Ketika pelita padam pikiran mulai diam..
Ikutkan aku diantara orang" yg menderita agar ku rasakan cinta...
Minggu, 11 Januari 2015
Laut tak pernah tahu kenapa ia berombak
Bahtera di laut tak pernah
ingat, bagaimana ia dikelilingi air
Tak pernah ingat bagaimana
terjerumus pusaran...
Aku tak punya mantra untuk membuatmu disini, kularungkan segala ingatanku tentangmu dan do'a do'a tercurah untukmu..
Kamis, 08 Januari 2015
Di kala segala kata pujian untuk suatu keindahan tak cukup mensifatinya Di kala semua istilah tak ada yang mampu menggambarkan apa yang ingin di katakan Di kala dihadapkan untuk mencari maslahat antara harus jujur atau berbohong Di kala bibir terlambat untuk mengungkapkan maksud hati
Jumat, 02 Januari 2015
Bagai awan dimusim semi Akan hari perpisahan Betapa berat suatu keputusan Bak pendosa dihari kebangkitan Memacu kuda di waktu hujan
Pada pagi.. Bagai malam di bulan puasa Betapa lambat kau datang Selebihnya tak dapat ku katakan Selain satu dari seribu
Rabu, 31 Desember 2014
intuisi berbisik pada hati di pagi yang berusia dini diantara embun yang singgah diujung daun basah lukisan melintang terang diawal bertabur bintang ada cerita dibalik lembayung tentang hidup yang selalu terpaut redup ia mengalir dan tersirat penat tanpa isyarat
Sabtu, 27 Desember 2014
Sukmaku hilang pada secawan arak Diruang yang cukup luas untuk berbicara Tiupan nafas dipagihari Dari bentangan langit-langit Memenuhi bejana-bejana kosong Yang bayangnya bait-bait puisi lahir Lihat permai rupamu Dipandang mata dikenang hati
Minggu, 14 Desember 2014
Apa kabar malammu? Malamku telah disekap kerinduan dan dirajam kesenduan
rintik-rintik hujan. Semoga ada dunia lain untuk kita bersama.
Sabtu, 06 Desember 2014
Dan kau berbaring di altar pilu bergaun rajutan sepi bermahkotakan angan
bertabur sejuta bunga kenangan datanglah siapa saja yang meniti jalan
kembali tanah mulai gembur awan berarak berlomba menghapus air matamu
suara angin bergegas sebut namamu.
Rabu, 03 Desember 2014
Seekor burung melintas langit kelabu dan menjelma senyummu. Do'aku
menguap tertabah menyusun kata dari balik matamu. Bulan menjadi siluet,
rintik hujan jatuh dipunggungmu.
Selasa, 25 November 2014
Sejuta langkahnya sia-sia hanya menjadi ilusi tahukah kau? Diantara ada ketiadaan rasa takutnya berkali jatuh berkali berdiri tahukah kau? Jejaknya banyak tinggalkan cerita biar tak peduli nanti
Rabu, 19 November 2014
Tatkala nuraniku menderu saat ketika risau mendera ku terima kenyataan aku percaya ketika jatuh perlahan
pertemukanlah do'a-do'a saat berjarak semoga ini keniscayaan yang berharap setelahnya, meski tipis
Senin, 17 November 2014
Dengarkan petikanku ketika jendela dibasuh hujan dari hati yang terenggut rindu dan hujan menyatu semakin syahdu suaranya
aku makin bahagia aku tak terpisah darimu beginilah aku dengan hati penuh luka dengan detak jantung punuh darah dan nanah mawar makin semerbak wanginya
dengarkan petikanku dengan senyum dari dagu yang tertopang telapak tangan si putri malu yang mengatup menghantar sisa sisa cahaya
Kamis, 13 November 2014
Aku kata yang berantakan sering salah dalam memulai suatu hal tetap setiaku menyusun kata biar ada gerak atau hentakan ditepian agar kita tak saling mendiamkan
Rabu, 12 November 2014
Ku lihat diriku, mengenang rasa kau lembutkan aku dari kuncup kampung halaman yang mncari jalan panjang disudut beranda yang lain lampu lampu sepanjang sungai lengkung lurus dan kosong
Selasa, 04 November 2014
Pada satu titik aku tak ingin mencintaimu karena aku sudah mencintaimu kalau pun ada yang aku inginkan aku ingin menjumpai tangisku pada wajahmu seyogyanya ada dalam dirimu kenyataanya ada dialam
Sabtu, 25 Oktober 2014
Ketika ku terjaga aku melihatmu ketika ku tertidur maka kau bersamaku indahmu larut dalam pikiranku membuat hatiku kepayang merindu
didepan matamu ada huruf-huruf yang membisu jadi terbakar oleh sulut tatapanmu
kau perkara dari cahaya kau gaduh disetiap irama kita jumpa mengulas banyak cerita dan aku memelukmu dengan do'a
Minggu, 19 Oktober 2014
Kedekatan yang melekatkan sampai padaku menjadi luka
aku tetap dijalanku seperti gelembung yang mudah pecah ku biarkan tetap begini aku hanya menjadi diri sendiri
rindu dan kenangan masih baik-baik saja segala gerakku tetap mencintaimu
Sabtu, 18 Oktober 2014
aku datang begitu saja begitu gelap dijembatan kayu menyelamatkan apa saja yang ada dijiwaku
Aku melangkah pergi dan dia menatapku lalu dia hilang bersama angin
# semoga Tuhan tak menjauhkan kita dari-Nya.
Senin, 13 Oktober 2014
Adakah lekuk rahasiamu sedang purnama bulat sempurna adakah cahaya lirikmu pada embun yang polos kilaunya adakah desah renungmu sedang burung-burung berkicau dengan bisingnya aku tertimang-timang alam lelap...