Powered By Blogger

Sabtu, 27 Desember 2014

Sukmaku hilang pada secawan arak
Diruang yang cukup luas untuk berbicara
Tiupan nafas dipagihari
Dari bentangan langit-langit
Memenuhi bejana-bejana kosong
Yang bayangnya bait-bait puisi lahir
Lihat permai rupamu
Dipandang mata dikenang hati