Selasa, 31 Januari 2012
Rimba dalam sekawan bagai orang gila di tepi sungai. Menunggu rakit penyebrangan di atas batu hitam. Tak luput dari dosa.
andai ada waktu sekejap memandang
sebelum ku tenggelamkan rsa sebenarnya
atau mungkin salah jika ku bermimpi
membujuk mu tinggal dari hati terdalam
tiada mudah ku lupa puing-puing kenangan
tiada mudah ku ayunkan kaki lepaskan lamunan
mungkin suatu saat nanti hampa hati begitu terasa
diam terpaku, ketiadaan indah senyuman ku temukan diwajahmu
andai masih ada rindu ini mengisi jiwa
dengannya ku hadirkan tanya
sampai kapan lelah ku menunggu...
andai kau slalu hadir dan temani aku
ketika semua bayang telah menjauh dari tubuh segala anggan enggan menyapa
terbaring aku...
dikeheningan tanpa ketiadaan air mata
Persetan opini yang munafik...
Minggu, 29 Januari 2012
Nyanyian di Kereta
Nyanyian disepanjang rel kereta
Terdengar dari bangku-bangku tempat bersandar
Dari decitan hingga teriakan yang berlari diatas gerbong
Rokok, kopi hingga yang khas disuguhkan
Sampai ku terlempar tak sadar, mimpi... — di Stasiun Kereta Api Bojonegoro.
Senin, 23 Januari 2012
hanya ingin ku memeluk cinta mu
biar tak bisa ku melihat raga mu
...tak berdaya aku mengingat mu
dengan do'a yang kau tujukan kepada Tuhan mu
menggigil luruh ku
menyematkan kebekuan
Jumat, 20 Januari 2012
Temani aku hanya untuk malam ini
Sebotol minuman jadi teman setia
Sehempasan asap tembakau terbangkan beban
Bumi yang padat lepas sebagai pijakan
Segumpal emosi mentikam-tikam
Hancur, biar buyar enggan untuk digenggamSabtu, 14 Januari 2012
Jumat, 13 Januari 2012
Semoga kau sehat bahagia...
Inginku kau ada disaat aku merindukanmu...
Fahami yg tersirat selain yang tersurat...
Sendiri ini membuatku terbiasa...
Jangan tanyakan rasa, fahami keadaannya...
Ku jual mimpi, air mata ku dapati...
Ketika diam menjadi pilihan...
Tak dapatlah hati sesuatu yang berarti...
Menunggu di pembatas kota...
Dapatlah kabar dari si pengantar surat kabar...
Bukan antara kita, entah...
Inginku kau ada disaat aku merindukanmu...
Fahami yg tersirat selain yang tersurat...
Sendiri ini membuatku terbiasa...
Jangan tanyakan rasa, fahami keadaannya...
Ku jual mimpi, air mata ku dapati...
Ketika diam menjadi pilihan...
Tak dapatlah hati sesuatu yang berarti...
Menunggu di pembatas kota...
Dapatlah kabar dari si pengantar surat kabar...
Bukan antara kita, entah...
Rabu, 11 Januari 2012
tak ada apa apa...
di dahan-dahan pohon yang mati kering
diatas tanah
dibawah atap-atap langit
cerita berkelit
tak tau apa diatas langit
segalanya terasa sempit
realita semu, melarikan sedihnya amarah
yang menyuburkan ilalang
diatas tebing ilalang tak ramah
saksi penyesalan dan perulangan kisah-kisah
yang tak seindah pelangi diatas bukit
Minggu, 08 Januari 2012
Yang terekam didalam ingatan
hanya persoalan yang tak harus dipersoalkan
Yang menjadi saksi
dari beberapa yang hidup sampai yang mati
Yang bukan hak milik
jadi permintaan untuk saling membagi
Yang menjadikan risau
bukan itu, aku pun tak tahu
hanya persoalan yang tak harus dipersoalkan
Yang menjadi saksi
dari beberapa yang hidup sampai yang mati
Yang bukan hak milik
jadi permintaan untuk saling membagi
Yang menjadikan risau
bukan itu, aku pun tak tahu
Minggu, 01 Januari 2012
hingga akhirnya aku tunduk padamu..
hingga akhirnya dengan mudah kuber manja ria denganmu, hanya denganmu..
hingga akhirnya merasa satu bangunan yang saling menguatkan...
...
ketika aku-pun enggan membawa beban ini kesiapapun. ketika aku belum
mau terbuka dengan seorang yang kuhormati. aku tak mau menjadi orang
yang penuntut. lebih banyak yang harus ku pikirkan dari pada aku
dipikirkan.
katakan purnama andai engkau adalah risalah hati,
kegundahan semalam bukan tanpa arti. dalam harapku, dalam cemasku,
semoga Engkau masih mengasihiku dengan segala keterbatasanku sebagai
hambaMu. kuatkan aku dengan lemahku, kembangkan senyumku dalam
kesedihanku, tenangkan aku dalam kegundahanku, Ya Rabb...
hingga akhirnya dengan mudah kuber manja ria denganmu, hanya denganmu..
hingga akhirnya merasa satu bangunan yang saling menguatkan...
...
ketika aku-pun enggan membawa beban ini kesiapapun. ketika aku belum mau terbuka dengan seorang yang kuhormati. aku tak mau menjadi orang yang penuntut. lebih banyak yang harus ku pikirkan dari pada aku dipikirkan.
katakan purnama andai engkau adalah risalah hati, kegundahan semalam bukan tanpa arti. dalam harapku, dalam cemasku, semoga Engkau masih mengasihiku dengan segala keterbatasanku sebagai hambaMu. kuatkan aku dengan lemahku, kembangkan senyumku dalam kesedihanku, tenangkan aku dalam kegundahanku, Ya Rabb...
Langganan:
Postingan (Atom)