Powered By Blogger

Senin, 20 Desember 2010

Angin malam dalam jalan
menusuk dada
menggetarkan kulit
rasa dingin hujan menyapa

...Angin malam bersanding
mengikuti
tanpa ampun

Angin malam teman
untuk terkasih
hantar pulang pergi
secuil pengorbanan
karna sayang

Angin malam di bawa hujan
menggelitik kaki
terseret cerita

Angin malam berlalu
sisa embun
atau hujan sekalipun
mentari bangun

Masih dalam luapan asap rokok
berkerudung jaket menutup rambut
mata membias di sela - sela lagu
lantunan akustik

...Abunya jatuh
asapnya mengepul
melayang layang lalu hilang
pikiran terhenti tutupi kenangan

Hisapan terakhir
mati tertumbuk hitam
sisa air mata pembasuh luka
senyum bahagia mimpi
denganmu, bunga hati...

Luapan rasa
di sisa waktu
penyakit menyiksa
tak ada ujung,

...Tertawakah
bahagianya denganmu

Masihkah esok
malam berselimut
laut asmara
tersenyumlah

Tidak ku tahu
kosong ku buka
hampa

Adakah?
...
Harapan tak musnah
kokoh jiwa
hati berselimut

Ada kamu
maukah?

Jika kamu ijinkan
ikat dua jari
jadi satu janji
kita selamanya...


Jumat, 17 Desember 2010

Selamat tidur

Selamat tidur kasih
mimpikan aku dalam tidurmu
sambut senyumku
raih lentik jari tanganku
cumbu aku dg cintamu
peluk aku dg sayang mu
Kasih...
Katakanlah kamu cinta aku
Berikanlah sedikit kasih sayangmu untukku
Bawalah aku kedalam hidupmu
Basuhlah diriku dengan kelembutanmu
Warnai hariku bagai pelangi senja

Kasih...
Rindu ini menelanku
Sayang ini terukir didadaku
Cinta ini ingin memilikimu

Sadarilah,
tak ada yg lain
tak pernah terhapus
tak pernah bosan
tak akan mati
jika cinta ini milik mu...

Bersamamu

Ku temukan kedamaian dari senyumu
Ku dapati indah senja berdua dgmu
Ku rasakan nada puisi dari tutur lembutmu
Ku inginkan kebahagian bersanding dgmu


Masihkah ada harapan hidup slamanya dgmu
menyusuri kota dalam pelukmu
menatap hangat teduh wajahmu

Ku dengar syair2 itu
tak kuasa menetes air mataku
begitu tulus cintamu

Hingga kini ku bahagia bersamamu...


Kini,
Jauh dirimu lara jiwaku
lewat mimpi ku menyentuhmu
sepi perih menahan rindu
ku mengadu pd foto dibingkai kayu

Esok,
Temukan aku menunggumu
menyanyi alunan syahdu
menyambutmu melepas rindu
kecup bibirku salam hangat datangnya cintamu

Tadinya,
Bulan nampak raut semu
berubahlah akan hadir senyumu
meleleh hati yg beku
tatap matamu buatku terpaku

Disini,
Bintang redup tanpa hadirmu
jatuh lunglai tubuhku
angin malam lirih membisik namamu
rintih hatiku
dengarlah duhai kasihku

Minggu, 12 Desember 2010

Tangan ku kosong menggenggam
biji mata melihat tajam ke langit langit

ia diam waktu ku tanya
ke mana kau tunjukan arah pada ku?
...
Jangan bergurau
lihat sekeliling ku

tanaman padi mulai menua berisi
kupu kupu nyenyak dalam mimpinya

...

Hai malam..
Tau kah kau jawabnya, mengapa hati ku ini gelisah mata enggan terpejam lalu tidur..

Hai katak di empang..
Kenapa kau selalu ceria bernyanyi bersahut sahutan dengan kawan kawan mu..
...
Hai jarum jam dinding..
Ku hitung detik demi detik detak jalan mu,... Mengapa tak juga ku dapati ketenangan hati sampai kini...

Ya Robbi..
Ampuni dosa hamba....

Kini kau benar pergi..
Ku tak lagi melihat mu disini
yg dulu buat ku tertawa
yg dulu buat ku tenang
tak lagi ku rasa hadir mu disini
...
bukan ku tak mau
walau nyata tak rela keputusan mu

bukan ku tak ingin
walau rasa mu pergi tertiup angin

...

Tenangkan hati ku
sandarkan lelah jiwa di bahu mu
bacakan syair tentang cinta pada ku

Percantik paras mu di hadap ku
...dg kasih sayang
dg budi pekerti luhur
dg sopan santun
dg suara dan kata2 lembut

maka jadikan lah aq kekasih mu
yg mencinta menyayangi apa adanya

hai.. perempuan



Jika hujan turun ada kamu payung ku
jika malam gelap ada kamu penerangan ku
jika aku kesepian ada kamu teman setia ku
jika aku bersedih kamu tenangkan aku
jika aku sakit kamu obat luka ku
jika aku bosan kamu cipta suasana baru

Kekasih Khayalan...
Indah sesaat
Kekasih Khayalan...
Mimpi tak nyata
Kekasih Khayalan...
Angan angan saja
Kekasih Khayalan...
Kisahnya maya

1, 2, atau 3

Kamu boneka
dalam peran dongeng
kamu jalanan
meninggalkan aku di perempatan
kamu pujangga
puisi membuat buta
kamu pelukis
gambaran hati yg luka

karena di atas bisa terjatuh
anak tangga hanya tumpuan kaki
malam hanya latar
tanpa cahaya

membumbung terbang
khayalan tersangkut awan hitam
terjatuh bersama tetesan hujan

aku atau kamu
atau dia
dalam mimpi kau pergi dari ku
dalam nyata kau dustai cinta ku

Menjelang

Sisa setengah gelas
sisa sepertiga batang
habis pergi semua kawan
lenyap tanpa jejak yg ia sayang

ada apa?

Biar ia jaga raganya
biar ia hisap aroma tubuhnya
beralas jerami merebahkan rasa
berselimut kabut matanya samar
ia nanti cahayanya
bintang timur yg dia banggakan
saat mega merah membuka mata
akan kau dapati ia meniduri kekasih di dalam hatinya
masih tersisa luka lama
terbingkai menancap rapat dalam memori

bawa serangkai salam
kenangan terakhir menjelang
saat bunga terakhir tak lagi berumur
benang putus tak lagi bisa ia sambung

taburi delapan tetes air mata
sapa ia di bawah batu nisan

Jika-Itu-Mungkin

Jika kamu pergi
cari kebahagiaan
lucuti kepedihan
bungkam tangisan

Jika kamu tak kembali
ukir namaku
simpan kenangan bersamaku
buang kedengkian mu pada ku
maafkan segala salah ku

Jika aku masih disini
biar ku tulis cerita tentang kamu
biar ku tulis puisi tanpa kamu
biar ku gambar kesendirian ku
biar ku lukis indah kenangan dulu

Jika aku tetap disini
jika aku teringat pada mu
jika aku membaca tulisan mu
jika aku melihat samar wajah mu
jika aku mendengar tangis paling serak dari suara mu
Apa aku masih rindu?
Harmoni malam di petik gitar
sebuah alunan yg ku nyanyikan
untuk mu, kekasih yg hilang...

Ada do'a dalam sunyi
pengharapan tak henti
sujud syukur pd Sang Ilahi..
Ada kadar pengukur pd nya
Yg menjadikanya suci mensucikan
membersihkan yg kotor pd badan
membuat raut setiapnya bercahaya
berawal niat di akhiri do'a

air...

Yg keluar dari tanah
atau yg turun dari langit