lurus condong sinar yg kini terlihat,
detak yang tinggal sejengkal mengintip di balik bukit menunggu gelap,
ada rindu di jantung hati,
duduk diam..
ada mimpi dalam asa,
memetik alunan lagu,
sekedar petikan akustik di senja hari,
ringan.. untuk di dengar..
walau, cintaku sekedar lagu,
dari hati, tapi hanya untukmu,
cintaku bukan bayang semu,
yg ku jajakan seperti tukang jamu..
detak yang tinggal sejengkal mengintip di balik bukit menunggu gelap,
ada rindu di jantung hati,
duduk diam..
ada mimpi dalam asa,
memetik alunan lagu,
sekedar petikan akustik di senja hari,
ringan.. untuk di dengar..
walau, cintaku sekedar lagu,
dari hati, tapi hanya untukmu,
cintaku bukan bayang semu,
yg ku jajakan seperti tukang jamu..
batu nisan menunggu
di ujung hari ia mengelus
desah ringan terbang
kecil-kecil biar hilang.....
terang-terang pijar biar lambat memudar...
di ujung hari ia mengelus
desah ringan terbang
kecil-kecil biar hilang.....
terang-terang pijar biar lambat memudar...
ulat pun enggan jadi kupu-kupu
buah yg slama ini di jaga tergerogoti
membusuk......
lampunya redup
kabel yg dulu tersambung putus di tengah jalan..
...
yang pergi tak kembalai
pergilah... ku relakan mu
burung-burung berduka dalam sangkarnya
bunga-bunga layu kan mati..
hujan berhenti...
tenang air mengalir di anak-anak sungai
mungkin asap mulai habis sedetik nanti
..atau, entah meleleh di tengah-tengah hati