Powered By Blogger

Senin, 21 Januari 2013

Angin senja selembut wajahmu
mega sewarna asmara
matahari seindah kasihmu
burung-burung bernyanyi
merdu cinta untukmu

langit secerah harimu
bintang seindah senyummu
rindu tertumpah untukmu
merdu cinta untukmu

redup senja berlalu
ku bawa semua tentangmu
betapa ku rindu kasih cintamu
merdu seperti tembang diujung malam
kau dengar dan sadarkan?
tolong rasakan
Dia menatap langitnya
jerit suara luka duka
menderu di atap rumah-rumah
hingar bingar menggenangi jiwanya
dia mencari cahaya melihat dari kegelapan
hilang pandang terang
menenggelamkan mata mereka
keras menghimpit
dibawah langit tanpa cahaya

di atas air dan tanah milik mereka juga
dia bersetubuh dengan waktu
berdesak nafas-nafas bisu
bergeliat di jalan yang licin
angin mengalir ke tubuh-tubuh
menjejalkan mimpi-mimpi
di tanahnya dia tiba-tiba terbangun
hujan datang seketika
menemani senja bermega
dipelataran berdebu

dia coba mengerti meski tak terasa
masih saja terasa sedih
do'a yang rimbun menyejukan
dia diam tak bisa bicara
bintang-bintang menyimpan kenangan
menghangatkan seperti api

Kamis, 17 Januari 2013

Tak seperti awan-awan putih
jika gelap untuk di syukuri
melayang-layang di langit-langit
di satu titik sudut memenuhi angan
kosong...
tak ada apa-apa

aku tertidur
dan disana aku melihatnya tersenyum
dia melambaikan tangan
lalu membalikan badan
ku berkata; "aku mencintaimu, tak perlu kau tahu, tak ada perpisahan hanya ada cinta"

langit gelap memerah
tak ada angin kemarin

Selasa, 15 Januari 2013

Menghangat pada selembar kain
asap tembakau yang mengudara
tersadar aku, kopi tinggal ampas
seperti abu tembakau

lagu country yang mengalun
undang hujan untuk turun
suasana teramat syahdu
menggaet ku ciptakan rindu

terciptalah lamunan
mengingat masa lalu
di iringi melodi akustik
semakin timbul enggan padam

bara tembakau mati
ragu untuk mengulang kembali
warnanya hitam seperti ampas kopi
seperti abu yang terbuang

Rabu, 09 Januari 2013

Langit seperti rapuh
warnanya menua
gelap sepanjang cakrawala
awan berarak turunkan hujan
menggugah ketakutan
terlepas dihempas udara
tertumpuk dalam harap
memudar keindahannya
seperti dibelah-belah

langit seperti marah
warnanya seperti warna api
memantul ke bumi
cacat tanahnya memerah darah
amarah alam tak di jaga
jangan di salahkan
hormati perasaannya
ini ciptaan Tuhan juga

Selasa, 08 Januari 2013

Tentangmu...
dengan apa lagi harus ku lukiskan
hadirnya cintamu tak pernah ada akhir
kasihmu tak pernah padam
begitu kuat hangat yang kau hadirkan

maafkan anakmu timbulkan keluhmu
sesakan dadamu
dalam pandang atas tingkahku
durhakakah aku
tak membuat legamu
berdosalah aku
membangkang ikhlas kembangmu

damai sejati putihmu
senyum nurani sampai ke hati

Sabtu, 05 Januari 2013

Air mata menjadi pena
duka pun menjadi tinta
bergulat dalam jiwa berhari-hari
kepasrahan sebagai mentari pagi
untuk pengorbanan diri

"dosakah jika tak ku turuti ingimu
dosakah jika tak ku turuti bahagiamu..."

pahit terpendam dihati
kecemasan jiwa menyiksa bertubi-tubi
tak ada sedikit tumbuh bibit cinta
kecuali kaktus mengganjal dihati

mampukah seseorang hidup tanpa cinta?

rasanya gelap semua isi dunia
pasrah tercampak tampa mimpi mulia
memberikan mahkota kehormatan tanpa cinta
menggadaikan hidup dengan makan simalakama

#tertulis, yang dimintakan seorang kawan

Jumat, 04 Januari 2013

Sayap malam turun pekat
membungkus alam dalam temaram
langit terasa hiruk
menyebarkan awan putih lembayung
cahaya bulan kadang hilang

embun diambang daun
dengan kilat cahaya kosong
dalam jaring-jaring kabut
yang turun merangkap

Kamis, 03 Januari 2013

Gelap petang kembali membayang
gemericik deru suara hujan
riang bersautan
berbaur dengan jerit hati kesepian
di alur tembang duka tak berkesudahan
basah menari sendiri
dalam sepi

bulir hujan berkilat tajam
dengan jerit pelengkap simponi
mengurai bau harum alami
melepas gaun ketika cahaya menjadi pelurus hati

walau samar adalah kenyataan
impian tak lagi menyilaukan
hujan berarak menyanyi lagi
mengulang irama tari
mengendap wangi kedalam hati

Rabu, 02 Januari 2013

Di waktu itu
di saat ku tatap bola matamu
ku lihat sungging senyummu
ku rasa posisi terpuruknya jiwamu
terselip dalam mata sipit
ketika tawa kecil lahir dari suaramu

Tuhan Maha Menolong
jauhkanlah tempat menetap keburukan
Ya Tuhan Maha Pengasih
limpahkan damai kasih mendalam
telapak yang menutup muka
sesenggukan malaikat meng-Aamiin-kan do'a

sekuntum melati tumbuh cintaku
mekar setia setiap hari
di hati, tanpa dusta nurani

Selasa, 01 Januari 2013

Siapa yang sedang sendiri
menjadi atau mencari
tentang apa yang ada didalam
yang tak terlihat dari luar
cahaya bergelantung
seperti kunang-kunang
bayangan berlarian
mencari arah digelap malam
seperti dongeng
yang bergaun cahaya
dimana air dan tumbuhan
merajut kehidupan
dia menyanyi
merasa sepi
merasa sendiri
dijerat impian
dibatas keinginan