Powered By Blogger

Senin, 08 November 2010

Jika..Itu...Mungkin..

Jika kamu pergi
cari kebahagiaan
lucuti kepedihan
bungkam tangisan

Jika kamu tak kembali

ukir namaku
simpan kenangan bersamaku
buang kedengkian mu pada ku
maafkan segala salah ku

Jika aku masih disini

biar ku tulis cerita tentang kamu
biar ku tulis puisi tanpa kamu
biar ku gambar kesendirian ku
biar ku lukis indah kenangan dulu

Jika aku tetap disini

jika aku teringat pada mu
jika aku membaca tulisan mu
jika aku melihat samar wajah mu
jika aku mendengar tangis paling serak dari suara mu
Apa aku masih rindu?


Jumat, 05 November 2010

Aku...

Aku tersenyum.
Aku tertawa..

Aku berdiri.
Aku duduk.
...Aku terbaring.

Aku melihat.
Aku mendengar.
Aku merasakan.

Aku terharu.
Aku sedih.
Aku tahan tangisan.

Aku...
Aku, dan dirimu.
Satu gandengan.
Satu ikatan.

Aku...
Aku, dan dirimu.
Tak sama.
Tak sederajat.

Tapi, kita satu...

Aku pilih jalan pinggir.
Aku menghitung langkah.
Aku menggandeng mu..

Aku tak tau rasanya.
...Aku tak mengira jadinya.

Aku untuk mu do'a.
Aku untuk mu tak lari.
Aku untuk mu ada.
Aku untuk mu disini, hai... Teman..

Selasa, 02 November 2010

Aku Anak Negeri Bangsa Indonesia

Aku anak Negeri..
Berdiri disini untuk Negeri..
Lagu yang ku nyanyikan lagu tentang negeri..
Langkah yang ku ayun untuk mengharumkan nama negeri..

...Aku anak Bangsa..
Bertekat menjunjung nama bangsa..
Mengangkat martabat nama bangsa..
Melanjutkan perjuangan pahlawan untuk bangsa..

Aku orang Indonesia..
Di lahirkan di Indonesia..
Mungkin kelak, mati pun di kubur di tanah Indonesia..


Merah Putih bendera ku Indonesia..
Pancasila pedoman ku Indonesia....
Undang undang hukum ku Indonesia..
Garuda bersemayam di dada ku Indonesia..
Jiwa raga ku,,, dari Indonesia dan untuk Indonesia..

 

Senin, 01 November 2010

Dari mana kamu tadi sore?
Aku mengejar senja, tapi langit gelap lalu turun hujan, maka biasalah badan ku.
Kenapa tak berteduh?
Terlanjur, hujan terlalu deras.
Kau dapat senjamu?
...Tidak, aku keduluan dengan org laen.
Kenapa tak berusaha merebutnya kembali? Bukannya kau ingin mendekatinya?
Tak, senja keburu di ambil si malam dan tak mungkin ku dapatkan kembali.

Rumput di padang, burung terbang di angkasa...
Cobalah kamu rangkai kata malam ini.
Entahlah, jiwa ku masih lemas.
Sedu kopi mu, lalu hisap pula rokok mu..
Cari inspirasi di kesunyian yang berlabuh pada malam ini.

Aku ingin melihat bintang.
Untuk apa kau pandangi mereka?
Bukan mereka, tapi dia. Bintang fajar... 

Terus apa yang ingin kamu lakukan? Dia hanya diam saja disana, walau aku juga melihat cahayanya terang.
Itulah...
Kok itulah?
Aku hanya menikmati cahayanya saja, seandainya di ijinkan akan ku simpan dalam memori, dan akan ku buka, ku lihat jik...a ku rindu.
Apa itu mimpi mu?
Bukan, mungkin tak akan ada lagi mimpi setiap mata ku lelap
 
Kenangan yg dulu apa akan kau lupakan?
Semua masih tersusun rapi, esok pasti aku akan membukanya.

Tersenyumlah untuk aku, agar ku tau kamu masih bisa berdiri seperti ilalang sehabis kena badai.
Bantu aku untuk tersenyum, teman...
Dalam pekatnya kopi ku masih tertulis nama mu
Wajah mu membayang tergambar pada asap rokok yg ku tiupkan ke udara, lalu lenyap...
 
Angin yang bertiup tak bisa melepaskannya
Syair yg ku tulis pun tak mampu menggantikan...
 
Ntah apa yg harus ku perbuat?

Bangunkan aku yg bermimpi tentang mu,
Salahkan aku yg berharap pada mu,
Aku sepi, tanpa tutur sapa mu..
Aku sendiri, tanpa canda tawa mu..

Benar memang, dimana ada awalan pastinya ada akhiran, dan tak ada yg kekal di dunia ini...