliku
jalan ku tak temukan senyummu
coklat tanah hitam langit merindu tatapmu
... pecundang ini lari
sembunyi dalam dengkur mimpi berlari
engkau yang sedang ku tuju
dalam goda dan rayu
gaduh dalam dada dan kepalaku
menyerukan namamu
Langganan:
Postingan (Atom)